Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat menghadiri Capital Market Summit & Expo bertema "Berinvestasi untuk Berprestasi" di Bursa Efek Indonesia,. (Dok. PSSI)

PIFA, Sports  - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pesan penting kepada para pesepakbola Indonesia. Pada acara Capital Market Summit & Expo bertema "Berinvestasi untuk Berprestasi" di Bursa Efek Indonesia, Erick Thohir menekankan pentingnya investasi sebagai persiapan untuk masa pensiun dari dunia sepak bola.

Menurutnya, para atlet biasanya pensiun di usia 30-35 tahun, dan investasi adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan kehidupan mereka setelah pensiun.

Erick, yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, menjelaskan bahwa yayasan tersebut didirikan karena keprihatinannya melihat banyak mantan pemain timnas Indonesia yang hidup dalam kondisi memprihatinkan setelah pensiun. Yayasan ini telah mendapatkan dana sebesar Rp 17,3 miliar melalui kerjasama dengan Bursa Efek Indonesia. Dana ini digunakan untuk membantu pemain-pemain eks timnas yang kurang mampu dengan menyediakan fasilitas seperti asuransi kesehatan serta memberikan pelatihan tentang investasi yang cerdas.

Para pesepakbola nasional, seperti Irfan Bachdim dan Ismed Sofyan, juga menyadari pentingnya memulai investasi saat masih aktif bermain sepak bola. Menurut Bachdim, berinvestasi, terutama dalam properti seperti rumah dan vila yang dapat disewakan, sangat penting terutama jika sudah berkeluarga.

Baginya, investasi adalah cara untuk menghadapi masa pensiun, terutama karena gaji sebagai pesepakbola tidak akan masuk setelah pensiun. Ismed Sofyan juga menambahkan bahwa profesi pesepakbola sangat berisiko karena cedera, sehingga berinvestasi, terutama dalam properti, adalah langkah cerdas untuk mendukung kehidupan pasca-pensiun.

Pesan dari para pemain dan tokoh penting dalam dunia sepak bola ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran para pesepakbola tentang investasi sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka setelah mengakhiri karier aktif di lapangan hijau. (hs)

PIFA, Sports  - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pesan penting kepada para pesepakbola Indonesia. Pada acara Capital Market Summit & Expo bertema "Berinvestasi untuk Berprestasi" di Bursa Efek Indonesia, Erick Thohir menekankan pentingnya investasi sebagai persiapan untuk masa pensiun dari dunia sepak bola.

Menurutnya, para atlet biasanya pensiun di usia 30-35 tahun, dan investasi adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan kehidupan mereka setelah pensiun.

Erick, yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, menjelaskan bahwa yayasan tersebut didirikan karena keprihatinannya melihat banyak mantan pemain timnas Indonesia yang hidup dalam kondisi memprihatinkan setelah pensiun. Yayasan ini telah mendapatkan dana sebesar Rp 17,3 miliar melalui kerjasama dengan Bursa Efek Indonesia. Dana ini digunakan untuk membantu pemain-pemain eks timnas yang kurang mampu dengan menyediakan fasilitas seperti asuransi kesehatan serta memberikan pelatihan tentang investasi yang cerdas.

Para pesepakbola nasional, seperti Irfan Bachdim dan Ismed Sofyan, juga menyadari pentingnya memulai investasi saat masih aktif bermain sepak bola. Menurut Bachdim, berinvestasi, terutama dalam properti seperti rumah dan vila yang dapat disewakan, sangat penting terutama jika sudah berkeluarga.

Baginya, investasi adalah cara untuk menghadapi masa pensiun, terutama karena gaji sebagai pesepakbola tidak akan masuk setelah pensiun. Ismed Sofyan juga menambahkan bahwa profesi pesepakbola sangat berisiko karena cedera, sehingga berinvestasi, terutama dalam properti, adalah langkah cerdas untuk mendukung kehidupan pasca-pensiun.

Pesan dari para pemain dan tokoh penting dalam dunia sepak bola ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran para pesepakbola tentang investasi sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka setelah mengakhiri karier aktif di lapangan hijau. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar