Pengacara ternama dan terkenal Indonseia, Hotman Paris Hutapea. (Foto: JPNN.com/Romaida)

Pengacara ternama dan terkenal Indonseia, Hotman Paris Hutapea. (Foto: JPNN.com/Romaida)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizPernah Ditawari Tangani Kasus Brigadir J Tapi Menolak, Hotman Paris Beberkan Alasannya 

Pernah Ditawari Tangani Kasus Brigadir J Tapi Menolak, Hotman Paris Beberkan Alasannya 

Jakarta | Jumat, 2 September 2022

Pifabiz - Meski sempat mendapat tawaran untuk menangani kasus Ferdy Sambo, rupanya Hotman Paris justru menolak. Bukan tanpa alasan, Hotman Paris mengaku dirinya terlalu sibuk dengan kasus lain. 

"Di bulan yang sama, ada dua kasus viral yang melibatkan rakyat kecil yang berhasil saya tolong," ucap Hotman Paris di Program Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Kamis (1/9/2022).

Hotman juga mengatakan, ada alasan lain yang tidak bisa ia jelaskan.

"Ya ada alasan tertentu." terangnya. 

Diketahui, Hotman Paris memang berada di barisan paling depan ketika ada rakyat kecil yang terkena masalah hukum. Beberapa waktu yang lalu, dirinya memberikan bantuan ke pegawai Alfamart, membantu perempuan yang dipukul Anggota DPRD di SPBU dan yang lainnya.

Hotman Paris juga diketahui sedang membuat program bernama Hotman 911 yang didukung langsung manajemen Atlas Beach Fest. Lewat program itu, Ia akan memberikan konsultasi hukum gratis khusus buat rakyat yang tak mampu membayar pengacara.

"Pada dasarnya mirip dengan Kopi Koni, memberikan konsultasi hukum gratis, terutama kasus viral untuk rakyat," katanya kepada detikcom, dikutip Jumat (2/9).

Meski program tersebut akan dimulai di Bali, namun Hotman berjanji akan keliling Indonesia membawa program itu.

"Kita pindah ke seluruh Indonesia. Cari orang yang butuh bantuan hukum sensitif, seperti kasus Alfamart pencurian cokelat, karyawan tak berdaya. Wanita yang dipukuli di pom bensin. Kita fokus ke ekonomi lemah. Kalau orang kaya nggak, yang menyentuh rakyat lemah," tuturnya. (b)

Rekomendasi

Foto: Gempi Dapat Ponsel Pertama di Usia 10 Tahun, Gading Marten Bagikan Momen Haru | Pifa Net

Gempi Dapat Ponsel Pertama di Usia 10 Tahun, Gading Marten Bagikan Momen Haru

Indonesia
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Manchester United Keok Lagi di Liga Inggris, Catat Rekor Negatif | Pifa Net

Manchester United Keok Lagi di Liga Inggris, Catat Rekor Negatif

Inggris
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Menkomdigi Meutya Hafid Akan Resmikan Regulasi eSIM dalam Dua Pekan | Pifa Net

Menkomdigi Meutya Hafid Akan Resmikan Regulasi eSIM dalam Dua Pekan

Indonesia
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina | Pifa Net

Kejagung Buka Peluang Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Menjadi Gagasan Prabowo Sejak 2006 | Pifa Net

Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Menjadi Gagasan Prabowo Sejak 2006

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Hasil Liga Eropa: Gagal Menang vs Sociedad, MU Kehabisan Bensin di 30 Menit Terakhir  | Pifa Net

Hasil Liga Eropa: Gagal Menang vs Sociedad, MU Kehabisan Bensin di 30 Menit Terakhir

Inggris
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Ketua PSSI: Sepak Bola Harus Jadi Pemersatu, Bukan Pemecah | Pifa Net

Ketua PSSI: Sepak Bola Harus Jadi Pemersatu, Bukan Pemecah

Indonesia
| Sabtu, 1 Maret 2025
Foto: Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025 | Pifa Net

Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025

Jakarta
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Harga BBM di Brunei Jauh Lebih Murah dari Indonesia: RON 95 Cuma Rp6.400 per Liter | Pifa Net

Harga BBM di Brunei Jauh Lebih Murah dari Indonesia: RON 95 Cuma Rp6.400 per Liter

Indonesia
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Pemerintah Resmi Hapus Pengecer dalam Distribusi LPG 3 Kg, Harga Diklaim Lebih Terkontrol | Pifa Net

Pemerintah Resmi Hapus Pengecer dalam Distribusi LPG 3 Kg, Harga Diklaim Lebih Terkontrol

Indonesia
| Selasa, 4 Februari 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Soal Insiden Polisi Tembak Polisi Hingga Tewas, Presiden: Usut Tuntas, Buka Apa Adanya! | Pifa Net

Soal Insiden Polisi Tembak Polisi Hingga Tewas, Presiden: Usut Tuntas, Buka Apa Adanya!

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi perkembangan insiden baku tembak antarpolisi di rumah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Selasa (12/7/2022) lalu. Melansir Setkab RI (22/7), ketika ditanyai soal tanggapannya mengenai penemuan rekaman CCTV atas peristiwa tersebut, Presiden Jokowi menegaskan agar kasus tersebut diusut tuntas dengan transparan. “Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan,” tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022), mengutip laman Setkab RI. Lebih lanjut Presiden menegaskan bahwa pengusutan secara tuntas dan transparan tersebut penting untuk dilakukan agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut. Menurutnya, Polri juga harus bisa menjaga kepercayaan publik pada institusinya. “Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” sambung Beliau. Sebelumnya, pengusutan kasus tewasnya Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengalami perkembangan setelah Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengumumkan bahwa pihaknya menemukan bukti petunjuk CCTV. Irjen Dedi mengatakan pihaknya dalam hal ini tim khusus yang telah dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, akan segera mendalami isi rekaman CCTV itu. (yd)

Jakarta
| Jumat, 22 Juli 2022

Nasional

Foto: Minta Uang Rp2 Ribu ke Orang Tua tapi Tak Diberi, Pria di Bogor Bakar Rumah Tetangga  | Pifa Net

Minta Uang Rp2 Ribu ke Orang Tua tapi Tak Diberi, Pria di Bogor Bakar Rumah Tetangga 

PIFA, Nasional - Seorang pria berinisial H (25) membakar rumah tetangganya di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pria tersebut diketahui mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2023. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (25/7) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat kejadian, pemilik rumah berinisial K (43) sedang tidak berada di rumah karena menginap di rumah orang tuanya di Desa Bantar Kuning. "K bersama dengan keluarga sedang menginap di rumah orang tua, di Desa Bantar Kuning," kata Kapolsek Tanjungsari, Iptu Rustami, Sabtu (27/7/2024). K mendapatkan informasi dari tetangganya bahwa rumahnya kebakaran. Segera, K kembali ke rumahnya untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Setibanya di lokasi, K mendapati rumahnya sudah dalam keadaan terbakar. "Dan benar saja, rumahnya sudah kebakaran. Informasi dari tetangga, bahwa yang telah melakukan pembakaran rumah tersebut adalah H," jelas Rustami. Rustami mengungkapkan bahwa pembakaran rumah tersebut dipicu oleh kekesalan H pada orang tuanya karena tidak diberi uang. H meminta uang sebesar Rp 2 ribu kepada orang tuanya namun tidak diberi, sehingga dia melampiaskan kekesalannya dengan membakar rumah K. "Bahwa menurut informasi, H melakukan pembakaran rumah K dikarenakan minta uang Rp 2 ribu kepada orang tuanya tetapi tidak diberi," tuturnya. Untuk memadamkan api, satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian pada malam itu. Menurut warga setempat, H memang diketahui mengalami gangguan jiwa sejak satu tahun yang lalu. "Para warga masyarakat mengatakan bahwa memang benar H mengalami gangguan jiwa sudah berjalan dari sejak satu tahun yang lalu, tahun 2023," pungkas Rustami.

Bogor
| Sabtu, 27 Juli 2024

Lokal

Foto: Bupati Muda Banggakan Inovasi Penanganan Stunting Saat Dikunjungi Menko PMK Muhadjir Effendy | Pifa Net

Bupati Muda Banggakan Inovasi Penanganan Stunting Saat Dikunjungi Menko PMK Muhadjir Effendy

PIFA, Lokal  - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menerima kunjungan kerja dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Kunjungan ini bertujuan untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Kubu Raya dan mengecek penanganan masalah stunting di wilayah tersebut. Muhadjir Effendy memuji inovasi yang telah dilakukan oleh Bupati Muda Mahendrawan dalam penanganan stunting di Kubu Raya. Menurut data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting di Kabupaten Kubu Raya berhasil menurun sebesar 6,8 persen. Menteri Muhadjir sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh Bupati Muda dalam upaya mengatasi masalah ini. “Penanganannya (stunting) cukup bagus, karena Pak Bupati telah mengambil terobosan-terobosan. Menurut saya ini sangat bagus,” kata Muhadjir Effendy. Salah satu inovasi yang mendapat pujian adalah kebijakan penggratiskan biaya berobat bagi warga Kubu Raya di seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit, meskipun mereka tidak memiliki BPJS. Bupati Muda juga telah mengadakan pengadaan USG portable yang memungkinkan pemeriksaan kehamilan secara periodik di Posyandu, mengedukasi masyarakat tentang stunting, serta memperkuat intervensi terkait makanan tambahan untuk bayi dan balita. Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Selain itu, sanitasi juga diperkuat dengan sistem informasi data berbasis geospasial. Hasilnya, rumah-rumah yang tidak layak huni kini sudah layak huni, dan fasilitas sanitasi yang kurang memadai telah diperbaiki. “Melalui desa ini, ada peraturan bupatinya, karena desa yang paling efektif untuk menyuplai makanan tambahan termasuk protein hewani dan hal-hal lain yang berkaitan,” terang Bupati Muda. Dalam kunjungannya, Menko PMK Muhadjir Effendy juga mengungkapkan keheranannya atas perbedaan yang signifikan antara angka stunting dan angka kemiskinan ekstrem di Kubu Raya. Namun, ia sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan inovasi-inovasi yang telah diterapkan, Kubu Raya diharapkan dapat menjadi contoh dalam penanganan stunting di Indonesia. (hs)

Kubu Raya
| Selasa, 19 September 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5