Polisi Periksa Artis FTV Larasati Nugroho usai Alami Kecelakaan
Jakarta | Jumat, 31 Januari 2025
Polisi memeriksa Artis FTV Larasati Nugroho seusai mengalami kecelakaan. (detikcom)
Jakarta | Jumat, 31 Januari 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Anggota DPR RI dapil Kalimantan Barat, Yuliansyah, menyatakan komitmennya mendukung program prioritas pembangunan di Kabupaten Bengkayang. Saat reses di Bengkayang, Rabu, ia menyoroti beberapa program utama seperti bedah rumah, swasembada pangan, pengadaan pupuk, dan pembangunan infrastruktur desa.“Proposal dari desa-desa akan saya perjuangkan di tingkat pusat,” tegas Yuliansyah, yang juga berkolaborasi erat dengan Bupati Bengkayang untuk mewujudkan aspirasi masyarakat.Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menyambut baik dukungan tersebut, menekankan pentingnya bantuan DPR RI untuk mengatasi keterbatasan APBD. Program prioritas seperti infrastruktur jalan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi menjadi fokus utama pembangunan.Darwis juga menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memudahkan akses ekonomi. “Kami berharap anggota DPR RI terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Bengkayang,” katanya. (ad)
Lokal
Berita Sekadau, PIFA - Sat Resnarkoba Polres Sekadau kembali berhasil mengungkap tindak pidana narkotika. Pria berinisial AI (27) dan wanita berinisial FA (43) telah diamankan untuk proses penyidikan. Kapolres Sekadau melalui Kasat Resnarkoba Iptu Salahuddin mengatakan, kedua pelaku ditangkap pada lokasi berbeda. Keduanya merupakan pengedar dan kini berurusan dengan hukum. AI ditangkap saat melewati dusun Entada desa Bokak Sebumbun pada Kamis siang (27/01/2022). Saat itu, petugas menghentikan motornya dan diperiksa. Hasilnya, ditemukan 1 buah plastik klip transparan berisi kristal bening berupa sabu. "Pelaku tidak dapat mengelak saat kami temukan narkotika jenis sabu yang disimpan di saku belakang sebelah kiri celana jeans yang dikenakannya," terang Kasat Resnarkoba, Senin (31/01/2022). "Berdasarkan hasil pengembangan, petugas mendapat informasi bahwa AI mengaku memperoleh barang tersebut dari FA untuk dijual kembali," sambungnya lagi. Berdasarkan informasi tersebut, Petugas segera menuju kediaman FA di Kabupaten Sintang. Saat berhasil diamankan, FA tidak dapat mengelak, ia pun mengakui kepemilikan barang tersebut. "Kedua pelaku diancam pasal 114 ayat (1) dan atau pasal 112 ayat (1) UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika," pungkasnya. (ja)
Lokal
Pontianak-Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 26 September, Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat melakukan beberapa agenda sebagai bentuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat betapa pentingnya data statistik untuk pembangunan masyarakat. Pontianak, Minggu (26/9/2021) Moh. Wahyu Yulianto selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mengatakan perayaan Hari Statistik Nasional (HSN) ini dimasa pandemi dilakukan secara terbatas namun tetap terlaksana dengan beberapa agenda dan membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 “ada beberapa agenda kegiatan dalam memperingati HSN ini seperti penyebarluasan statistik melalui webinar dan seminar kemudian hari ini kita lakukan olah raga bersama serta kita juga melakukan BPS peduli terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan membagikan masker dan hand sanitizer juga multi vitamin kepada masyarakat di beberapa titik di kota pontinak hari ini” Ucapnya. “ kemudian di tgl 27 september besok kita melakukan apel bersama serentak dilakukan diseluruh kantor BPS se-Indonesia” Tambahnya. Wahyu Yulianto mengatakan bahwa BPS Kalbar menargetkan peningkatan literasi masyarakat terhadap statistik di Kalbar harus tinggi. “Tentunya BPS sudah bekerja profesional, integritas, dan amanah dengan harapan masyarakat memahami betapa pentingnya statistik salah satunya untuk perencanaan pembangunan dan evaluasasi” Ungkapnya. Kepala BPS Kalbar juga mengatakan apresiasi Pemerintah Daerah dalam perencanaan pembangunan selalu menggunakan data statistik sebagai bahan evaluasi sebagai contoh data pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, tingkat pengangguran dan inflansi hal itu semuanya selalu menggunakan data BPS. “Pencapaian dari data tersebut menjadi evaluasi Pemerintah Daerah apakah sesuai dengan perencanaan target ataupun memang belum, serta apa yang sudah tercapai dan apa yang perlu tingkatkan, karena statistik adalah potret cerminan kondisi dilapangan” Ucapnya. Wahyu Yulianto berharap ketika BPS melakukan proses pendataan dilapangan masayraakat dapat menyambut dengan baik. “Masyarakat harus menyampaikan informasi dengan benar karna apabila jawaban salah data yang dihasilkan juga salah dan kebijakan pemerintahah akan keliru, karena data statistik bukan hanya milik pemerintah tapi milik semua masyarakat” Ujarnya.