Foto: Tribun Pontianak

Berita Sintang, PIFA - Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosehpa Hasnah mengakui percepatan vaksinasi di Kabupaten Sintang, memang ada sedikit hambatan, yaitu bencana alam banjir yang saat ini masih belum benar-benar surut. Namun, kendala tersebut tak menyurutkan tim vaksinator untuk menjangkau dan membuka vaksinasi massal untuk masyarakat, Minggu (31/10/2021).

Yosehpa Hasnah banjir yang terjadi  di Kabupaten Sintang ini menyebabkan terganggunya kegiatan vaksinasi. 

“Vasinasi memang ada hambatan sedikit. Tetapi petugas medis kami terus melaksanakan vaksin pada titik tertentu yang tidak terkena banjir. Kami juga sudah dibantu oleh Polres Sintang, Kodim Sintang, Kajari Sintang, dan banyak pihak,” ujarnya. 

Menurut Yosepha, pihaknya sudah berupaya untuk mencapai target harian vaksinasi yang ditetapkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Terlebih lagi, Sintang akan menjadi tuan rumah MTQ pada akhir bulan November mendatang.

“Tentu berharap tidak ada cluster baru karena MTQ. Oleh sebab itu, mudah-mudahan kita mencapai target 50-60 persen masyarakat kita sudah divaksin sebelum MTQ. Ini kerja berat, namun saya yakin dan percaya, nanti bisa melaksanakan itu tentunya dengan melibatkan semua stakeholder di lapangan,” katanya. 
 
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengatakan terdapat perbedaan data yang ditampilkan oleh Pemprov Kalbar, dan di daerah.

Hal ini karena ada beberapa data vaksinasi yang belum dientri karena hambatan sinyal di kecamatan.

"Vaksinasi data berbeda yang akan ditampilkan provinsi. Kalau kita vkaisnasi di desa yang tidak ada sinyal, maka tidak bisa dientri. Vaksinasi dosis pertama cakupan kita diangka 38 persen, ini online. Kalau yang manual, untuk vaksinasi pertama 46 persen. Vaksinasi Kedua, didata KPC pen 22 persen, manual kita 23 persen. Total persentasi vaksinasi online KPC pen diangka 29,56 persen, manual 34,68 persen," sampainya.

"Ini permasalahan laporan manual, kalau puskemas tebidah tidak ada sinyal, jadi mereka merelaporkan manual, mereka tidak bisa entri, karena masih belum ada sinyal," pungkasnya.

Berita Sintang, PIFA - Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosehpa Hasnah mengakui percepatan vaksinasi di Kabupaten Sintang, memang ada sedikit hambatan, yaitu bencana alam banjir yang saat ini masih belum benar-benar surut. Namun, kendala tersebut tak menyurutkan tim vaksinator untuk menjangkau dan membuka vaksinasi massal untuk masyarakat, Minggu (31/10/2021).

Yosehpa Hasnah banjir yang terjadi  di Kabupaten Sintang ini menyebabkan terganggunya kegiatan vaksinasi. 

“Vasinasi memang ada hambatan sedikit. Tetapi petugas medis kami terus melaksanakan vaksin pada titik tertentu yang tidak terkena banjir. Kami juga sudah dibantu oleh Polres Sintang, Kodim Sintang, Kajari Sintang, dan banyak pihak,” ujarnya. 

Menurut Yosepha, pihaknya sudah berupaya untuk mencapai target harian vaksinasi yang ditetapkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Terlebih lagi, Sintang akan menjadi tuan rumah MTQ pada akhir bulan November mendatang.

“Tentu berharap tidak ada cluster baru karena MTQ. Oleh sebab itu, mudah-mudahan kita mencapai target 50-60 persen masyarakat kita sudah divaksin sebelum MTQ. Ini kerja berat, namun saya yakin dan percaya, nanti bisa melaksanakan itu tentunya dengan melibatkan semua stakeholder di lapangan,” katanya. 
 
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengatakan terdapat perbedaan data yang ditampilkan oleh Pemprov Kalbar, dan di daerah.

Hal ini karena ada beberapa data vaksinasi yang belum dientri karena hambatan sinyal di kecamatan.

"Vaksinasi data berbeda yang akan ditampilkan provinsi. Kalau kita vkaisnasi di desa yang tidak ada sinyal, maka tidak bisa dientri. Vaksinasi dosis pertama cakupan kita diangka 38 persen, ini online. Kalau yang manual, untuk vaksinasi pertama 46 persen. Vaksinasi Kedua, didata KPC pen 22 persen, manual kita 23 persen. Total persentasi vaksinasi online KPC pen diangka 29,56 persen, manual 34,68 persen," sampainya.

"Ini permasalahan laporan manual, kalau puskemas tebidah tidak ada sinyal, jadi mereka merelaporkan manual, mereka tidak bisa entri, karena masih belum ada sinyal," pungkasnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar