Pj Wali Kota Pontianak Apresiasi FFPK ke-5 Sebagai Ajang Kreativitas Anak Muda
Pontianak | Rabu, 4 Desember 2024
Pj Wali Kota Pontianak saat menerima kunjungan Panitia Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) ke-V. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Rabu, 4 Desember 2024
Pifabiz
PIFAbiz - Disiarkan secara lngsung oleh RCTI+ pada Senin, 29 Mei 2023 Pukul 17:00 WIB, penghargaan tahunan Dahsyatnya Awards digelar dengan menghadirkan 10 kategori penghargaan. Dalam 10 kategori itu diantaranya Juri Terdahsyat, Talent Search Terdahsyat, Lagu Terdahsyat, Pendatang Baru Terdahsyat, Digital Creator Muda Terdahsyat, Co-Host Terdahsyat dan Soundtrack Sinetron Terdahsyat. Selain itu, ada juga Kategori Si Paling Viral Terdahsyat, Bucin Terdahsyat serta Special Award. Mahalini pun berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus yaitu Special Award, lalu Bucin Terdahsyat, dan Soundtrack Sinetron Terdahsyat untuk lagu Sial. Dia pun sangat bersyukur karena karyanya disambut baik oleh banyak orang. “Tiada henti saya ucapkan terimakasih atas semuanya yg telah mengapresiasi karya saya, yang menikmati musik saya, dan tentunya yang selalu tiada hentinya mensupport saya dalam bermusik, semoga dengan ini selalu bisa menjadikan diri lini yang tiada henti bersabar untuk belajar, bersabar untuk berkarya, dan selalu berkarya dengan hati, terima kasih banyak semuanya Terima kasih dahsyat award atas special awardnya,” tulis Mahalini di akun instagramnya Diketahui bahwa Lagu Sial merupakan salah satu single dari Album terbaru Mahalini yang berjudul "Fabula" yang juga terdapat single Bohongi Hati, Melawan Restu, Sisa Rasa, dan Kisah Sempurna. Melalui chanel YouTube Hits Record yang tayang perdana pada 31 Maret 2023 video musik bertajuk "Sial" mahalalini pun curi perhatian warganet dengan penonton sebanyak 23.292.762 dan menjadi Video musik terpopuler nomor 3 diyoutube. Sampai saat ini masih menjadi lagu yang viral dimedia sosial seperti tiktok. Sekedar informasi. Mahalini memulai karirnya dengan mengikuti ajang Indonesian Idol musim kesepuluh dimulai dari undangan untuk mengikuti audisi Indonesia Idol di Bali, setelah lolos audisi pada bulan Juni 2019. Mahalini melanjutkan audisi ke Jakarta dan berhasil mendapatkan golden ticket. Setelah lolos tahap audisi dan melalui proses karantina kompetisi selama 4 bulan, pada tanggal 3 Februari 2020, ia tereliminasi dan menempati posisi sebagai lima besar. (hs)
Lokal
PIFA, Lokal - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono, memaparkan strategi komprehensif untuk mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di sektor pelayanan publik dalam debat publik Pilgub Kalbar 2024. Debat yang digelar KPU pada Senin (18/11/2024) ini menjadi panggung bagi pasangan Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih dan inklusif."Keterlibatan masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bebas dari KKN," tegas Didi. Menurutnya, tata kelola yang efisien dan inklusif harus melibatkan publik secara langsung, baik dalam pengawasan maupun pengambilan keputusan.Langkah-langkah yang akan diambil pasangan ini mencakup:Membentuk Forum Konsultasi Publik: Forum ini akan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.Musyawarah Terbuka: Menyerap aspirasi masyarakat melalui diskusi langsung di berbagai daerah.Melibatkan Tokoh Masyarakat dan Akademisi: Memberikan masukan yang berbobot dan relevan.Sistem Pengaduan Transparan: Memudahkan masyarakat melaporkan penyimpangan di pemerintahan.Sosialisasi Intensif: Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya peran mereka dalam pengawasan pemerintah.“Rakyat bukan hanya penerima layanan, tetapi juga mitra strategis dalam membangun Kalimantan Barat,” tambahnya.Dalam debat yang mengusung tema Menyelaraskan Kebijakan di Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih, pasangan Midji-Didi menegaskan bahwa transparansi dan keterlibatan masyarakat adalah langkah nyata yang harus diambil untuk mengatasi tantangan KKN di Kalimantan Barat.
Lokal
Berita Bengkayang, PIFA - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkayang mengutuk keras atas kejadian kasus persetubuhan yang dilakukan oleh salah satu oknum guru honorer di Kabupaten Bengkayang, terhadap salah satu anak didiknya yang masih berusia di bawah umur. "Tentunya ini sangat memprihatikan dan miris sekali. Apalagi di pemberitaan yang kami baca, pelaku yang berinisial LPS sudah sembilan kali menyetubuhi korban yang notabene siswanya sendiri," ungkap Ketua GMKI Cabang Bengkayang, Kristen Ret, Rabu (8/6/2022). Tidak hanya itu, pelaku berinisial LPS sendiri selain guru sebelumnya juga merupakan ketua dari salah satu organisasi (OKP) terkemuka yang ada di Kabupaten Bengkayang, serta staf di DPC salah satu partai terbesar di Indonesia. Kristen juga menilai bahwa LPS merupakan sosok sudah cukup dikenal dan familiar di Bengkayang. "Namun justru melakukan hal yang tidak terpuji. Tentu kita sangat menyayangkan hal seperti ini bisa terjadi," katanya. Sosok LPS lanjut Kristen, seharusnya bisa menjadi figur, panutan, teladan, serta contoh yang baik bagi masyarakat. Bukannya menjadi batu sandungan yang melanggar hukum, yang dalam hal ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Menurutnya, hal itu sama dengan merusak nilai moral, etika anak muridnya sendiri. "Jika dilihat dari modus pelaku, dimana LPS ke korban bahwa akan dinikahi, namun belum diketahui aksi yang dilakukan oleh si LPS ini sudah memakan korban keberapa kalinya. Namun kiranya kedoknya segera dibongkar oleh pihak yang berwajib," tegas Kristen. Dia juga mengimbau agar hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk para publik figur. "Seperti halnya kasus ini, karena nafsu birahi tak bisa dikontrol sehingga merusak salah satu dari generasi penerus bangsa," ucapnya. "Tentu hal ini seakan menunjukan ketidak profesionalitas pelaku, dan menjadi luka sekaligus pukulan bagi instansi-instansi tempat ia bekerja. Termasuk OKP, DPC Partai, bahkan masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkayang," timpalnya. Dirinya menilai, kasus ini seakan mengingatkan kembali akan kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Bengkayang setahun silam, yang mana ada beberapa anak menjadi korban asusila oleh oknum guru di sebuah sanggar tari. "Tentu ini menjadi nilai negatif, sekaligus menggambarkan betapa mirisnya daerah (kabupaten Bengkayang) kita ini," ungkapnya. Hal-hal seperti ini, diharapkan Kristen dapat menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak, terkhusus tenaga pendidik. Mengingat, hampir setiap hari kontak langsung antara guru siswa didikannya terjadi di lingkungan sekolah. "Terlebih dari itu, saya harap hal ini juga jadi pelajaran bagi semua pihak," pungkasnya. "Atas dasar kasus yang terjadi, kami juga meminta kepada pihak yang berwenang supaya dapat memberikan sanksi yang setimpal terhadap pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah umur, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," sambungnya. (ja)