Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen
Pontianak | Kamis, 15 Mei 2025
Wakil Kepala Polresta Pontianak, AKBP Hendrawan, saat sampaikan keterangan. (Dok. Istimewa)
Pontianak | Kamis, 15 Mei 2025
Lokal
Berita Kalbar, PIFA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara “Bukber Kolaborasi Lintas Organisasi dan Komunitas Bersama Anak Yatim Piatu dan Dhuafa” yang dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Minggu (24/4/2022). "Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan pribadi, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada seluruh panitia penyelenggara dan semua pihak yang memprakarsai acara ini," ungkap dr. Harisson M.Kes rilis yang diterima PIFA. Melalui momen yang penuh berkah ini, pemberian santunan kepada para anak yatim piatu dan kaum dhuafa diharapkan bisa membantu mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, serta dapat menjalin silaturahmi antar lintas organisasi dan komunitas yang ada. "Melalui kegiatan ini, semoga silaturahmi di antara kita semakin kuat serta senantiasa berdiri sama tegak, duduk sama rendah. Sebab, jika kita semua senantiasa dalam semangat yang satu, saling bersinergi untuk bersama-sama mempercepat keberhasilan pembangunan di daerah guna mewujudkan Kalimantan Barat menjadi daerah yang semakin maju dan makmur," harap Sekda Prov Kalbar. Salah satu program Pemprov Kalbar dalam pembangunan adalah meningkatkan kualitas spiritual masyarakat melalui pendidikan dan kegiatan keagamaan. Untuk itu, Sekda mengajak seluruh masyarakat untuk menaati dan melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar agar tidak mengarah kepada pemahaman yang sempit. Dimana ajaran agama menekankan pada keimanan dan cara menjalin hubungan baik Sang Pencipta maupun sesama manusia. "Banyak hikmah yang dapat dipetik dalam membentuk karakter umat selama bulan Ramadhan ini. Misal, mengaji dan menghafal Al Quran. Saya memiliki harapan agar semakin banyak generasi Kalbar yang mencintai dan menjadikan Al Quran sebagai nafas, pegangan hidup dan landasan kepribadian. Hal ini seiring dengan program Gubernur Kalbar untuk mencetak 5.000 Tahfidz di Kalbar, Insya Allah," tutup dr. Harisson, M.Kes. Kegiatan Bukber Kolaborasi Lintas Organisasi dan Komunitas Bersama Anak Yatim Piatu dan Dhuafa yang diselenggarakan oleh Persatuan Orang Melayu (POM) Kalbar ini turut dihadiri Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.T., M.M., serta beberapa Komunitas dan Organisasi yang ada di Kalbar. (rs)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Setelah menerima sanksi dari FIFA akibat perilaku diskriminatif sekelompok suporter dalam laga Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memilih untuk tidak hanya menerima hukuman, tetapi juga merancang langkah edukatif untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa FIFA secara resmi menyurati PSSI dengan merujuk pada Pasal 15 FDD-23338 terkait diskriminasi. Dalam laporan yang dikirimkan, sistem pemantauan anti-diskriminasi FIFA mengidentifikasi adanya teriakan bernada xenophobia dari sekitar 200 suporter di Sektor 19, tepatnya di Tribun Utara dan Selatan, pada menit ke-80 pertandingan."Keputusan FIFA yang menyatakan PSSI harus bertanggung jawab terhadap perilaku diskriminatif suporter... Ini pembelajaran bagi kita semua," ujar Arya. Ia menambahkan bahwa FIFA sangat menekankan prinsip kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghargai dalam setiap pertandingan sepak bola.Sebagai tindak lanjut, PSSI akan menyusun rencana komprehensif untuk memberantas diskriminasi dalam lingkungan sepak bola nasional. Salah satu upaya yang direncanakan adalah kampanye literasi bagi para suporter. "Kita harus mulai melakukan langkah-langkah literasi dan pendidikan-pendidikan suporter untuk tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi," tegas Arya.Selain denda lebih dari Rp400 juta, Indonesia juga dihukum dengan pengurangan kapasitas penonton sebanyak 15 persen di Tribun Utara dan Selatan dalam laga melawan Tiongkok pada 6 Juni mendatang. Namun, FIFA membuka opsi agar kursi-kursi tersebut dapat dialokasikan untuk kelompok khusus seperti komunitas anti-diskriminasi, pelajar, perempuan, atau keluarga.PSSI juga diwajibkan memasang spanduk bertema anti-diskriminasi selama pertandingan tersebut dan menyerahkan pemetaan tempat duduk kepada FIFA paling lambat 10 hari sebelum laga. Arya menyebut bahwa PSSI akan patuh, namun yang terpenting adalah pembenahan perilaku suporter secara berkelanjutan.Langkah PSSI ini dipandang sebagai titik awal untuk mengedukasi para pendukung sepak bola Indonesia tentang pentingnya menciptakan atmosfer yang inklusif dan penuh rasa hormat. Dengan adanya peristiwa ini, federasi berharap seluruh pihak lebih sadar bahwa ucapan diskriminatif, meskipun hanya dari sebagian kecil penonton, dapat berdampak besar bagi citra dan nasib tim nasional di kancah internasional.
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan apresiasi tinggi kepada pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto atas komitmen dan dukungan nyata dalam memajukan dunia olahraga, khususnya sepak bola. Pernyataan ini disampaikan Erick usai menghadiri acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga (IOCO) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (14/4). Kerja sama ini menjadi landasan penting dalam penyelenggaraan Pelatnas 2025 serta persiapan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing dan World Surfing League tahun depan.“Dukungan kepada PSSI ini tidak lepas dari kepercayaan masyarakat dan pemerintah dengan progres transformasi sepak bola Indonesia. Kami yakin dengan kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan suporter, sepak bola Indonesia memiliki potensi besar untuk meraih prestasi,” ungkap Erick Thohir.Ia menambahkan bahwa semua bentuk dukungan ini akan diarahkan untuk mendukung pencapaian visi besar Presiden Prabowo dalam mewujudkan Asta Cita, termasuk membawa tim nasional Indonesia berlaga di ajang tertinggi sepak bola dunia.“Kami memastikan dukungan yang telah diberikan untuk mewujudkan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk membawa Garuda tampil di Piala Dunia,” lanjutnya.Senada dengan Erick, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo juga menegaskan bahwa sepak bola adalah cabang olahraga strategis yang sangat potensial untuk membawa nama Indonesia bersinar di panggung internasional. Ia menyebut bahwa target besar sudah ditetapkan, yaitu lolos ke Piala Dunia.“Target kita jelas lolos ke Piala Dunia. Alhamdulillah, timnas U-17 telah mencatat sejarah dan ini harus terus kita dorong. Pastinya untuk PSSI menuju Piala Dunia sudah masuk ke Asa Cita menyesuaikan Inpres No. 3 tahun 2019 mengikuti percepatan sepak bola,” kata Dito.Menurut Dito, sepak bola adalah olahraga rakyat yang memiliki ekosistem luas dan nilai ekonomi besar. Karena itu, perhatian dan dukungan pemerintah sangat vital agar pembangunan sepak bola nasional bisa berjalan optimal. Termasuk di dalamnya dukungan anggaran yang akan digunakan PSSI untuk pembinaan usia muda dari kelompok U-17 hingga ke tim senior.“Dukungan anggaran tersebut akan digunakan PSSI untuk program pembinaan usia muda, mulai dari U-17, U-20, U-23, hingga tim senior,” tutup Dito.Dengan sinergi antara pemerintah, federasi, dan masyarakat, sepak bola Indonesia kini menatap masa depan dengan penuh optimisme. Dukungan berkelanjutan ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam meraih cita-cita besar: Garuda tampil di Piala Dunia.