Prabowo Bakal Hapus Sistem Outsourcing dan Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
Indonesia | Jumat, 2 Mei 2025
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, saat hadiri peringatan Hari Buruh Internasional di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (Akurat.co)
Indonesia | Jumat, 2 Mei 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad meminta pemerintah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok atau sembako saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. "Jangan sampai, harga sembako naik signifikan dan menyusahkan masyarakat. Saya mengimbau dinas terkait mengantisipasi inflasi," kata Amin, kemarin. Dia mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok itu maka diyakini akan berdampak pada daya beli masyarakat. Terlebih, ekonomi saat ini belum sepenuhnya pulih pasca Covid-19. Maka itu, legislator Nasdem ini meminta Bulog dan Dinas Perdagangan di Provinsi Kalbar, melakukan berbagai antisipasi dari sekarang. "Seperti apa strategi yang dilakukan agar inflasi tak naik signifikan,” ujarnya. Selain itu, dia juga meminta pemerintah memastikan pasokan kebutuhan pokok tetap aman saat Ramadan dan Idulfitri nanti. “Jangan sampai terjadi kelangkaan, sehingga menyebabkan harga merangkak naik,” katanya. (ap)
Pifabiz
PIFAbiz - Iqbal Ramadhan kembali terjun ke dunia musik dengan nama panggung baru, yakni BAALE. Ini menjadi momen kembalinya pria 24 tahun itu setelah Coboy Junior resmi dibubarkan pada tahun 2017 lalu. Kabar itu disampikan oleh Iqbal melalui akun Instagram pribadinya. Ia mengunggah sebuah foto dirinya sedang berada di studio musik dengan menyematkan caption yang menarik perhatian publik. “Panggil aku Baale,” tulis Iqbaal Ramadhan di keterangan unggahan baru-baru ini. Pria yang terkenal dengan perannya sebagai Dilan itu juga menyatakan dirinya sedang mempersiapkan album baru sebagai langkah awal kariernya sebagai penyanyi solo. Banyak warganet menunjukkan antusiasme menyambut kembalinya Iqbaal Ramadhan ke panggung musik. Mereka menantikan karya-karya baru dari pria yang baru saja menyelesaikan studinya di Monash University itu. (ap)
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Setiap pekerjaan membawa sejumlah konsekuensi, tetapi beberapa profesi dapat berisiko lebih tinggi dan berdampak pada kesehatan seseorang di masa tua. Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tiga organisasi berfokus pada kesehatan dan penuaan - Norwegian National Centre of Ageing and Health, Columbia Mailman School of Public Health, dan Butler Columbia Aging Center - mengungkapkan hubungan antara pekerjaan fisik yang intensif dan risiko gangguan kognitif serta demensia. Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak pekerjaan fisik yang membutuhkan aktivitas tubuh yang tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekerja secara konsisten dalam profesi dengan aktivitas fisik yang sedang atau tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa tua. Pekerjaan yang membutuhkan kerja tangan dan kaki secara aktif atau menggerakkan seluruh tubuh selama prosesnya, seperti memanjat, mengangkat, menyeimbangkan, berjalan, membungkuk, dan mengatur barang-barang, adalah yang paling berisiko mengalami penurunan daya ingat di masa depan. Studi ini mengingatkan kita bahwa bergerak terlalu banyak selama bekerja dapat memiliki dampak serius pada kesehatan kognitif. Para peneliti juga menemukan bahwa bergerak selagi bekerja yang membutuhkan kemampuan berpikir sama buruknya dengan duduk selama 10 jam. Ini adalah temuan yang mengkhawatirkan, terutama ketika dilakukan di usia yang lebih matang. Studi ini menguji aktivitas fisik para partisipan di usia 33 sampai 65 dan mengaitkannya dengan risiko perkembangan demensia. Selain aktivitas fisik yang tinggi, pekerjaan yang berbahaya secara fisik atau memerlukan tuntutan tinggi secara psikologis atau fisik, dan memiliki tingkat kontrol pekerjaan yang rendah, dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk pada tes kognitif di usia lanjut. Ini menunjukkan bahwa stres dan tekanan dalam pekerjaan juga dapat berkontribusi pada penurunan kesehatan kognitif. Kurangnya waktu untuk istirahat juga menjadi faktor risiko. Pekerja yang harus menjalani shift malam atau memiliki jadwal kerja yang tidak teratur dapat mengalami kurang tidur atau istirahat, yang dapat memengaruhi kesehatan kognitif mereka. Beberapa pekerjaan yang menurut penelitian ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap demensia meliputi: 1. Salesperson Para peneliti menemukan bahwa profesi ini, yang seringkali mengharuskan berjalan-jalan dan berbicara dengan banyak orang, dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa depan. 2. Perawat Profesi perawat, meskipun penting dalam dunia kesehatan, melibatkan tuntutan fisik yang tinggi seperti mengangkat dan merawat pasien yang membutuhkan perawatan fisik intensif. 3. Asisten Perawat Seperti perawat, asisten perawat juga terlibat dalam perawatan fisik pasien, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di kemudian hari. 4. Petani Profesi ini melibatkan aktivitas fisik yang berat seperti bekerja di ladang, mengangkat barang, dan mengatur tanaman. 5. Produsen Hewan Pekerjaan ini dapat mengharuskan seseorang bergerak aktif dan berinteraksi dengan hewan yang membutuhkan perhatian fisik. Studi ini juga menyoroti bahwa pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak bergerak, seperti administrasi atau profesi pendidikan seperti guru, justru dapat merangsang otak sepanjang hidup. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan fisik yang keras dengan aktivitas yang merangsang pikiran, seperti membaca, belajar bahasa baru, menulis, atau melukis. Merawat kesehatan otak dengan cara ini dapat membantu mencegah demensia di masa tua. (b)