PM India Narendra Modi menanggapi viralnya video pengarakan dua wanita bugil yang kemudian diperkosa massal. (Reuters/Amit Dave)

PIFA, Internasional - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi marah setelah sebuah video menjadi viral yang menunjukkan dua wanita diarak dalam keadaan telanjang dengan dikelilingi massa di jalanan setempat. Kedua wanita tersebut dilaporkan mengalami pelecehan massal oleh banyak pria dan bahkan mengalami pemerkosaan beramai-ramai.

Seperti yang dilaporkan oleh AFP dan The Guardian, pada Jumat (21/7/2023), Modi memberikan pernyataan sebagai tanggapannya terhadap video viral tersebut, yang menjadi komentarnya yang pertama kali diungkapkan kepada publik sejak konflik antaretnis pecah di wilayah Manipur pada bulan Mei sebelumnya. Modi telah menerima kritik karena bungkam dalam menghadapi konflik antar kelompok etnis yang telah menewaskan lebih dari 140 orang di Manipur.

Video viral tersebut menunjukkan dua wanita berjalan tanpa busana di sepanjang jalanan negara bagian Manipur. Kedua wanita tersebut mengalami ejekan dan pelecehan dari orang-orang yang mengepung mereka. Video tersebut dilaporkan diambil pada awal Mei, namun baru menjadi viral di media sosial pada Rabu (19/7) waktu setempat.

Modi memberikan komentar mengenai video viral tersebut saat dirinya membuka sesi parlemen pada Kamis (20/7) pagi waktu setempat. Ia menyatakan bahwa seluruh India merasa dipermalukan oleh adanya serangan terhadap kaum wanita dan menegaskan bahwa tindakan hukum yang tegas akan diambil terhadap para pelaku.

Ini merupakan komentar pertama dari Modi setelah konflik antara etnis Meitei dan Kuki meletus di Manipur sejak Mei lalu.

"Saya ingin meyakinkan bangsa ini, tidak ada orang yang bersalah yang akan diampuni," tegas Modi.

Modi menegaskan dengan tegas bahwa tindakan akan diambil sesuai hukum sebagai respons terhadap serangan yang terjadi di Manipur. Ia menyatakan bahwa apa pun yang telah terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan, menggarisbawahi keberatan dan kekecewaannya atas tindakan kekerasan tersebut.

Ketika berdiri di samping kuil demokrasi, Modi mengungkapkan bahwa hatinya dipenuhi oleh rasa sakit dan amarah akibat peristiwa tragis tersebut. Komentar ini mencerminkan empati dan keprihatinan mendalamnya atas kejadian yang telah menimpa warga di wilayah tersebut.

Modi juga menyoroti dampak luas dari insiden di Manipur, menyebutnya sebagai hal yang memalukan bagi masyarakat di seluruh negara. Ia menyadari bahwa peristiwa tersebut mencerminkan citra negatif dan menimbulkan rasa malu bagi seluruh bangsa India. Hal ini menekankan betapa seriusnya peristiwa tersebut dan pentingnya untuk menghadapinya secara bersama-sama sebagai bangsa yang satu. (yd)

PIFA, Internasional - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi marah setelah sebuah video menjadi viral yang menunjukkan dua wanita diarak dalam keadaan telanjang dengan dikelilingi massa di jalanan setempat. Kedua wanita tersebut dilaporkan mengalami pelecehan massal oleh banyak pria dan bahkan mengalami pemerkosaan beramai-ramai.

Seperti yang dilaporkan oleh AFP dan The Guardian, pada Jumat (21/7/2023), Modi memberikan pernyataan sebagai tanggapannya terhadap video viral tersebut, yang menjadi komentarnya yang pertama kali diungkapkan kepada publik sejak konflik antaretnis pecah di wilayah Manipur pada bulan Mei sebelumnya. Modi telah menerima kritik karena bungkam dalam menghadapi konflik antar kelompok etnis yang telah menewaskan lebih dari 140 orang di Manipur.

Video viral tersebut menunjukkan dua wanita berjalan tanpa busana di sepanjang jalanan negara bagian Manipur. Kedua wanita tersebut mengalami ejekan dan pelecehan dari orang-orang yang mengepung mereka. Video tersebut dilaporkan diambil pada awal Mei, namun baru menjadi viral di media sosial pada Rabu (19/7) waktu setempat.

Modi memberikan komentar mengenai video viral tersebut saat dirinya membuka sesi parlemen pada Kamis (20/7) pagi waktu setempat. Ia menyatakan bahwa seluruh India merasa dipermalukan oleh adanya serangan terhadap kaum wanita dan menegaskan bahwa tindakan hukum yang tegas akan diambil terhadap para pelaku.

Ini merupakan komentar pertama dari Modi setelah konflik antara etnis Meitei dan Kuki meletus di Manipur sejak Mei lalu.

"Saya ingin meyakinkan bangsa ini, tidak ada orang yang bersalah yang akan diampuni," tegas Modi.

Modi menegaskan dengan tegas bahwa tindakan akan diambil sesuai hukum sebagai respons terhadap serangan yang terjadi di Manipur. Ia menyatakan bahwa apa pun yang telah terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan, menggarisbawahi keberatan dan kekecewaannya atas tindakan kekerasan tersebut.

Ketika berdiri di samping kuil demokrasi, Modi mengungkapkan bahwa hatinya dipenuhi oleh rasa sakit dan amarah akibat peristiwa tragis tersebut. Komentar ini mencerminkan empati dan keprihatinan mendalamnya atas kejadian yang telah menimpa warga di wilayah tersebut.

Modi juga menyoroti dampak luas dari insiden di Manipur, menyebutnya sebagai hal yang memalukan bagi masyarakat di seluruh negara. Ia menyadari bahwa peristiwa tersebut mencerminkan citra negatif dan menimbulkan rasa malu bagi seluruh bangsa India. Hal ini menekankan betapa seriusnya peristiwa tersebut dan pentingnya untuk menghadapinya secara bersama-sama sebagai bangsa yang satu. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya