Foto: Dok. PIFA

Berita Kalbar, PIFA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerjunkan Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC),  yang biasa disebut lembaga penanggulangan bencana untuk membantu penanggulangan bencana banjir di Kalimantan Barat.
 
Dr. Hasan salah satu dari Tim MDMC mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Sintang, Sekadau dan pimpinan wilayah Muhammadiyah di Kalimantan Barat, tim MDMC segera diterjunkan ke lokasi. 
 
“Pada tanggal 17 November 2021, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menerjunkan tim hasil dari asesmen salah satu yang diturunkan adalah Tim Emergency Medical Team sebagaimana kita ketahui saat ini Emergency Medical Team Muhammadiyah sedang dalam proses akhir verifikasi oleh pihak bersangkutan,”ujarnya saat di wawancara, Kamis (02/12/2021).
 
Hasan mengatakan pada  tanggal 17 November 2021 hingga  tanggal 1 Desember 2021,  tim merasakan  pengalaman yang sangat luar biasa ditemui, karena memang banjir yang terjadi di Sintang dan Sekadau ini nampaknya adalah banjir yang tidak terpikirkan sebelumnya.
 
“Saat  kami terjun beberapa akses jalan menuju titik banjir di desa, kami mengalami kendala dikarenakan kami harus menjangkau daerah yang aksesnya tidak mudah,  ataupun tingkat kesulitan yang bervariasi ada yang betul-betul susah dilalui karena  keterbatasan transportasi sarana dan prasarana seperti keterbatasan jumlah perahu,” sampainya.
 
Hasan juga menyampaikan, adanya  bantuan dari dinas kesehatan di kabupaten, dan  perjalanan yang cukup panjang di beberapa titik memang kami mendapati kondisi masyarakat memperihatikan dan  ditemui adanya  penyakit pasca banjir.
 
“Yang harus Kita waspadai adalah penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik termasuk,  kemarin kami berkeliling di beberapa titik di Sintang,  hampir tidak ada tempat sampah di titik-titik yang sangat penting di desa apakah sebelumnya  memang tidak ada atau tersapu oleh banjir,” ujarnya
 
“Hal ini sudah kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dan Sekadau untuk kemudian ditindaklanjuti,”tambahnya. 
 
Kemudian dia juga menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya tersedianya air bersih yang ada di lokasi pasca banjir.
 
“Yang  perlu diperhatikan oleh Pemerintah khususnya di kabupaten Sanggau, ternyata banyak sekali masyarakat yang masih menggunakan  air sungai untuk mereka mandi mencuci keperluan dan sebagainya, selain itu dampak dari banjir,  ada sumur yang digunakan oleh masyarakat  namun harus  terendam oleh air banjir,” sampainya. 
 
Hasan menerangkan, bahwa tim sudah  dilokasi  dari tanggal 17 November 2021 sampai tanggal 1 Desember 2021, kemudian melakukan analisa karena tim sudah dalam proses sertifikasi  dokter, perawat dan bidan semuanya dilengkapi dengan STR  yang merupakan betul-betul tenaga yang berkapasitas.
 
“Kami berkolaborasi dengan BPBD pun sudah cukup lama, sehingga banyak masyarakat yang harusnya bisa diminimalisir dampaknya itu mungkin agak sedikit terlambat, hal ini menjadi  catatan bersama dan kemudian kami sudah koordinasi harapannya ke depan bisa diminimalisir,”tutupnya.

Berita Kalbar, PIFA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerjunkan Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC),  yang biasa disebut lembaga penanggulangan bencana untuk membantu penanggulangan bencana banjir di Kalimantan Barat.
 
Dr. Hasan salah satu dari Tim MDMC mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Sintang, Sekadau dan pimpinan wilayah Muhammadiyah di Kalimantan Barat, tim MDMC segera diterjunkan ke lokasi. 
 
“Pada tanggal 17 November 2021, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menerjunkan tim hasil dari asesmen salah satu yang diturunkan adalah Tim Emergency Medical Team sebagaimana kita ketahui saat ini Emergency Medical Team Muhammadiyah sedang dalam proses akhir verifikasi oleh pihak bersangkutan,”ujarnya saat di wawancara, Kamis (02/12/2021).
 
Hasan mengatakan pada  tanggal 17 November 2021 hingga  tanggal 1 Desember 2021,  tim merasakan  pengalaman yang sangat luar biasa ditemui, karena memang banjir yang terjadi di Sintang dan Sekadau ini nampaknya adalah banjir yang tidak terpikirkan sebelumnya.
 
“Saat  kami terjun beberapa akses jalan menuju titik banjir di desa, kami mengalami kendala dikarenakan kami harus menjangkau daerah yang aksesnya tidak mudah,  ataupun tingkat kesulitan yang bervariasi ada yang betul-betul susah dilalui karena  keterbatasan transportasi sarana dan prasarana seperti keterbatasan jumlah perahu,” sampainya.
 
Hasan juga menyampaikan, adanya  bantuan dari dinas kesehatan di kabupaten, dan  perjalanan yang cukup panjang di beberapa titik memang kami mendapati kondisi masyarakat memperihatikan dan  ditemui adanya  penyakit pasca banjir.
 
“Yang harus Kita waspadai adalah penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik termasuk,  kemarin kami berkeliling di beberapa titik di Sintang,  hampir tidak ada tempat sampah di titik-titik yang sangat penting di desa apakah sebelumnya  memang tidak ada atau tersapu oleh banjir,” ujarnya
 
“Hal ini sudah kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dan Sekadau untuk kemudian ditindaklanjuti,”tambahnya. 
 
Kemudian dia juga menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya tersedianya air bersih yang ada di lokasi pasca banjir.
 
“Yang  perlu diperhatikan oleh Pemerintah khususnya di kabupaten Sanggau, ternyata banyak sekali masyarakat yang masih menggunakan  air sungai untuk mereka mandi mencuci keperluan dan sebagainya, selain itu dampak dari banjir,  ada sumur yang digunakan oleh masyarakat  namun harus  terendam oleh air banjir,” sampainya. 
 
Hasan menerangkan, bahwa tim sudah  dilokasi  dari tanggal 17 November 2021 sampai tanggal 1 Desember 2021, kemudian melakukan analisa karena tim sudah dalam proses sertifikasi  dokter, perawat dan bidan semuanya dilengkapi dengan STR  yang merupakan betul-betul tenaga yang berkapasitas.
 
“Kami berkolaborasi dengan BPBD pun sudah cukup lama, sehingga banyak masyarakat yang harusnya bisa diminimalisir dampaknya itu mungkin agak sedikit terlambat, hal ini menjadi  catatan bersama dan kemudian kami sudah koordinasi harapannya ke depan bisa diminimalisir,”tutupnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya