PM Anwar Umumkan Hadiah untuk Rakyat Malaysia: Bantuan Uang Tunai, Harga BBM Turun, dan Cuti Tambahan
Internasional | Kamis, 24 Juli 2025
Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Foto: Antara/Virna Puspa Setyorini
Internasional | Kamis, 24 Juli 2025
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Kecemasan atau anxiety adalah perasaan khawatir atau cemas yang tidak terkendali dan berlebihan akan banyak hal. Munculnya rasa cemas sebenarnya wajar untuk kondisi tertentu. Namun, bagi pengidap anxiety disorder atau gangguan kecemasan, rasa cemas, gelisah, dan pikiran negatif sering kali sulit untuk hilang. Kondisi tersebut bahkan bisa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Nah, Selain dengan terapi dan obat-obatan, ada beberapa cara meredakan anxiety yang bisa kamu coba, di antaranya dengan teknik 3-3-3. 1. Memperhatikan Sekitar Langkah pertama yang perlu kamu lakukan saat menggunakan teknik 3-3-3 adalah melihat sekitarmu. Lalu, identifikasi 3 hal yang kamu lihat. Perhatikan detail objek, seperti warna dan bentuknya. Langkah ini akan membantu mengalihkan fokus dari kecemasan dalam dirimu, ke hal eksternal. 2. Mendengarkan dengan Saksama Setelah dari segi visual, saatnya mengalihkan perhatian dari segi audio. Coba fokus pada 3 suara yang kamu dengar di sekelilingmu. Suara apa pun bisa kamu pilih, mulai dari suara klakson yang keras, suara hembusan angin, hingga suara hewan di dekatmu. 3. Menggerakan Tubuh Tiga hal yang jadi fokus kamu selanjutnya adalah bagian tubuh. Ya, coba gerakan 3 bagian tubuhmu. Misalnya, memutar bahu, menggelengkan kepala, atau mengangkat tangan. Fokuskan pikiran pada sensasi yang kamu rasakan saat menggerakan bagian-bagian tubuh tersebut. Kamu bisa menggunakan teknik 3-3-3 ini di mana pun dan kapan pun saat kamu merasa cemas. Mudah, bukan? Semoga membantu ya! (ly)
Lokal
PIFA, Lokal - Pjs. Bupati Kapuas Hulu, Ansfridus J. Andjioe, secara resmi memulai pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Kapuas Hulu dengan peletakan batu pertama di Putussibau Kota, Kamis (14/11/2024). Proyek ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan fasilitas publik yang ramah lingkungan dan mendukung kebutuhan masyarakat Kapuas Hulu.“Saya berharap pembangunan RTH bisa selesai sampai tuntas, sehingga dengan terbangunnya RTH ada tempat rekreasi bagi masyarakat Kapuas Hulu,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya fasilitas ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan ruang publik yang nyaman dan multifungsi.Ruang terbuka hijau, menurut Ansfridus, bukan sekadar fasilitas kota biasa. Ia menjelaskan bahwa RTH merupakan ruang terbuka di kawasan perkotaan yang didominasi oleh tutupan vegetasi. “Ruang terbuka hijau memiliki fungsi antara lain sebagai area untuk rekreasi, sosial budaya, estetika, ekologis, dan bahkan memberikan nilai ekonomis bagi perkembangan suatu wilayah perkotaan,” tambahnya.Pembangunan ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah kota, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan. “Dengan dibangunnya ruang terbuka hijau ini, kami berharap terciptanya keseimbangan lingkungan kawasan perkotaan di Kabupaten Kapuas Hulu,” jelas Ansfridus.Selain itu, ia berharap RTH dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. “RTH ini juga digunakan sebagai area untuk rekreasi, sosial budaya, dan memberikan nilai estetika bagi masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu,” lanjutnya.Dalam jangka panjang, proyek ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi kualitas lingkungan hidup. “Kami berharap RTH dapat membantu meningkatkan nilai indeks kualitas tutupan lahan dan mempertahankan nilai indeks kualitas lingkungan hidup Kabupaten Kapuas Hulu di masa yang akan datang,” tegasnya.Peletakan batu pertama ini menjadi awal dari realisasi program pemerintah daerah dalam memperkuat infrastruktur kota yang ramah lingkungan. Dukungan penuh dari masyarakat diharapkan agar RTH dapat segera dirampungkan dan menjadi kebanggaan bersama. (yd)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Banjir merendam enam desa di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, sejak Minggu (2/10). Peristiwa itu terjadi pascahujan deras dan meluapnya Sungai Serawai hingga permukiman warga pada pukul 12.00 WIB. Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Selasa (4/10/2022) pukul 18.00 WIB, terdapat 1.000 KK / 5.000 warga yang bermukim di enam desa terdampak. "Kondisi saat ini, banjir masih merendam dengan ketinggian muka air mencapai 1,5 hingga 2 meter," kata Plt Kepala Pusdatin BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan terulis, Rabu (5/10/2022). Keenam desa tersebut antara lain, Desa Pagar Pebata, Desa Tanjung Raya, Desa Mentatai, Desa Nusa Tujuh, dan Desa Tanjung Baru serta Desa Batu Ketubung. Semua desa terdampak berada di Kecamatan Serawai yang dilalui oleh Sungai Serawai. Abdul mengutarakan, banjir kali ini merendam berbagai infrastruktur yang ada di wilayah tersebut, seperti 1.000 unit rumah warga, tujuh unit fasilitas pendidikan, tujuh unit fasilitas ibadah dan lima belas unit fasilitas umum. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang dan tim gabungan langsung menuju lokasi terdampak pada saat kejadian hingga saat ini, untuk melakukan penanganan darurat, mengevakuasi warga, melakukan pendataan dan melakukan pelayanan kesehatan dengan menyambangi rumah-rumah warga. Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat pada Rabu (5/10/2022) dan Kamis (6/10/2022) pada wilayah Kabupaten Sintang dan sebagian wilayah provinsi Kalimantan Barat. Menanggapi potensi tersebut, BNPB kembali mengimbau stakeholder dan masyarakat untuk mewaspadai dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang. "Untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi, diharapkan seluruh unsur terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan beberapa langkah pencegahan khususnya di wilayah rawan banjir," jelas Abdul. Antara lain sambungnya, mengetahui informasi cuaca secara aktual dari pihak yang berwenang dan membentuk tim siaga darurat di lingkup komunitas warga terkecil tingkat Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW). (ap)