Polisi Pastikan Kematian Arya Daru Tanpa Keterlibatan Pihak Lain
Nasional | Kamis, 31 Juli 2025
Arya Daru
Nasional | Kamis, 31 Juli 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, telah menciptakan sebuah lagu yang inspiratif untuk generasi muda, dan diketahui lagu tersebut Telah resmi memiliki hak cipta untuk lagu yang ia ciptakan. Lagu ini telah tercatat secara resmi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, ditandai dengan terbitnya Surat Pencatatan Ciptaan nomor EC00202241965 pada tanggal 5 Juli 2022 . Muda Mahendrawan menyambut berita ini dengan gembira, menganggap surat pencatatan ciptaan dari Kemenkumham sebagai hadiah ulang tahun yang istimewa bagi Kabupaten Kubu Raya yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-15 pada 17 Juli mendatang. Lagu "Pesan Mendunia" pertama kali dinyanyikan pada 11 Maret lalu. Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi oleh kekhawatirannya terhadap generasi muda saat ini. Dia berharap agar generasi muda mampu berpikir secara global dan mendunia. Lagu ini mengajak mereka untuk bermimpi besar karena dalam dunia ini, tidak ada batasan yang menghambat potensi mereka. Bupati Muda menegaskan bahwa lagu "Pesan Mendunia" memiliki pesan yang kuat, yaitu mendorong generasi muda untuk berpikir besar, memperjuangkan tujuan mereka, dan merawat warisan Kubu Raya. Lagu ini merupakan cerminan dari panggilan nurani untuk memperjuangkan dan memajukan Kabupaten Kubu Raya. Dengan hak cipta yang sah, lagu "Pesan Mendunia" kini memiliki perlindungan hukum, dan pesan inspiratif dari lagu ini diharapkan akan terus memotivasi generasi muda untuk meraih impian mereka dan menghasilkan dampak positif bagi Kubu Raya dan dunia. (hs)
Lokal
Perusahaan induk Shopee dan Garena, Sea Group ikut berkontribusi dalam percepatan pemulihan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Lewat programnya, Sea Group sumbang 1.000 tabung oksigen dan 1 juta vaksin untuk Indonesia. Merespon kontribusi itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi langkah Sea Group. Menkes menjelaskan, 1.000 tabung oksigen ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis dalam menanggulangi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. ”Tabung oksigen tersebut akan didistribusikan di wilayah-wilayah di Indonesia, terutama 7 provinsi di Jawa-Bali yang saat ini sedang mengalami kenaikan kasus,” jelasnya. Melansir dari SindoNews.com, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan menyebarkan 1.000 tabung oksigen itu ke berbagai wilayah yang saat ini sedang mengalami kasus Covdi-19 paling tinggi. Dilaporkan, 1.000 tabung oksigen telah diterima di Pusat Krisis Kemenkes pada tanggal 10 Juli 2021. Tabung tersebut akan segera disebarluaskan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Distribusi tabung oksigen diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia terutama masyarakat yang saat ini membutuhkan tabung oksigen bagi kesembuhan sanak saudara, keluarga dan teman yang terpapar virus Covid-19. 1.000 tabung oksigen yang diterima oleh Kementerian Kesehatan akan disalurkan melalui Pusat Krisis Kemenkes ke rumah sakit yang membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia,” dikutip dari SindoNews.com (12/7/2021). Data Kemenkes pada 5 Juli 2021 menunjukkan bahwa, total kebutuhan oksigen hingga saat ini di Jawa-Bali untuk kebutuhan perawatan intensif dan isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.928 ton/hari, sementara kapasitas yang tersedia ada 2.262 ton/hari. Disebutkan, target suplai tabung oksigen di wilayah Jawa-Bali berkisar sekitar 2.262 ton/hari. “Kita harus bekerja sama untuk mengalahkan virus ini. Tidak peduli seberapa besar atau kecil kontribusi kita. Saya yakin setiap kita memiliki peran penting, mulai dari pemerintah, perusahaan hingga individu,” ucap Ye Gang, Co-Founder Sea Group, Perusahaan Induk Shopee. ”Shopee akan menjalankan program 1 juta vaksinasi untuk masyarakat Indonesia, bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah. Kami berharap inisiatif dari Shopee ini bisa mendorong perusahaan lain untuk turut maju bersama dan mengambil peran dalam perang melawan virus ini,” tambahnya.
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah menyebutkan pembangunan pasca pandemi di Kalbar, mesti menyejahterakan. Maka itu, dia meminta semua pihak bersinergi untuk mendongkrak pembangunan di segala bidang di Kalbar. Suriansyah mengatakan, sinergitas atau gotong royong semua pihak di masa ini menjadi hal penting yang mesti dilaksanakan. Dengan sinergi itu, semangat untuk maju bersama akan terbentuk. “Seharusnya semangat untuk menjadi lebih baik, membangun lebih baik, untuk mensejahterakan keluarga dan dirinya masing-masing menjadi lebih kuat, lebih inovatif,” katanya, kemarin. Sehingga, lanjut Surianyah, pembangunan yang sempat tersendat saat pandemi kemarin, di tahun ini bahkan berikutnya kembali berjalan sesuai rencana. Tentunya pembangunan itu untuk kesejahteraan masyarakat. “Yang dulunya berjalan lebih lambat, tahun ini dan berikutnya kita harapkan lebih cepat dan berkembang. Sehingga pembangunan ke depan adalah yang menyejahterakan bukan pembangunan yang asal membangun saja,” paparnya. Suriansyah menerangkan, kondisi pandemi yang berangsur pulih ini, mesti dimanfaatkan untuk membangkitkan kembali segala kemampuan masyarakat. Sehingga, target program pasca krisis kesehatan itu bisa berjalan optimal. “Mendongkrak perekonomian di Kalbar pasca pandemi, tentu seharusnya setiap warga dapat bekerja lebih baik pada bidang masing-masing. Baik itu aparat sipil negara dan komponen masyarakat lainnya,” jelasnya. Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyebutkan ekonomi daerah ini tumbuh empat persen lebih di tengah pandemi. Pertumbuhan itu didukung bebagai komoditas penunjang diantaranya bernilai ekspor. “Banyak produk yang punya nilai tambah. Misalnya smelter bauksit dan sebagainya. Lalu sektor pertanian juga banyak hasil-hasil pertanian yang bisa diekspor seperti pasta durian dan banyak lagi. Alhamdulillah beras pun Kalbar sudah bisa swasembada,” terangnya. Di sisi lain, Suatarmidji menyebutkan kondisi kemiskinan di Kalbar menurun kendati dalam kondisi pandemi Covid-19 kemarin. Angkanya 6,84 persen, lebih rendah dari persentase nasional mencapai 9.7 persen. “Meski masih tinggi se-Kalimantan, ke depan saya rasa penurunannya bisa signifikan. Cuma gini ratio kita bagus. Ketimpangan tidak terlalu jomplang. Kalau nasional 0,38, kita 0,32,” tutupnya. (ap)