Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto Ajak Praja IPDN Berinovasi dalam Pemerintahan
Pontianak | Kamis, 2 Januari 2025
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto. (Prokopim)
Pontianak | Kamis, 2 Januari 2025
Lokal
Berita Singkawang, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kota Singkawang, Sumberanto merasa prihatin terhadap meningkatnya kasus kematian akibat Difteri. Disaat turunya angka Covid-19 di Kota Singkawang, penyakit menular lainnya seperti Difteri justru meningkat, Senin (25/10/2021). Sumberanto berharap Pemerintah Kota Singkawang dapat segera mengatasi penyebaran penyakit Difteri tersebut, sehingga tidak menambah kekhawatiran masyarakat di masa pandemi saat ini. "Karena itu penyakit menular, maka harus segera diatasi, apa lagi penularannya sama dengan Covid-19, yaitu lewat droplet," ujarnya. Mengingat cara penyebaran yang sama dengan Covid-19, Sumberanto, meminta masyarakat Kota Singkawang agar lebih patuh protokol kesehatan, sehingga tidak hanya menghindari dari tertularnya Covid-19, namun juga Difteri. "Pola dan gaya hidup sehat juga sebaiknya diterapkan, jadi daya tahan tubuh terhadap penyakit juga lebih kuat, ini demi kita dan masyarakat sekitar kita," katanya. Diberitakan sebelumnya, Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus akibat infeksi bakteri Difteri di Kota Singkawang mengalami peningkatan sebesar 64 persen di tahun 2021 ini. Menurut penuturan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Mursalin, pada tahun sebelumnya, hanya terjadi satu kasus kematian akibat Difteri di Kecamatan Singkawang Selatan. Namun di tahun 2021 ini, sudah terdapat dua kasus kematian akibat Difteri, yakni di Kecamatan Singkawang Timur dan Kecamatan Singkawang Barat. "Kelurahan dengan CFR tertinggi adalah Kelurahan Nyarumkop sebesar 100 persen. Diikuti, Kelurahan Sedau dan Pasiran masing-masing sebesar 50 persen," paparnya. Mursalin menjelaskan, Difteri merupakan infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae pada hidung dan tenggorokon. Pada umumnya, bakteri Difteri ini dapat menyerang siapa saja, namun anak-anak adalah individu yang rentan terserang penyakit ini. Setiap individu, katanya, bisa tertular difteri bila tidak sengaja menghirup atau menelan percikan liur yang dikeluarkan penderita saat batuk ataupun bersin. "Difteri ini tergolong penyakit menular berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Namun, bisa dicegah dengan imunisasi," jelasnya. Difteri lebih beresiko terjadi di area padat penduduk yang kebersihan lingkungannya tidak terjaga baik. Selain itu, infeksi ini lebih mudah menyerang jika seseorang berpergian ke wilayah yang sedang mangalami wabah difteri dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
Lokal
PIFA.CO.ID, KUBU RAYA - Memasuki hari ke lima, tiga korban speedbot tenggelam di Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya masih belum ditemukan. Saat ini tim SAR gabungan tengah memperluas area pencarian.Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, I Made Junetra mengatakan bahwa, selain menyusuri sungai pencarian dengan metode udara juga telah dilakukan. “Kami tim SAR gabungan memperluas wilayah pencarian, pencarian permukaan pada hari ini mencapai 70 Nautical Mile dibagi kedalam empat sektor pencarian,” ungkapnya.Junetra mengungkapkan bahwa cuaca buruk menjadi kendala dalam tim melakukan pencarian korban. “kami juga telah melakukan pencarian dengan menggunakan drone hanya saja keadaan cuaca yang hujan disertai angin cukup kencang menyebabkan jarak pandang terbatas,” ujarnya.Diberitakan sebelumnya, sebuah speed boat yang tenggelam di Perairan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu speed boat hendak mengambil penumpang dari kapal menuju Rasau Jaya. Pada pukul 15.00 WIB terjadi Angin kencang dan gelombang besar menyebabkan Speedboat Tenggelam. Sebanyak 12 Orang berhasil menyelamatkan diri naik ke atas Jermal, sementara 3 Orang sampai saat ini masih belum ditemukan.
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Keluarga Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitss Muhammadiyah Pontianak menyelenggarakan Seminar Politik Negarawan, dengan tema yang di usung “Peran Serta Pemuda dan Mahasiswa dalam politik di Era Digitalisasi” di aula Auditorium Muhamamdiyah Pontianak, Selasa (8/03/2022). Adapun narasumber yaitu, Praktisi Politik Nasional Dr. Ing Ridho Rahmadi , S.kom, Msc. , Pakar Politik Fisipol Untan Dr Jumadi M.Si sekaligus pembukaan tersebut di buka Rektor UM Pontianak Dr Doddy Irawan, S.T., M.eng, dan di hadiri Ketua DPW Partai Umat Kalbar, Bambang Widianto M.T. Praktisi Politik Nasional Ing Ridho Rahmadi mengatakan, adapun tantangan mahasiswa maupun pemuda di era digital ini tentunya derasnya informasi di media sosial. “Mahasiswa harus lebih jeli dengan isu-isu nasional terkini, dapat di kaji terlebih dahulu baru. Namun, apabila ingin bersuara dapat memberikan aspirasinya lewat digital maupun massa,” ungkapnya. Ridho berharap agar pemuda maupun mahasiswa dapat belajar politik dari tingkat paling awal. “Misalnya mahasiswa mengikuti BEM dan DPM, serta pemuda mengikuti peran aktif di Kelurahan dan Kecamatan. Tentunya modal awal bagi yang ingin memasuki eksekutif, legislatif dan yudikatif pastinya tetap konsisten menjaga amanah dan tanggung jawab,” katanya. Ketua DPW Partai Umat Kalbar, Bambang Widianto menjelaskan, belakangan ini terlihat mahasiswa menurun dalam melihat isu politik yang ada saat ini terjadi. “Kita harapkan generasi muda dapat berkontribusi dan melihat isu-isu berkembang yang ada Negara Indonesia, lebih melek lagi melihat politik yang ada,” ucapnya. Lebih lanjut Ia meminta, generasi milenial lebih waspada dalam perkembangan media sosial dan media online. “Terutama harus dapat memastikan kebenaran berita jangan sampai adanya hoax dapat menggiring ke masyarakat isu-isu yang tidak bagus,” pungkasnya. Ketua BEM KM Universitas Muhammadiyah Pontianak, alasannya mengusung tema “Peran Serta Pemuda dan Mahasiswa dalam politik di Era Digitalisasi” adanya kekhawatiran politik di era digitalisasi. “Adapun tantangan kedepan bagi milenial yang kurang melihat politik di era digitalisasi dapat degradasi di dunia digital serta dapat mengimbangi peran media sosial dan digital,” tutupnya. (RS)