Pola Makan Sehat Saat Puasa, Kunci Kebugaran dan Awet Muda
Indonesia | Kamis, 13 Maret 2025
Pola makan yang sehat saat berpuasa. (Ilustrasi)
Indonesia | Kamis, 13 Maret 2025
Lokal
PIFA, Lokal – Terungkap sudah pelaku pembuangan bayi perempuan di dalam kantong plastik merah Sungai Ambawang, tepatnya di halaman rumah Siti Hergi Mulyana Dusun Karya Dua RT 002 RW 001 Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, pada Minggu (9/4/2023) sekira pukul 20.00 WIB lalu. Terungkapnya kasus pembuangan bayi ini adalah upah dari jerih payah penyelidikan mendalam selama 24 Jam yang dilakukan Satuan Reserse Polres Kubu Raya yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, Iptu Indrawan Wira Saputra S.T.K ,S.I.K. Indrawan menerangkan, ia bersama Tim Jatanras Polres Kubu Raya dan Polsek Sungai Ambawang mendalami TKP pembuangan bayi tersebut dengan cara mengurutnya satu persatu secara mendalam, sehingga kami mendapatkan titik kompas kasus tersebut. “Kami dalami TKP tersebut hingga mengurutnya satu persatu secara mendalam, sehingga mendapatkan titik arah berupa bercak darah dan sebuah softex yang berlumuran darah, setelah mendalami TKP kami mencurigai seorang perempuan muda berinisial SH (20) asal Kampung Jawa Tengah Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya,” beber Wira, Jumat (14/4). “Kemudian pada Senin (10/4/23) pagi jam 08.00 WIB, Tim Jatanras bersama Unit PPA mendatangi rumah wanita berumur 20 tahun ini dan membawanya ke Polres Kubu Raya untuk dimintai keterangan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Kubu Raya,” tandasnya. Naas, SH tak mampu membendung kebohongannya di depan petugas pada saat dimintai keterangan. Wajah SH pucat, petugas pun membawa SH ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Benar saja, setelah diperiksa oleh tim kesehatan, ternyata SH baru melahirkan dan ia mengakui bahwa bayi perempuan di dalam kantong plastik berwarna merah adalah anak kandungnya. “Setelah pengakuan dari Pelaku dan hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Bhayangkara saat ini SH pelaku pembuangan bayi perempuan yang mana adalah anak kandungnya sudah kami tetapkan sebagai Tersangka,” ujar Wira. “Kasus ini masih kami dalami terkait motif dibalik membuang anak kandungnya sendiri tidak menutup kemungkinan kasus ini mendapatkan Tersangka baru,” tutupnya. (pi/rs)
Internasional
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Gerakan Hamas Palestina menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah air mereka dan hanya akan berpindah ke Yerusalem. Pernyataan ini disampaikan Hamas pada Rabu (20/3) sebagai respons terhadap wacana pemindahan warga Gaza yang disampaikan oleh Presiden AS, Donald Trump."Rakyat Palestina kami akan tetap teguh berada di tanah air mereka, memegang teguh hak-hak mereka, dan akan menggagalkan semua upaya pemindahan secara paksa dan sukarela. Kami katakan dengan lantang dan jelas: Tidak ada migrasi kecuali ke Yerusalem," kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Rabu.Presiden AS Donald Trump pada awal Februari mengatakan bahwa AS akan "mengambil alih" Jalur Gaza sehingga wilayah itu bisa dikembangkan menjadi "Riviera Timur Tengah."Pada saat yang sana, dia menggambarkan Jalur Gaza saat ini sebagai "wilayah pembongkaran" dan menyarankan agar penduduknya pindah secara permanen ke negara lain, menyarankan Yordania atau Mesir sebagai beberapa tujuan.Trump juga tidak mengesampingkan kemungkinan AS mengirim militernya ke Gaza.
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK - Ketua DPP PKS, Almuzzammil Yusuf, menyatakan dukungan terhadap wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD, sesuai usulan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, sudah saatnya pelaksanaan pilkada langsung dievaluasi secara menyeluruh."PKS mendukung wacana pilkada melalui DPRD yang disampaikan Presiden Prabowo. Sudah saatnya pelaksanaan pilkada langsung dievaluasi secara menyeluruh," ujar Muzammil dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12).Muzammil menyoroti besarnya anggaran pilkada langsung yang mencapai sekitar Rp80 triliun pada Pilkada 2017 dan 2024. Menurutnya, dana sebesar itu sebaiknya dialokasikan untuk program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, seperti membuka lapangan kerja, memberikan modal usaha, meningkatkan infrastruktur, serta menambah fasilitas kesehatan dan pendidikan.Selain masalah anggaran, Muzammil juga menganggap pilkada langsung berpotensi memicu konflik horizontal di masyarakat serta diskriminasi oleh kepala daerah terpilih terhadap wilayah yang tidak mendukungnya."Terjadi pula diskriminasi pembangunan, seperti suatu desa yang tidak banyak memilih kandidat yang menang biasanya tidak diprioritaskan pembangunannya," katanya.Ia yakin pilkada melalui DPRD dapat menghilangkan berbagai kecurangan yang sering terjadi dalam pilkada langsung. Muzammil menambahkan bahwa aparat penegak hukum akan lebih fokus mengawasi kontestan dan semua pihak yang terlibat dalam pilkada."Jika pilkada dipilih melalui DPRD, berbagai kecurangan tersebut dapat diminimalisir bahkan dihilangkan. Bawaslu dapat bekerjasama dengan polisi, jaksa, dan KPK untuk memperketat pengawasan," jelasnya.Muzammil juga menegaskan bahwa pilkada melalui DPRD merupakan bagian dari proses demokrasi dan implementasi dari demokrasi perwakilan sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.Presiden Prabowo sebelumnya menyampaikan wacana ini saat berpidato di puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Kamis (12/12). Ia menilai pilkada melalui DPRD lebih efisien, merujuk pada praktik di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan India.Namun, beberapa pengamat menilai usulan ini tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah tingginya ongkos politik. Pengamat kepemiluan dan dosen FISIP UI, Titi Anggraini, menyebut usulan ini hanya memindahkan persoalan dari ruang publik ke ruang tertutup di DPRD, tanpa menyentuh akar masalah di partai politik."Kita seolah hanya memindahkan persoalan dari ruang publik ke dalam ruang-ruang tertutup di DPRD," kata Titi.