Pencarian korban di tambang emas ilegal Bengkayang. (Foto: Istimewa)

Pencarian korban di tambang emas ilegal Bengkayang. (Foto: Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalPolisi Belum Lakukan Langkah Hukum Tragedi Maut di Tambang Emas Ilegal

Polisi Belum Lakukan Langkah Hukum Tragedi Maut di Tambang Emas Ilegal

Bengkayang | Selasa, 20 September 2022

Berita Lokal, PIFA – Pihak kepolisian sejauh ini belum bisa melakukan langkah hukum terkait peristiwa longsor di tambang emas ilegal yang sejauh ini menewaskan empat orang, di Dusun Secepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang.

Kapolres Bengkayang, AKBP Bayu Seno mengatakan, saat ini locus delicti peristiwa tersebut masih belum jelas, karena berada di antara Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas. 

“Locus delicti dulu ditentukan, kalau masuk Bengkayang, maka kami yang akan lakukan penyidikan. Tapi bila masuk Sambas, maka Polres sana (menyelidikiP,” kata Bayu, kemarin.

Terkait penentuan lokasi itu, Kapolres membeberkan, Bupati Bengkayang dan Kepala Kantor BPN Bengkayang saat ini telah meninjau lokasi untuk menentukan batas wilayah. 

“Kemarin kami sudah lakukan proses penggalian di timbunan longsor dan menyisir lokasi hutan, namun tidak mendapati apa-apa,” katanya.

Sebelumnya, kepolisian meralat informasi yang menyebut bahwa terdapat lima korban tewas dalam insiden longsor di tambang emas illegal tersebut. 

Kapolres menerangkan, seorang pekerja yang sebelumnya dilaporkan tewas ternyata kritis dan sudah mendapat perawatan medis. 

“Jadi jumlah korban tewas yang teridentifikasi sebanyak empat orang,” terangnya. (ap) 

Rekomendasi

Foto: Prabowo Gunakan Rp24 Triliun dari Penghematan Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis | Pifa Net

Prabowo Gunakan Rp24 Triliun dari Penghematan Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis

Indonesia
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Media Israel Ungkap Militer Zionis Palsukan Penemuan Terowongan di Perbatasan Gaza-Mesir | Pifa Net

Media Israel Ungkap Militer Zionis Palsukan Penemuan Terowongan di Perbatasan Gaza-Mesir

Israel
| Rabu, 23 April 2025
Foto: Sebelum Ditemukan Meninggal, Aktris Kim Sae Ron Niat Comeback dan Ganti Nama Jadi Kim Ah Im | Pifa Net

Sebelum Ditemukan Meninggal, Aktris Kim Sae Ron Niat Comeback dan Ganti Nama Jadi Kim Ah Im

Korea Selatan
| Senin, 17 Februari 2025
Foto:   Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional, Registrasi IMEI Masih Harus ke Kantor Bea Cukai | Pifa Net

Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional, Registrasi IMEI Masih Harus ke Kantor Bea Cukai

Pontianak
| Senin, 9 Juni 2025
Foto: Garuda Muda Akui Kekalahan, Mohon Maaf kepada Suporter | Pifa Net

Garuda Muda Akui Kekalahan, Mohon Maaf kepada Suporter

Indonesia
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Maarten Paes Ungkap Laga Maret Penentu Bagi Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026 | Pifa Net

Maarten Paes Ungkap Laga Maret Penentu Bagi Timnas Indonesia di Kualifikasi Pildun 2026

Indonesia
| Sabtu, 11 Januari 2025
Foto: Marselino Ferdinan Cetak Brace dan Antar Oxford United Academy ke Semifinal Oxfordshire Senior Cup | Pifa Net

Marselino Ferdinan Cetak Brace dan Antar Oxford United Academy ke Semifinal Oxfordshire Senior Cup

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Larasati Nugroho Alami Kecelakaan, Hasil Tes Urine Negatif Alkohol dan Narkoba | Pifa Net

Larasati Nugroho Alami Kecelakaan, Hasil Tes Urine Negatif Alkohol dan Narkoba

Indonesia
| Sabtu, 1 Februari 2025
Foto: Palestina Tolak Rencana Pemindahan Paksa Penduduk Gaza | Pifa Net

Palestina Tolak Rencana Pemindahan Paksa Penduduk Gaza

Palestina
| Senin, 17 Februari 2025
Foto: Rita Hastarita Sidak SMA di Pontianak, Temukan Guru Tidak Hadir di Hari Pertama Masuk Sekolah Usai Libur Lebaran | Pifa Net

Rita Hastarita Sidak SMA di Pontianak, Temukan Guru Tidak Hadir di Hari Pertama Masuk Sekolah Usai Libur Lebaran

Pontianak
| Rabu, 9 April 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Penting untuk Cegah Keterlambatan Bicara | Pifa Net

Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Penting untuk Cegah Keterlambatan Bicara

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DKI Jakarta, Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K), mengungkapkan bahwa anak yang mengalami keterlambatan berbicara pada usia di atas satu tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran. Hal ini diungkapkannya dalam acara Pekan Bakti Sosial di RSUD Pasar Rebo, Jakarta, pada Minggu (23/2)."Makin besar keterlambatan bicara, kita harus lebih waspada bahwa itu mungkin disebabkan oleh gangguan pendengaran," ujar Prof. Rismala.Menurutnya, gangguan pendengaran pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena gejalanya kurang disadari oleh orang tua. Kondisi ini dapat terjadi karena fokus utama orang tua biasanya lebih tertuju pada pertumbuhan fisik anak daripada perkembangan pendengarannya."Orang tua sering kali luput karena gangguan pendengaran tidak selalu terlihat secara fisik. Kadang yang lebih diperhatikan adalah pertumbuhan fisik anak," jelasnya.Prof. Rismala menambahkan bahwa kondisi kesehatan bayi saat lahir juga berpengaruh terhadap risiko gangguan pendengaran. Bayi dengan risiko kesehatan tinggi, seperti bayi prematur atau yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit dalam waktu lama, lebih rentan mengalami gangguan tersebut. Selain itu, ibu hamil yang mengalami infeksi juga memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan gangguan pendengaran.Untuk mengatasi permasalahan ini, ia menekankan pentingnya penyuluhan guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gangguan pendengaran pada anak dan upaya deteksi dini."Saat ini masih sulit mengajak orang tua untuk melakukan deteksi dini karena dianggap tidak terlalu penting. Padahal, pemeriksaan pendengaran yang tampak normal belum tentu menandakan tidak ada masalah," katanya.Senada dengan hal tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DKI Jakarta, Dr. dr. Tri Juda Airlangga, SpTHT-BKL, Subsp.K(K), menekankan pentingnya skrining pendengaran sejak dini. Ia menjelaskan bahwa bayi idealnya sudah menjalani pemeriksaan pendengaran sebelum berusia satu bulan."Sebelum satu bulan sebaiknya sudah ter-skrining, tiga bulan harus sudah terdeteksi, dan enam bulan harus sudah mendapatkan penanganan jika ada gangguan," jelas Dr. Tri Juda.Program 1-3-6 yang diterapkan dalam deteksi dan penanganan gangguan pendengaran ini bertujuan untuk memastikan anak-anak dengan gangguan pendengaran mendapatkan intervensi secepat mungkin agar tidak mengalami hambatan dalam perkembangan bicara dan komunikasi mereka.Dengan meningkatnya kesadaran orang tua dan dukungan dari tenaga medis, diharapkan kasus gangguan pendengaran pada anak dapat dideteksi dan ditangani sejak dini demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025

Sports

Foto: Garuda Asia U-17 Kunjungi Lapangan ABC Senayan untuk Internal Game | Pifa Net

Garuda Asia U-17 Kunjungi Lapangan ABC Senayan untuk Internal Game

PIFA, Sports - Tim nasional sepak bola U-17 Indonesia, yang dijuluki Garuda Asia, mengadakan internal game pada Sabtu (15/7) di lapangan ABC Senayan, Jakarta. Pelatih utama, Bima Sakti, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menguji seluruh pemain yang berada di bawah asuhannya. Internal game berlangsung selama dua babak, masing-masing selama 40 menit, sebagai bagian dari persiapan menuju pemusatan latihan (TC) yang akan berlangsung hingga 28 Agustus mendatang.  Pelatih Bima Sakti menjelaskan bahwa meski baru berlatih selama dua hari, kondisi fisik pemain masih perlu ditingkatkan karena beberapa di antaranya mengalami kram dan penurunan kondisi. Hal ini menjadi evaluasi berharga bagi tim untuk meningkatkan performa mereka. Pada tahap seleksi TC ini, Bima Sakti telah memanggil 34 pemain, termasuk enam pemain diaspora, yang merupakan pemain keturunan atau berasal dari luar negeri. Tujuan dari promosi degradasi yang akan dijalankan adalah memberi kesempatan kepada para pemain yang tengah mengantri, termasuk para diaspora yang menunjukkan potensi mereka selama latihan. Meski demikian, pelatih berpengalaman ini menegaskan bahwa hanya pemain terbaik yang akan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tidak ada jaminan bagi keenam pemain diaspora untuk langsung lolos seleksi. Keputusan akan berdasarkan pada kualitas pemain serta kemampuan mereka sesuai dengan posisi di lapangan, seperti untuk posisi bek, tinggi tubuh minimal 180 cm dibutuhkan untuk menjadi kiper. “Kalau memang mereka bagus dibandingkan anak-anak yang sudah ada, ya akan saya ambil. Kalau enggak, lebih baik kita ambil anak-anak lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB (Sekolah Sepak Bola). Kita sudah sampaikan bahwa kriteria utama pasti kualitas. Kemudian sesuai posisi, (misalnya) postur tubuh harus seperti bek. Kiper mutlak (tingginya) 180 cm ke atas," tegas Bima Sakti. Seperti dikutip dari laman resmi PSSI. Diketahui bahwa. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) saat ini tengah melakukan seleksi terbuka di 12 kota, dibantu oleh klub dan Asprov (Asosiasi Provinsi) tuan rumah setempat. Para pemain terpilih akan bergabung dalam seleksi tim U-17 Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta pada awal Agustus mendatang. Menjadi bagian dari Timnas Garuda Asia adalah prestasi yang didambakan oleh banyak pemain muda, dan semoga melalui seleksi ini, pemain-pemain terbaik akan mewakili bangsa dalam kancah sepak bola internasional. (hs)

Jakarta
| Selasa, 18 Juli 2023

Lifestyle

Foto: Apa Itu Diet Ornish yang Dikenal Baik untuk Jantung? | Pifa Net

Apa Itu Diet Ornish yang Dikenal Baik untuk Jantung?

PIFA, Lifestyle - Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan dan mengelola berat badan, banyak orang mencari pola makan yang efektif dan berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah Diet Ornish, yang dikembangkan oleh Dr. Dean Ornish, seorang ahli jantung ternama dan pendiri Institut Penelitian Penyembuhan Ornish. Diet Ornish adalah pendekatan yang holistik dan komprehensif, yang menggabungkan aspek-aspek makanan, olahraga, manajemen stres, dan dukungan sosial. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengelola berat badan, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Salah satu ciri khas dari Diet Ornish adalah penekanan pada makanan yang rendah lemak dan tinggi serat. Ini berarti menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti daging merah, produk susu berlemak tinggi, dan makanan olahan. Sebagai gantinya, Diet Ornish mempromosikan konsumsi makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan legum. Selain itu, Diet Ornish membatasi konsumsi lemak total menjadi sekitar 10% dari total asupan kalori harian. Lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun, dianjurkan. Asupan protein didapatkan dari sumber nabati seperti kacang-kacangan dan kedelai. Selain pola makan yang sehat, Diet Ornish juga mencakup komponen olahraga dan manajemen stres. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda, disarankan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan membantu penurunan berat badan. Latihan pernapasan, meditasi, dan praktik manajemen stres lainnya juga diperkenalkan untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam Diet Ornish, dukungan sosial juga sangat penting. Dr. Dean Ornish menekankan pentingnya dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan dalam mencapai tujuan kesehatan. Melalui dukungan sosial ini, individu dapat merasa didukung, termotivasi, dan bertanggung jawab dalam menjalankan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Diet Ornish telah diteliti secara ilmiah dan terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis. Banyak studi menunjukkan bahwa diet ini dapat mengurangi kadar kolesterol, tekanan darah, dan berat badan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa Diet Ornish dapat membalikkan penyakit arteri koroner yang ada. Namun, seperti halnya dengan setiap pendekatan diet, penting untuk mencatat bahwa Diet Ornish mungkin tidak sesuai untuk setiap individu. Beberapa orang mungkin memiliki kebutuhan dan preferensi makanan yang berbeda, jadi penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai Diet Ornish atau setiap program diet lainnya.

Indonesia
| Jumat, 23 Juni 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5