Polisi Tangkap Pelaku Pembobol Jok Motor di Jalan Ahmad Yani, Gasak Uang Tunai Rp 10 Juta
Pontianak | Senin, 21 Oktober 2024
Polisi berhasil menangkap pelaku pembobol jok motor di Jalan Ahmad Yani, Pontianak. (Dok. Istimewa)
Pontianak | Senin, 21 Oktober 2024
Lokal
Berita Kalbar, PIFA - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pengurus Daerah (Pengda) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Workshop Peningkatan Kompetensi Wartawan dalam Mencegah Penyebaran Bertia Hoaks dan Bersifat Provokatif di Cafe Panglima Kecamatan Pontianak Timur, Kamis (16/6/2022). Ketua JMSI Pengda Kalbar Edi Suhairul mengatakan bahwa JMSI yang merupakan organisasi konstituen dengan Dewan Pers terus melakukan pengembangan pengetahuan wartawan. "JMSI sebagai salah satu organisasi konstituen Dewan Pers terus berkomitmen ikut melakukan peningkatan kompetensi wartawan dalam pencegahan penyebaran berita hoaks dan berita bersifat Provokatif," ujarnya saat memberikan sambutan pembuka pada acara tersebut. Oleh karena itu, Edi Suhairul menyebutkan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk saling memanfaatkan seperti Diskominfo Kalbar san Dikrimsus Polda Kalbar. Pada kegiatan tersebut juga menghadirkan wartawan senior "Bang Ros' untuk berbagi ilmu tentang penulisan berita yang tepat sesuai kode etik jurnalistik. "Tujuannya agar teman-teman wartawan bisa mendapat tambahan pengetahuan dan bisa membedakan berita yang baik dan benar dan sesuai fakta dan bisa mengedukasi masyarakat," tutup Edi Suhairul. Adapun dari pihak Dikominfo Kalbar dihadiri langsung oleh M Feri S, Pranata Komputer Mahir, Rihat Natsir Sialalhi, Dewan Penasehat JMSI KALBAR dan Kompol Asep Mustopa Kamil, S.H., M.H Kanit Subdit Siber Polda Kalbar. (RS)
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengajak seluruh ASN yang ada di kabupaten itu untuk kembali meningkatkan semangat kerja dengan menggencarkan “mengejar bola” dalam melayani masyarakat setelah libur Lebaran. “Saya minta seluruh ASN Kabupaten Kubu Raya punya orientasi kerja yang jelas. Sebagai garda terdepan reformasi pelayanan publik, ASN Kubu Raya harus terus meningkatkan kinerjanya, apalagi setelah libur cukup panjang, sehingga semangatnya harus menanjak,” kata Muda saat memberikan sambutan pada apel hari pertama setelah libur Lebaran di halaman Kantor Bupati Kubu Raya di Kubu Raya, Senin (09/05/2022). Menurutnya, ASN harus memiliki orientasi kerja yang jelas. Kerja dengan visi, bukan kerja asal kerja. "Kerja kita adalah untuk ibadah, sehingga harus penuh tanggung jawab," tuturnya. Muda mengatakan ASN harus lebih dulu menunaikan kewajiban sebelum menuntut hak. Namun, kewajiban tersebut juga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Karena itu, ia mengajak ASN untuk menghayati orientasi kerja yang seharusnya, yaitu orientasi yang mendarat pada kepentingan dan hajat hidup rakyat. "Tumbuhkan rasa memiliki terhadap semua elemen masyarakat Kubu Raya. Kita bekerja di Kubu Raya dan juga harus betul-betul mencintai daerah ini dengan sepenuh hati dan segenap pikiran," terangnya. Dengan begitu, lanjutnya, ASN akan dapat bekerja dengan penuh kebahagiaan. Karena, kebahagiaan bukan sekadar formalitas dan slogan, melainkan ketika mampu mewujudkan kebahagiaan bagi hajat hidup masyarakat. "Semoga ini menjadi tekad kita ke depan, karena tantangan saat ini sangat luar biasa. Sekarang ini menuju pada otonomi desa, setelah otonomi daerah, tahapan berikutnya adalah otonomi desa yang sudah ada dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, sehingga otonomi desa adalah hal yang menjadi sasaran sebenarnya," kata Muda. Karena itu, Muda berharap dalam memaknai hari raya Idul Fitri tahun ini, dapat memahamkan birokrasi untuk lebih melayani dan membuka peluang bagi hajat hidup orang banyak. ASN, harus membuat langkah-langkah yang lebih tepat, cepat, dan efektif. "Kita hindarkan hal-hal yang mengganggu pikiran dan membuat energi habis dengan sesuatu yang remeh-temeh dan tidak ada korelasinya dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Saya minta semua kembali fokus," katanya. (ja)
Nasional
PIFA, Nasional - Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan bahwa terjadi transaksi gelap senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menarik perhatian publik.Transaksi gelap tersebut melibatkan 460 pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di Kemenkeu. Hal tersebut disampaikan Mahfud kepada media setelah menghadiri acara di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dia mengatakan bahwa sekitar 460 pegawai Kemenkeu terlibat dalam transaksi yang mencurigakan dengan total nilai mencapai Rp 300 triliun dari tahun 2009 hingga 2023. Selain itu, ada sekitar 160 laporan yang diterima sejak saat itu. "Sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih di kementerian itu yang akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan itu bergerak di sekitar Rp300 triliun," ujar Mahfud seperti dikutip PIFA dari siaran kanal Youtube Kemenkopolhukam, Kamis (9/3/2023). Mahfud pun mengungkapkan rasa kekecewaannya atas kurangnya respons terkait masalah tersebut. Meskipun seluruh laporan mengenai transaksi tersebut telah disampaikan, namun Kementerian Keuangan tidak memberikan respons. Seperti diketahui, Sri Mulyani masih menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden SBY 2009. Menanggapi kisruh tersebut, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan mengakui bahwa mereka belum menerima informasi mengenai temuan transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun yang disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Namun, pihak Itjen akan segera memeriksa kasus tersebut. (yd)