Pilgub Kalbar 2024: Midji-Didi 1, Ria Norsan-Krisantus 2, Muda-Jakius 3
Pontianak | Senin, 23 September 2024
Hasil pengundian nomor urut Pilgub Kalbar 2024, paslon Midji-Didi 01, Ria Norsan-Krisantus 02, Muda-Jakius 03. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Senin, 23 September 2024
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA - Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sekaligus monitoring ketersediaan minyak goreng di pergudangan PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart), Kawasan Pergudangan Modern Borneo Business Icon, Desa Sungai Ambawang Kuala, Kecamatan Sungai Ambawang, Kamis (17/3/2022). Terkait ketersediaan sembako, Sekda Yusran mengatakan telah bersepakat dengan beberapa distributor, khususnya kebutuhan minyak goreng di Kubu Raya yang perharinya mencapai 18 ton ini akan tercukupi dari distribusi dgn beberapa pihak. "Insya Allah, akhir bulan ini sudah terimplementasikan," tuturnya. Yusran juga berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu menimbun. “Jadi kami harap masyarakat tenang, tidak perlu panik apalagi sampai menimbun,” harapnya. Turut hadir dalam peninjauan Kapolres Kubu Raya Jerrold H.Y. Kumontoy, dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya Suharso. (ja)
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Rustaman selaku Rektor IKIP PGRI Pontianak, akan membentuk satuan tugas (Satgas) Anti Kekerasan seksual kampus, sebagai upaya dukungan terhadap Permendikbud No 30 Tahun 2021. Rustaman mengatakan dengan perkembangan teknologi yang kian masif dan perubahan menuju kemajuan yang juga semakin meningkat, hal ini juga diikuti oleh bentuk kejahatan, kriminal, kekerasan, dan pelecehan maka perlu adanya sebuah payung hukum untuk melindungi korban. Rustaman menyampaikan, terlepas dari ayat dan pasal dibicarakan pro dan kontra, IKIP PGRI Pontianak secara keseluruhan mendukung sepenuhnya penerapan Permendikbud No 30 Tahun 2021. “Permendikbud ini akan menjadi payung hukum untuk korban, mengenai pro dan kontra bisa dibahas lagi, jangan sampai hanya ada sebagian kecil pasal yang pro dan kontra malah mengabaikan si korban pelecehan dan kekerasan seksual,” ujarnya, saat Saat diwawancarai PIFA, menghadiri kegiatan diskusi Koalisi Muda Kalbar pada, Selasa (07/12/2021). IKIP PGRI Pontianak tidak hanya sebatas mendukung dan menerapkan, Rustaman menyampaikan akan membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas), yang tugas dan fungsinya akan preventif dan kuratif. “Adapun fungsingnya yang pertama untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual, kemudian untuk pengembangan dimana nanti kawan-kawan Satgas bisa membawa rekan-rekan yang terlibat sebagai korban, agar mindset berfikirnya bisa menjadi lebih baik, kemudian terkait penindakannya kita serahkan ke ranah hukum,” tegasnya. Rustaman menyampaikan, Satgas akan menjadi ujung tombak kelembagaan, kemudian selanjutnya diserahkan ke unit kemahasiswaan sebagai upaya pembinaan, dia juga mengatakan akan memanfaatkan agar Satgas tetap jalan beriringan dengan lab konseling. “Satgas akan memberikan informasi, masukan, dan kerahasiann akan tetap terjaga dijamin, tapi satgas juga merekomendasikan siapa oknumnya, pelakunya dengan pendekatan pendampingan dan pertimbangan, selanjutnya akan kita tidak lanjuti dengan diserahkan keh ranah hukum,” ucapnya. Dia menerangkan, Satgas ini bisa saja mahasiswa aktif dan perwakilan Ormawa, dan akan dibentuk menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). “Mungkin ada mahasiswa kami yang mengalami pelecehan, nah satgas ini yang akan diturunkan untuk membantu dan memberikan pendampingan, saya tegaskan Satgas ini bukan seperti polisi, tapi tepatnya seperti teman sebaya yang bisa membina secara mentalnya, dan terdiri dari laki-laki dan perempuan yang akan kerja sama dengan UPT Konseling,” tutupnya.
Internasional
Berita Internasional, PIFA – Ribuan orang menyerbu festival ganja yang digelar oleh kelompok advokasi ganja Highland Network di White Sands Beach, Provinsi Nakhon Pathom, Thailand. Melansir CNNIndonesia.com (14/6), festival tersebut penuh dengan asap menyengat dan canda tawa para pengunjung yang hadir. Satu diantara pengunjung, Musisi Jazz asal Amerika Serikat, Steve Canon turut menceritakan pengalamannya saat ikut festival tersebut. "Begitu kami berhasil masuk, kami bersemangat," ceritanya kepada AFP pada Senin (13/6), demikian dikutip PIFA dari CNNIndonesia.com (14/6). "Sejak saat itu, orang-orang mengajak saya dan, saya tak yakin berapa jumlah pastinya, tapi saya mengisap sepanjang sore," imbuhnya. Steve sendiri sudah tinggal di Bangkok selama 15 tahun. Selain Steve, ada juga Joey yang mengaku sangat senang dan melepas stresnya usai mengisap barang yang diharamkan di Indonesia itu. "Senang banget. Stres saya lepas. Mengisap membuat saya tersenyum," ujarnya. Sebagaimana diketahui, Undang-undang terbaru Thailand memang tak jelas mengatur mengenai penggunaan ganja untuk rekreasi atau kesenangan. Sebenarnya, aparat keamanan setempat bisa saja menangkap warga yang mengisap ganja di luar rumah. Namun, penangkapannya harus berlandaskan pada aturan "gangguan publik", bukan terkait penyalahgunaan narkoba. Polisi memang tampak hadir dalam festival tersebut. Namun, mereka hanya memantau dengan penasaran, bukan menindak orang yang melanggar aturan. Satu diantara penyelenggara festival, Arun Max Avery, mengaku tak khawatir dengan penerapan undang-undang tersebut. Arun menambahkan, penduduk Thailand telah memasak, membuat, dan mengobati penyakit dengan ganja jauh sebelum undang-undang tersebut muncul. "Jadi melihat tanaman kembali ke tangan kami sungguh menakjubkan. Orang-orang bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan dengannya," tuturnya. Pameran Ganja dan Rami oleh Kementerian Pertanian Thailand Selain di agenda festival itu, warga Thailand juga terlihat memadati pameran Ganja dan Rami 360 derajat untuk Rakyat di Sirkuit Internasional Chang, Provinsi Buri Ram, pada Jumat hingga Minggu pekan lalu. Seperti diberitakan oleh Bangkok Post, Kementerian Pertanian Thailand membagikan ganja gratis dalam acara pameran itu. Kemudian, sektor swasta dan perusahaan masyarakat menjual tanamannya. Menariknya, menurut laporan kantor kesehatan Provinsi Buri Ram, pameran itu berhasil mendatangkan 66.888 pengunjung dan 218.790 penonton secara online. Penjualan bibit ganja dan produk terkait dalam acara itu mencapai hampir 10 juta baht atau sekitar Rp4,2 miliar. Sementara itu, pihak Pemerintah Buri Ram menyatakan bahwa tak ada laporan soal efek samping gangguan dari para konsumen ganja yang hadir. Pemerintah Buri Ram menambahkan, acara itu justru mendidik masyarakat setempat tentang penggunaan ganja yang aman. (yd)