Mahasiswi ITB yang menjadi joki CPNS Kejaksaan di Lampung, ditangkap Polda Lampung. (Dok. Kejati Lampung)

PIFA, Nasional - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung telah berhasil mengidentifikasi lima orang yang diduga terlibat dalam jaringan joki Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan pada Tahun 2023. Kabidhumas Polda Lampung, Kombes Pol. Umi Fadilah, mengungkapkan informasi ini dalam konferensi pers di Mapolda Lampung pada Rabu.

Menurut Umi, kelima orang tersebut memiliki inisial A, R, T, A, dan I. Mereka diduga terlibat dalam menyediakan fasilitas kepada RDS, seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi pelaku utama dalam jaringan joki tes CPNS. Peran kelima orang ini, antara lain, memanipulasi kartu identitas RDS agar menyerupai peserta ujian yang menggunakan jasa joki tersebut.

"Peran kelima orang ini seperti memanipulasi kartu identitas RDS agar menyerupai peserta ujian yang menggunakan jasa joki tersebut. Sehingga, kartu identitas yang dibawa RDS saat itu sudah diedit atau dimanipulasi; di mana pada kolom nama adalah nama peserta, tetapi fotonya adalah RDS," jelas Umi.

Pihak kepolisian telah mendalami kasus ini dan meyakini bahwa jaringan joki tes CPNS Kejaksaan Tahun 2023 tidak hanya melibatkan lima orang. "Dugaan sementara, ada sekitar enam, tujuh orang yang masuk dalam jaringan tersebut. Ini juga masih kami dalami," tambah Umi.

Sebelumnya, pada Senin (13/11), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung berhasil menangkap seorang wanita yang diduga menjadi joki pada pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kejaksaan Tahun 2023. Wanita tersebut, berinisial RDS (20), diduga menerima pesanan dari dua peserta tes CPNS.

Identitas dua orang pemakai jasa joki CPNS, yakni N, warga Kabupaten Lampung Tengah, dan D, warga Palembang, Sumatera Selatan, juga telah diketahui oleh Polda Lampung. Proses penyelidikan terus berlanjut untuk membongkar seluruh jaringan dan mengungkap peran lebih banyak pelaku dalam skandal ini.

PIFA, Nasional - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung telah berhasil mengidentifikasi lima orang yang diduga terlibat dalam jaringan joki Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan pada Tahun 2023. Kabidhumas Polda Lampung, Kombes Pol. Umi Fadilah, mengungkapkan informasi ini dalam konferensi pers di Mapolda Lampung pada Rabu.

Menurut Umi, kelima orang tersebut memiliki inisial A, R, T, A, dan I. Mereka diduga terlibat dalam menyediakan fasilitas kepada RDS, seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi pelaku utama dalam jaringan joki tes CPNS. Peran kelima orang ini, antara lain, memanipulasi kartu identitas RDS agar menyerupai peserta ujian yang menggunakan jasa joki tersebut.

"Peran kelima orang ini seperti memanipulasi kartu identitas RDS agar menyerupai peserta ujian yang menggunakan jasa joki tersebut. Sehingga, kartu identitas yang dibawa RDS saat itu sudah diedit atau dimanipulasi; di mana pada kolom nama adalah nama peserta, tetapi fotonya adalah RDS," jelas Umi.

Pihak kepolisian telah mendalami kasus ini dan meyakini bahwa jaringan joki tes CPNS Kejaksaan Tahun 2023 tidak hanya melibatkan lima orang. "Dugaan sementara, ada sekitar enam, tujuh orang yang masuk dalam jaringan tersebut. Ini juga masih kami dalami," tambah Umi.

Sebelumnya, pada Senin (13/11), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung berhasil menangkap seorang wanita yang diduga menjadi joki pada pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kejaksaan Tahun 2023. Wanita tersebut, berinisial RDS (20), diduga menerima pesanan dari dua peserta tes CPNS.

Identitas dua orang pemakai jasa joki CPNS, yakni N, warga Kabupaten Lampung Tengah, dan D, warga Palembang, Sumatera Selatan, juga telah diketahui oleh Polda Lampung. Proses penyelidikan terus berlanjut untuk membongkar seluruh jaringan dan mengungkap peran lebih banyak pelaku dalam skandal ini.

0

0

You can share on :

0 Komentar