Polisi Amankan Dua Anak di Bawah Umur Bawa Perlengkapan Panahan di Pontianak
Pontianak | Kamis, 27 Maret 2025
Barang bukti pengamanan dua anak di bawah umur yang hendak tawuran di Pontianak. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Kamis, 27 Maret 2025
Lokal
PIFA, Lokal – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, secara resmi meluncurkan kegiatan penanganan long segment ruas Jalan Mataso - Ulak Pauk dengan total anggaran mencapai Rp 10 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Proyek ini mencakup berbagai upaya perbaikan infrastruktur jalan, seperti penambalan aspal sepanjang 1,7 km dari ujung aspal menuju Nanga Sungai, pembangunan satu unit boks, rehabilitasi satu unit jembatan, timbunan pengaman banjir dan longsor sepanjang 208 meter, serta perataan badan jalan sepanjang 6 km. Dalam sambutannya, Bupati Fransiskus Diaan menjelaskan bahwa peluncuran ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pembangunan yang dilakukan serta mendapatkan dukungan mereka. "Dengan kelancaran penanganan jalan ini, kita semua akan merasakan manfaatnya," ujarnya. Fransiskus Diaan juga menegaskan komitmennya untuk terus memaksimalkan pembangunan di Kapuas Hulu, meskipun menghadapi berbagai keterbatasan anggaran. Sejak awal masa jabatannya pada tahun 2021, sebagian besar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) digunakan untuk penanganan Covid-19, sementara pada tahun-tahun berikutnya, fokus dialihkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yang mengakibatkan penurunan anggaran untuk infrastruktur. Tahun ini, anggaran yang signifikan dialokasikan untuk Pilkada. "Namun, kami terus berupaya membawa pembangunan di luar dari APBD, termasuk dalam sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," tandasnya. Dia juga meminta maaf atas daerah yang belum tersentuh pembangunan, dengan alasan keterbatasan anggaran dan peraturan yang mengikat. "Kami akan terus bergerak secara bertahap untuk menjangkau semua daerah," tambahnya.
Lokal
Pontianak-Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 26 September, Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat melakukan beberapa agenda sebagai bentuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat betapa pentingnya data statistik untuk pembangunan masyarakat. Pontianak, Minggu (26/9/2021) Moh. Wahyu Yulianto selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mengatakan perayaan Hari Statistik Nasional (HSN) ini dimasa pandemi dilakukan secara terbatas namun tetap terlaksana dengan beberapa agenda dan membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 “ada beberapa agenda kegiatan dalam memperingati HSN ini seperti penyebarluasan statistik melalui webinar dan seminar kemudian hari ini kita lakukan olah raga bersama serta kita juga melakukan BPS peduli terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan membagikan masker dan hand sanitizer juga multi vitamin kepada masyarakat di beberapa titik di kota pontinak hari ini” Ucapnya. “ kemudian di tgl 27 september besok kita melakukan apel bersama serentak dilakukan diseluruh kantor BPS se-Indonesia” Tambahnya. Wahyu Yulianto mengatakan bahwa BPS Kalbar menargetkan peningkatan literasi masyarakat terhadap statistik di Kalbar harus tinggi. “Tentunya BPS sudah bekerja profesional, integritas, dan amanah dengan harapan masyarakat memahami betapa pentingnya statistik salah satunya untuk perencanaan pembangunan dan evaluasasi” Ungkapnya. Kepala BPS Kalbar juga mengatakan apresiasi Pemerintah Daerah dalam perencanaan pembangunan selalu menggunakan data statistik sebagai bahan evaluasi sebagai contoh data pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, tingkat pengangguran dan inflansi hal itu semuanya selalu menggunakan data BPS. “Pencapaian dari data tersebut menjadi evaluasi Pemerintah Daerah apakah sesuai dengan perencanaan target ataupun memang belum, serta apa yang sudah tercapai dan apa yang perlu tingkatkan, karena statistik adalah potret cerminan kondisi dilapangan” Ucapnya. Wahyu Yulianto berharap ketika BPS melakukan proses pendataan dilapangan masayraakat dapat menyambut dengan baik. “Masyarakat harus menyampaikan informasi dengan benar karna apabila jawaban salah data yang dihasilkan juga salah dan kebijakan pemerintahah akan keliru, karena data statistik bukan hanya milik pemerintah tapi milik semua masyarakat” Ujarnya.
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Salam Menanjak khas Kabupaten Kubu Raya resmi memiliki hak cipta. Salam yang diciptakan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan ini kini hak ciptanya dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Hal itu tertuang dalam Surat Pencatatan Ciptaan yang diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Agustus 2022. Dalam surat bernomor ECO0202253055, dinyatakan bahwa gerakan salam menanjak telah mendapatkan perlindungan dalam jangka waktu selama hidup sang pencipta dan 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Salam Menanjak merupakan gerakan atau koreografi ciptaan Muda Mahendrawan. Gerakannya adalah telapak tangan terbuka yang diletakkan di depan dada dengan ujung-ujung jari mengarah diagonal ke atas. Salam yang sangat populer di Kabupaten Kubu Raya ini menjadi narasi nonverbal simbolik. Maknanya adalah ajakan kepada masyarakat untuk bersikap progresif, yakni selalu berupaya meningkatkan kualitas di semua bidang kehidupan. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan salam menanjak menjadi spirit bagi upaya menggerakkan seluruh sumber daya manusia dan potensi-potensi lainnya yang ada. Salam menanjak, memiliki filosofi bahwasanya saat ini tantangan sangat besar dan untuk itu dibutuhkan sebuah daya juang. “Kalau menanjak pada posisi jari terbuka dan diagonal ke atas, gerakannya ini menunjukkan kita menanjak yang berarti adanya sebuah daya juang. Karena kita butuh daya juang, tidak mudah menyerah dan itulah filososi utamanya. Kalau datar, kita tidak akan berkeringat. Kurang berjuang. Kalau menanjak tentu kita menggerakkan agar semua punya daya juang,” jelas Muda. Muda melanjutkan, salam menanjak juga merupakan upayanya dalam membangun pikiran bawah sadar. Yakni pikiran-pikiran optimistis, progresif, dan dinamis yang bermuara pada adanya sebuah peningkatan kualitas. “Kita bertekad menanamkan sebuah titik berangkat bagaimana untuk mengejar cita-cita dan impian itu benar-benar totalitas," katanya. Gerakan ini, Muda mengartikan bahwa ketika menanjak, maka setiap level akan menaikkan kualitas. Dengan begitu akan lebih tinggi cara memandang. Dan disitulah akan lebih bijak dalam melihat solusi-solusi jalan keluar. Berpikir mendunia dan berpikir global. Ia juga menegaskan bahwa salam menanjak menunjukkan sebuah progresivitas dan optimisme yang tinggi. “Hak cipta ini tentu sangat penting karena dengan langkah ini kita ingin mempunyai rasa memiliki yang lebih tinggi. Dan gerakan ini bukan statis tapi bergerak terus ke atas. Inilah makna filosofis daripada salam menanjak,” tandasnya. (ap)