Fotov: Abna24

Fotov: Abna24

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalPolitisi Sayap Kanan Bakar Alquran, PM Swedia: Kami Tidak Akan Pernah Menerimanya!

Politisi Sayap Kanan Bakar Alquran, PM Swedia: Kami Tidak Akan Pernah Menerimanya!

Swedia | Minggu, 17 April 2022

Berita Internasional, PIFA - Situasi di Swedia sedang memanas. Kitab suci Alquran dibakar oleh kelompok anti-Muslim garis keras di Swedia yang dipimpin oleh politisi sayap kanan Rasmus Paludan. Tindakan ini memicu demonstrasi yang berakhir ricuh dan mengakibatkan sembilan polisi luka-luka.

Insiden tersebut bermula saat Paludan dan partainya Stram Kurs membakar kitab suci umat Muslim di area terbuka di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada hari Kamis (15/4). Dikutip dari Anadolu, wilayah tersebut ditempati oleh mayoritas penganut agama Islam. 

Demi menentang tindakan ini, ratusan orang mengadakan unjuk rasa. Meski mendapat sejumlah protes dari banyak warga, Paludan tetap meneruskan aksinya. Sedangkan aksi unjuk rasa tersebut pun berujung ricuh. 

Menurut rekaman di lokasi kejadian, terlihat sebuah mobil terbakar dan puluhan orang bertopeng menyerang mobil polisi. Sejumlah anggota kepolisian pun dilarikan ke rumah sakit sebagai akibat dari kerusuhan.

"Suasana menjadi agresif dan ada serangan terhadap polisi di tempat kejadian," jelas salah satu Juru Bicara Polisi Swedia, Asa Willsund, kepada penyiar SVT dikutip AFP.

Keadaan berangsur pulih usai polisi mundur. Namun, keesokan harinya, Jumat (15/5) bentrokan dengan polisi Swedia kembali terjadi. Kali ini, sembilan anggota pasukan keamanan menjadi korban luka.

Terkait hal ini, Juru Bicara Kepolisian Swedia yang lain, Diana Qudhaib, mengatakan anggotanya yang terluka itu mengalami patah lengan dan terkena batu. Salah satu warga juga terkena lemparan batu di bagian kepala.

Menurut politisi Swedia kelahiran Turki, Mikael Yuksel, provokasi yang dilakukan politisi anti-Islam di bawah perlindungan polisi terus berlangsung di berbagai daerah di Swedia. Yuksel menambahkan bahwa Paludan dengan sengaja memilih wilayah yang penduduknya banyak menganut agama Islam dan dekat masjid untuk melancarkan provokasi.

Insiden ini pun juga menjadi perhatian Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson. Politisi kelahiran Uppsala, Swedia ini mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh Paludan.

"Di Swedia orang-orang boleh mengekspresikan pendapat mereka, baik berselera baik atau buruk, itu adalah bagian demokrasi kita. Tak peduli, apa yang Anda pikirkan, Anda tak boleh menggunakan kekerasan," jelas Anders seperti dikutip AFP pada hari Sabtu (16/4) lalu.

Menurutnya, aksi Paludan bertujuan menghasut agar terjadi kericuhan dan saling lawan.

"Kami tak akan pernah menerimanya. Ini adalah jenis reaksi kekerasan yang dia (Paludan) ingin lihat. Tujuannya untuk menghasut orang agar saling melawan," pungkasnya.

Paludan selama beberapa tahun ini menjadi sorotan karena tindakannya yang dianggap memecah persatuan.

Pada November 2020 lalu, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi. Tak lama setelah itu, lima aktivis lain ditangkap di Belgia yang dituduh menyebarkan kebencian dengan membakar Alquran di Brussel. (b) 

Rekomendasi

Foto: Kanada Resmi Terapkan Balasan Tarif ke AS, Berlaku Mulai 9 April | Pifa Net

Kanada Resmi Terapkan Balasan Tarif ke AS, Berlaku Mulai 9 April

Kanada
| Rabu, 9 April 2025
Foto: 5 Bayi Diselamatkan di Pontianak, Terbongkar Sindikat Perdagangan ke Singapura | Pifa Net

5 Bayi Diselamatkan di Pontianak, Terbongkar Sindikat Perdagangan ke Singapura

Pontianak
| Rabu, 16 Juli 2025
Foto: Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian | Pifa Net

Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Momen Ahok Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi LNG Pertamina | Pifa Net

Momen Ahok Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi LNG Pertamina

Indonesia
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Viral! Ketua RT Ditampar Warga Saat Salurkan Bantuan Banjir di Landak | Pifa Net

Viral! Ketua RT Ditampar Warga Saat Salurkan Bantuan Banjir di Landak

Landak
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: WhatsApp Boros Penyimpanan? Ini Cara Menguranginya dengan Mudah | Pifa Net

WhatsApp Boros Penyimpanan? Ini Cara Menguranginya dengan Mudah

Teknologi
| Sabtu, 28 Juni 2025
Foto: JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi Nikita Mirzani dalam Kasus Pemerasan Bos Skincare Reza Gladys | Pifa Net

JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi Nikita Mirzani dalam Kasus Pemerasan Bos Skincare Reza Gladys

Pifabiz
| Selasa, 8 Juli 2025
Foto:   Fitur AI di LinkedIn Kurang Diminati, CEO Soroti Risiko Profesional | Pifa Net

Fitur AI di LinkedIn Kurang Diminati, CEO Soroti Risiko Profesional

Teknologi
| Kamis, 26 Juni 2025
Foto: Bupati Kapuas Hulu Resmi Buka Pekan Gawai Dayak di Seberuang: Pesta Budaya Sarat Makna dan Pelestarian Adat | Pifa Net

Bupati Kapuas Hulu Resmi Buka Pekan Gawai Dayak di Seberuang: Pesta Budaya Sarat Makna dan Pelestarian Adat

Kapuas Hulu
| Jumat, 20 Juni 2025
Foto: Maroon 5 dan Lisa BLACKPINK Siap Rilis Single Kolaborasi | Pifa Net

Maroon 5 dan Lisa BLACKPINK Siap Rilis Single Kolaborasi

Amerika Serikat
| Senin, 28 April 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Dewan Sebut RSUD Soedarso Karya Nyata Pembenahan Layanan Kesehatan | Pifa Net

Dewan Sebut RSUD Soedarso Karya Nyata Pembenahan Layanan Kesehatan

PIFA, Lokal - Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin menyebut, bangunan gedung RSUD Soedarso Pontianak dibangun sangat baik dan dipenuhi dengan sejumlah fasilitas pendukung. Sementara dari segi pelayanan kesehatan, di RSUD Soedarso juga mulai membaik. Bahkan, diberlakukan sistem tanpa kelas bagi warga yang menggunakan BPJS Kesehatan. “Dalam pelayanan kesehatan tak ada keluhan warga. Semuanya ngaku dilayani dengan baik. Saya sudah diskusi dengan pasien dan perawat," ujarnya, belum lama ini. Heri pun mengapresiasi kerja Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang telah membangun RSUD Soedarso menjadi pusat layanan kesehatan terbaik di Kalbar. Menurut Heri, RSUD terbesar di Kalbar itu dibenahi dengan serius. Terbukti dengan adanya penambahan fasilitas sehingga bisa mencakup banyak penanganan kesehatan. “Apresiasi yang setingginya kepada gubernur. Mempersembahkan karya nyata dalam pelayanan kesehatan di Kalbar," katanya.  Meski mengapresiasi, Heri juga tak menampik masih adanya kekurangan di rumah sakit kebanggaan warga Kalbar itu. Misalnya kurangnya ratusan orang tenaga kesehatan. "Sebanyak 200 sampai 300 orang. Maka iti Pemprov Kalbar diharapkan memberikan perhatian pemenuhan nakes," harapnya. Hal lainnya, juga terlihat masih terdapat kekurangan di bangsal anak. Kondisi bangsal anak yang ada sangat memperihatinkan. “Sempit tempatnya. Pasien ramai. Selain itu kita berharap pula penambahan dokter spesialis," pungkas dewan Dapil Kota Pontianak tersebut. (ap) 

Pontianak
| Minggu, 19 Februari 2023

Internasional

Foto: Breaking News: Mantan PM Jepang Dilaporkan Tertembak saat Pidato Kampanye | Pifa Net

Breaking News: Mantan PM Jepang Dilaporkan Tertembak saat Pidato Kampanye

Berita Internasional, PIFA - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan tertembak saat tengah pidato di acara kampanye pemilihan Majelis Tinggi 10 Juli 2022, di Nara, Jepang Barat. Melansir kantor berita AFP, peristiwa naas itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB, pada Jumat (8/7/2022). Media lokal lainnya Kyodo dan NHK melaporkan, Mantan Perdana Menteri yang berumur 67 tahun itu dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri. Menurut laporan media tersebut, terdengar 2 kali suara tembakan mendetum di tempat kejadian peristiwa. Lebih lanjut NHK melaporkan dada Abe tampak berdarah setelah ditembak dari belakang dengan senapan oleh sang pelaku. Pelaku telah ditahan, namun belum ada laporan lebih lanjut dari kejadian tersebut. Diketahui, kehadiran Abe di Kota Nara untuk menyampaikan pidato kampanye jelang pemilihan majelis tinggi hari Minggu nanti (10/7). Shinzo Abe sendiri merupakan salah satu politisi senior Jepang dari Partai LDP. Abe menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang dalam kurun waktu 2012-2020.

Jepang
| Jumat, 8 Juli 2022

Politik

Foto: Hasto Hormati Putusan Majelis Hakim Tolak Eksepsi, Siap Jalani Sidang Pokok Perkara | Pifa Net

Hasto Hormati Putusan Majelis Hakim Tolak Eksepsi, Siap Jalani Sidang Pokok Perkara

PIFA.CO.ID, POLITIK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan menghormati sepenuhnya putusan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta yang menolak nota keberatan atau eksepsi dirinya dalam perkara dugaan perintangan penyidikan dan pemberian suap terkait kasus Harun Masiku.Usai sidang putusan sela yang digelar pada Jumat (11/4), Hasto menegaskan bahwa eksepsi merupakan hak terdakwa dalam proses hukum dan menjadi bagian dari pendidikan politik kepada masyarakat. Ia menilai, proses ini memberikan pembelajaran penting mengenai pentingnya keadilan dalam sistem hukum Indonesia.“Keputusan hari ini tidak akan mengurangi sedikit pun semangat dan tekad saya untuk terus memperjuangkan keadilan. Tanpa keadilan, hukum di Indonesia kehilangan makna dalam menghormati kemanusiaan,” ujar Hasto di hadapan awak media.Majelis Hakim dalam putusannya menyatakan bahwa materi eksepsi Hasto harus dibuktikan lebih lanjut dalam pemeriksaan pokok perkara. Menanggapi hal tersebut, Hasto bersama tim penasihat hukumnya menyatakan kesiapan untuk menjalani sidang lanjutan guna membuktikan klaim yang mereka ajukan.Hasto juga menegaskan kembali keyakinannya bahwa dakwaan terhadap dirinya bersifat dipaksakan dan telah didaur ulang. “Membiarkan ketidakadilan sama saja dengan membunuh masa depan. Karena itu, kami percaya pemeriksaan perkara secara substansial akan membuktikan kebenaran,” tambahnya.Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum, Hasto diduga melakukan perintangan penyidikan perkara korupsi yang menjerat Harun Masiku selama periode 2019–2024. Ia disebut memerintahkan Nur Hasan, penjaga Rumah Aspirasi PDI-P, untuk merendam ponsel milik Harun ke dalam air setelah operasi tangkap tangan oleh KPK terhadap Anggota KPU 2017–2022, Wahyu Setiawan. Hasto juga diduga menyuruh ajudannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan ponsel sebagai langkah antisipatif terhadap penggeledahan oleh penyidik KPK.Tak hanya itu, Hasto bersama beberapa pihak lain seperti advokat Donny Tri Istiqomah, mantan narapidana Saeful Bahri, dan Harun Masiku juga didakwa memberikan uang suap sebesar 57.350 dolar Singapura (sekitar Rp600 juta) kepada Wahyu Setiawan. Suap itu diduga bertujuan agar Wahyu membantu proses pergantian antarwaktu (PAW) dari Riezky Aprilia kepada Harun Masiku sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sumsel I untuk periode 2019–2024.Atas perbuatannya, Hasto terancam pidana berdasarkan Pasal 21 dan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001. Ia juga dijerat dengan ketentuan dalam Pasal 65 ayat (1) dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.Sidang pemeriksaan pokok perkara dijadwalkan akan berlangsung dalam waktu dekat, dan publik menantikan bagaimana proses hukum ini akan berjalan serta sejauh mana kebenaran materi dakwaan dapat terungkap di pengadilan.

Indonesia
| Jumat, 11 April 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5