Banjir Rendam Puluhan Desa di Sekadau
PIFA, Lokal - Bencana banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau melaporkan banjir mulai terjadi sejak Rabu (27/11) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Curah hujan tinggi mengakibatkan meluapnya Sungai Sekadau, Sungai Mahap, dan Sungai Mentukak, yang kemudian merendam permukiman warga.Dampak Banjir di Nanga MahapKalak BPBD Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi, mengungkapkan bahwa banjir berdampak signifikan di Kecamatan Nanga Mahap. Tercatat, sepuluh desa di wilayah ini terendam, dengan total 4.333 kepala keluarga (KK) dan 14.847 jiwa terdampak. Rincian desa terdampak di antaranya:1. Desa Nanga Mahap: 1.425 KK, 5.281 jiwa2. Batu Pahat: 475 KK, 1.900 jiwa3. Lembah Beringin: 640 KK, 2.258 jiwa4. Teluk Kebau: 206 KK, 721 jiwa5. Landau Apin: 298 KK, 1.192 jiwa6. Tembaga: 179 KK, 716 jiwa7. Tembesuk: 162 KK, 567 jiwa8. Landau Kumpai: 206 KK, 824 jiwa9. Tamang: 198 KK, 792 jiwa10. Nanga Suri: 144 KK, 576 jiwaKondisi di Nanga TamanSementara itu, di Kecamatan Nanga Taman, sebanyak lima desa terdampak banjir, dengan total 180 KK dan 720 jiwa terimbas. Desa-desa tersebut meliputi:1. Nanga Taman: 75 KK, 300 jiwa2. Engkukun Hulu: 4 KK, 16 jiwa3. Semerawai: 15 KK, 60 jiwa4. Nanga Koman: 35 KK, 140 jiwa5. Nanga Kiukang: 51 KK, 204 jiwaBPBD Kabupaten Sekadau telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat, termasuk koordinasi dengan Polres Sekadau, Dinas Sosial, dan Forkopincam setempat. BPBD juga mengerahkan dua unit perahu untuk evakuasi warga terdampak dan terus memantau kondisi di lapangan.BPBD telah mendokumentasikan musibah ini dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada. BPBD Sekadau juga memastikan koordinasi dengan pihak kecamatan untuk mendata dan menindaklanjuti dampak banjir.Banjir ini turut mengganggu aktivitas masyarakat, merendam fasilitas umum, dan memutus akses jalan dari desa ke kecamatan. Bahkan, proses pencoblosan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) di beberapa TPS di kawasan ini terhambat. Di Desa Nanga Suri, longsor di jalan provinsi Nanga Taman-Nanga Mahap memperparah situasi.“Terganggunya aktifitas warga akibat rumah terendam banjir. Banjir ini juga menyebabkan tiang listrik miring yang akan membahayakan masyarakat yang pengguna jalan di desa Nanga Suri,” kata Akhmad Suryadi. (ad)
Sekadau
| Kamis, 28 November 2024