Prabowo Subianto. East Asia Forum

Prabowo Subianto. East Asia Forum

Berandascoped-by-BerandaPolitikscoped-by-PolitikPrabowo: Kekayaan Indonesia Ratusan Tahun Diambil Bangsa Lain karena Lemahnya Pengelolaan

Prabowo: Kekayaan Indonesia Ratusan Tahun Diambil Bangsa Lain karena Lemahnya Pengelolaan

Politik | Rabu, 19 November 2025

PIFA, Politik - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kekayaan Indonesia selama ratusan tahun telah diambil oleh bangsa lain akibat ketidakmampuan para pemimpin masa lalu dalam menjaga dan mengelola potensi negeri ini. Pernyataan itu disampaikan saat meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).

Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sekaligus salah satu yang paling kaya sumber daya alam. Namun, kekayaan tersebut tak dinikmati sepenuhnya oleh rakyat.
“Tetapi kita harus akui, karena kita sebagai bangsa terutama para pemimpin-pemimpinnya kurang pandai mengelola kekayaan tersebut, maka ratusan tahun kekayaan kita diambil, diambil, diambil oleh bangsa lain,” ujar kepala negara.

Prabowo mengajak seluruh pemimpin dari berbagai sektor—agama, budaya, politik, hingga ekonomi—untuk kembali memahami tujuan berbangsa dan bernegara, yakni memastikan kualitas hidup yang layak bagi seluruh rakyat. Ia menekankan bahwa negara tidak boleh membiarkan kekayaan hanya dinikmati segelintir orang.
“Tidak bisa negara makmur hanya untuk beberapa orang di atas. Itu bukan negara merdeka dan itu negara pasti gagal. Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan seperti itu,” tegasnya.

Ia juga menyinggung bahaya jika kekayaan negara dibawa keluar oleh kelompok yang tidak memiliki kecintaan pada tanah air. Kondisi tersebut menurutnya harus segera dihentikan.
“Apalagi kalau orang-orang tersebut tega membawa lari kekayaan Indonesia keluar dari Indonesia. Ini harus kita hentikan,” katanya.

Di akhir pidatonya, Prabowo kembali menegaskan bahwa pendidikan adalah elemen paling penting dalam membangun kebangkitan nasional. Melalui pendidikan yang kuat dan merata, ia meyakini Indonesia dapat bangkit dan menjaga kekayaannya sendiri.

Rekomendasi

Foto: Ayah Kandung di Pontianak Tega Cabuli Anaknya Sendiri hingga 4 Kali | Pifa Net

Ayah Kandung di Pontianak Tega Cabuli Anaknya Sendiri hingga 4 Kali

Pontianak
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: Alexander-Arnold Selangkah Lagi Gabung Real Madrid Secara Gratis | Pifa Net

Alexander-Arnold Selangkah Lagi Gabung Real Madrid Secara Gratis

Spanyol
| Jumat, 25 April 2025
Foto: Calon Striker Timnas Indonesia Ole Romeny Bakal Gabung Oxford United | Pifa Net

Calon Striker Timnas Indonesia Ole Romeny Bakal Gabung Oxford United

Inggris
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto:  Bill Ackman Siap Danai Kandidat Sentris untuk Hadang Zohran Mamdani di Pilwalkot New York | Pifa Net

Bill Ackman Siap Danai Kandidat Sentris untuk Hadang Zohran Mamdani di Pilwalkot New York

Internasional
| Selasa, 1 Juli 2025
Foto: Amorim Siap Lepas Andre Onana Jika Ada Tawaran | Pifa Net

Amorim Siap Lepas Andre Onana Jika Ada Tawaran

Indonesia
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Pakar: Mencampur BBM Berbeda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan | Pifa Net

Pakar: Mencampur BBM Berbeda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Viral Mobil Listrik Mogok di Ancol hingga Bikin Macet | Pifa Net

Viral Mobil Listrik Mogok di Ancol hingga Bikin Macet

Indonesia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Korban Tewas di Gaza Tembus 56 Ribu, Palestina Sebut Israel Lakukan Genosida | Pifa Net

Korban Tewas di Gaza Tembus 56 Ribu, Palestina Sebut Israel Lakukan Genosida

Internasional
| Rabu, 2 Juli 2025
Foto: KPK Tetapkan Sekjen DPR RI Indra Iskandar sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Sarana Rumah Jabatan | Pifa Net

KPK Tetapkan Sekjen DPR RI Indra Iskandar sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Sarana Rumah Jabatan

Indonesia
| Sabtu, 8 Maret 2025
Foto: Jokowi Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Berjalan Baik Meski Perlu Evaluasi | Pifa Net

Jokowi Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo Berjalan Baik Meski Perlu Evaluasi

Politik
| Senin, 20 Oktober 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Respon Konflik Israel- Palestina, Pengemar Celtic Kibarkan Bendera Palestina Ketiga Kalinya | Pifa Net

Respon Konflik Israel- Palestina, Pengemar Celtic Kibarkan Bendera Palestina Ketiga Kalinya

PIFA, Sports - Dukungan global terhadap Palestina mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir, dan kali ini datang dari para penggemar sepak bola klub terkenal, Celtic. Klub ini telah menjadi sorotan setelah suporter fanatik mereka, Green Brigade, secara terang-terangan mengibarkan bendera Palestina di tribun Stadion Celtic Park pada Kamis (26/10) dini hari WIB, sebagai respons atas konflik yang kembali memanas antara Israel dan Palestina. Tindakan ini bukan pertama kalinya bagi Celtic. Pada tahun 2014, UEFA mengenakan denda sebesar 16.000 poundsterling atau sekitar Rp300 juta karena pengibaran bendera Palestina oleh suporter saat pertandingan melawan KR Reykjavik dari Islandia. Dua tahun berikutnya, suporter Celtic memilih kembali mengibarkan bendera Palestina saat klub mereka bersaing dalam kualifikasi Liga Champions melawan klub Israel, Hapoel Be'er-Sheva.  Aksi ini membuat klub terpaksa membayar denda sebesar 8.600 poundsterling atau sekitar Rp165 juta, sesuai dengan regulasi UEFA yang melarang segala bentuk pesan politik, ideologis, religius, atau provokatif dalam kegiatan olahraga. Akibat tindakan fanatik Green Brigade, Celtic sekarang hampir pasti menghadapi sanksi ketiga dari UEFA. Menurut laporan Daily Mail, kemungkinan besar klub ini akan dihukum lagi atas tindakan para suporter. UEFA menerapkan regulasi yang mengizinkan mereka memberlakukan sanksi terhadap klub yang terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang dianggap tidak sesuai dengan spirit olahraga, termasuk pesan politik yang disampaikan melalui gestur tubuh, kata-kata, atau benda lainnya. Sikap keras suporter Celtic ini menunjukkan solidaritas global terhadap Palestina dan menegaskan bahwa isu kemanusiaan tidak mengenal batas. Dalam situasi konflik yang memilukan, dukungan dari berbagai lapisan masyarakat internasional seperti ini diharapkan dapat membawa suara damai dan keadilan bagi rakyat Palestina yang terus menderita. Seiring dengan semangat sportivitas, aksi ini mengingatkan kita bahwa olahraga tidak hanya tentang pertandingan di lapangan, tetapi juga mengenai nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan global. (hs)

Eropa
| Jumat, 27 Oktober 2023

Nasional

Foto: Jokowi Tanggapi soal Penggeledahan Rumah Hasto sebagai Dugaan Pengalihan Isu OCCRP | Pifa Net

Jokowi Tanggapi soal Penggeledahan Rumah Hasto sebagai Dugaan Pengalihan Isu OCCRP

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menanggapi pernyataan Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, yang menduga penggeledahan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK bertujuan mengalihkan isu laporan OCCRP.Jokowi menegaskan bahwa penggeledahan tersebut merupakan bagian dari proses hukum yang biasa dilakukan KPK. Ia enggan menanggapi lebih jauh tuduhan pengalihan isu."Ya namanya isu, kenapa harus ditanggapi," ujar Jokowi di Solo, Rabu (8/1).Terkait laporan OCCRP yang menempatkannya sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia, Jokowi menyatakan bahwa OCCRP sudah memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa nominasi tersebut berasal dari usulan publik, dan OCCRP tidak memiliki kendali atas nama-nama yang diajukan."Kan sudah ada klarifikasi yang jelas dari OCCRP," tambahnya.Jokowi juga menepis anggapan bahwa penggeledahan rumah Hasto berkaitan dengan dinamika hubungan dirinya dengan PDIP."Enggak ada. Itu proses hukum biasa aja," tegasnya.

Indonesia
| Kamis, 9 Januari 2025

Internasional

Foto: Israel Gunakan Wilayah Udara Saudi untuk Serang Hodeidah di Yaman | Pifa Net

Israel Gunakan Wilayah Udara Saudi untuk Serang Hodeidah di Yaman

PIFA, Internasional - Israel disebut menggunakan wilayah udara Arab Saudi dalam serangannya terhadap kota pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu (20/7) lalu. Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (21/7) melaporkan bahwa Negeri Zionis telah memberi tahu Saudi mengenai rencana mereka untuk menggempur Hodeidah melalui wilayah udara Riyadh. Laporan ini juga menyebut bahwa Riyadh telah memberikan izin kepada Israel untuk menggunakan wilayah udaranya. Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth juga melaporkan pada Sabtu (20/7) bahwa tentara Israel telah berkoordinasi dengan Saudi untuk melancarkan serangan yang menargetkan kelompok milisi Houthi. Koordinasi ini mencakup pengisian bahan bakar di udara dengan pesawat RAM serta terbang di ketinggian rendah guna menghindari radar. Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, membantah keterlibatan negaranya dalam serangan tersebut. Al-Maliki menegaskan bahwa Riyadh tidak terlibat sedikit pun, apalagi membiarkan wilayah udaranya digunakan oleh pihak mana pun. "Arab Saudi tidak memiliki hubungan atau partisipasi dalam menargetkan Hodeidah, dan kerajaan tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak mana pun," ucapnya, seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO). Selain Saudi, pemerintah Amerika Serikat juga dilaporkan telah diberitahu Israel mengenai rencana serangannya ke Yaman beberapa jam sebelumnya. Namun, AS menegaskan tidak ikut serta dalam serangan tersebut. Israel melancarkan serangan udara ke depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah, Yaman, pada Sabtu (20/7). Serangan udara tersebut memicu kebakaran besar hingga seluruh wilayah Hodeidah mengalami pemadaman listrik. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa serangan yang menewaskan enam orang dan melukai 83 lainnya itu bertujuan mengirim pesan kepada Houthi. Ini merupakan serangan balasan Israel setelah sehari sebelumnya Houthi menyerang ibu kota Tel Aviv dengan drone tak berawak. Serangan tersebut menyebabkan satu warga Israel tewas dan belasan lainnya luka-luka. Merespons serangan Israel pada Sabtu, Houthi pun menyatakan tengah menyiapkan serangan besar-besaran dan tidak akan menahan diri dalam menanggapi serangan brutal Israel. (ad)

Israel
| Selasa, 23 Juli 2024
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5