Prabowo Targetkan Biaya Haji di Indonesia Lebih Murah Dari Pada Malaysia
Indonesia | Senin, 5 Mei 2025
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, saat sampaikan keterangan. (detikNews)
Indonesia | Senin, 5 Mei 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Personel TNI yang tergabung dengan Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrokan dengan Satgas Amole (Brimob) dari Polri di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada Sabtu (27/11/2021). Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa membenarkan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya melalui polisi militer (POM) telah melakukan penelusuran dan pengusutan terkait dugaan pelanggaran pidana yang terjadi. "Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Militer TNI AD sedang lakukan proses terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," kata Andika saat dihubungi dilansir dari CNN Indonesia, Senin (29/11/2021). Di lain sisi, ia mengatakan bahwa proses hukum tersebut juga akan dilakukan terhadap anggota Polri yang terlibat. Namun demikian, Andika menyerahkan hal tersebut kepada Korps Bhayangkara untuk melakukan penindakan. Andika menuturkan, TNI sudah menjalin koordinasi dengan Polri sehingga proses pidana terhadap anggota polisi yang terlibat juga dilakukan. "TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," jelasnya. Hingga saat ini, belum diketahui secara lengkap mengenai kronologi ataupun pemicu dari pertikaian yang terjadi antara personel kepolisian dan militer di Bumi Cenderawasih tersebut. Bentrokan tersebut terekam oleh kamera dan tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun @infokomando.official pada Minggu (28/11). Dalam video tersebut terlihat suasana malam di sekitar wilayah barak yang sedah riuh oleh beberapa orang. Sempat terdengar juga satu kali suara kencang yang diduga letupan senjata api.
Lokal
PIFA, Lokal - Aksi pencurian anjing dengan memberi modus memberi makan terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Kejadian yang terjadi di gudang pasir di Jalan Adisucipto pada Jumat (24/5/2024) sekitar pukul 06.12 WIB, itu pun sempat terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Dari video rekaman CCTV yang tersebar di media sosial, pelaku tampak berjumlah dua orang pria mengendarai sepeda motor. Saat melewati jalan di daerah pergudangan pasir, mereka melempar sepotong daging ayam, lalu pergi. Kemudian datang seekor anjing menghampiri dan memakan daging tersebut. Anjing itu kejang-kejang dan tergeletak di jalan usai memakan daging ayam tersebut. Potongan daging ayam itu diduga telah diberi racun. Tak berselang lama lama, kedua pria itu kembali dan langsung membawa kabur anjing tersebut dengan cara diseret. Hingga kini dua pelaku yang tak diketahui identitasnya itu belum ditangkap. Aksi pencurian itu pun menuai kecaman dan amarah warganet. Sebagian warganet berharap pelaku segera ditangkap dan menerima hukuman yang setimpal. (ly)
Nasional
Nasional - Dugaan pelecehan seksual sesama jenis dan perundungan terjadi di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Jakarta, terhadap korban berinisial MS yang merupakan salah satu pegawai di kantor tersebut. Berdasarkan keterangan yang di berikan oleh korban lewat rilis pers yang di sebarkan oleh akun instagram @Indonesiabutuhfeminis (2/9/2021), MS menyatakan bahwa dirinya adalah korban kekerasan seksual sesama jenis dan perundungan yang dilakukan oleh beberapa pegawai kantor KPI tersebut. Korban merupakan berjenis kelamin laki-laki ini meminta perlindungan kepada jokowi dimana iya mengalami pelecehan dan perundungan sejak tahun 2012. “ Pak jokowi saya seorang pria, yang hanya bekerja untuk memenuh kebutuhan saya di KPI untuk memenuhi kebutuhan keluarga sepanjang tahun 2012-2014 saya mengalami pembulyan dan pemaksaan membeli makan bagi rekan kerja senor , mereka mengintimidasi dan saya tak berdaya” Selain itu MS dalam keterangan rilisnya juga mengakui di tahun 2015 dia mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh sesama jenis. “ Tahun 2015 mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, memiting dan melecehkan saya ,dan mencoret-coret buah zakar saya menggunakan spidol” MS mengakui pelecehan dan perundungan di kantornya ini mengakibatkan dia sters, kesehatan mentalnya terganggu dan mengalami sakit yang serius akibat tekanan tersebut. “ Pelecehan ini membuat saya begitu stres dan merasa hina, akibat stres berkepanjangan tahun 2016 saya jadi jatuh sakit yang mengalami Hiperseksi cairan lambung” Pada tahun 2017 MS sudah melaporkan ke komnasham untuk kasus yang iya alami tersebut “Saya melakukan pengaduan kepada komnasham, dan komnas menyimpulkan apa yang saya alami ada tindakan kejahatan atau pidanan dan menyarankan saya untuk melapor ke pihak kepolisian” Sepanjang tahun 2018 korban berupaya untuk melakukan pengobatan mental melalui psikiater dan terus mengalami pembulian barulah di tahun 2019 melakukan pelaporan ke polsek gambir namun tidak ditangani oleh pihak kepolisian. “Pihak kepolisian gambir menolak laporan dan meminta menyelsaikan masalah ini ke pihak internal kantor karena ini merupakan permasalahan yang bisa diselsaikan, padhal apa yang saya alami adalah tindakan pidana” Akhirnya korban memeberanikan diri untuk mengadu ke atasannya dengan harapan mendapat pembelaan dan keadilan. “ Pengaduann ini berbuah pada saya di pindahkan ke ruangan lain yang dianggap tidak di ganggu oleh para pelaku, namun pelakuknya tidak mendapatkan teguran dan sanksi. Sejak pengaduan itu para pelaku menyibir saya sebagai manusia lemah dan pengadu” Korban menyayangkan bahwa peristiwa pelecehan dan kekrasan ini dianggap tidak serius padahal tindakan seperti ini bisa menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempuan dan semuanya harus mendapatkan keadilan. “Saya ingin menyelsaikan masalah ini secara hukum, kenapa pelaku tidak ditindaki, kenapa penderitaan saya diremehkan bukankah siapa saja bisa mengalami sebagai korban pelecehan dan perundungan ini, dan saya tidak ingin mediasi karena bisa saja pelaku balas dendam karena satu kantor dengan saya,” ucapnya. Semenjak rilis dari korban mulai disebarkan melalui media sosial, akun instagramnya KPI Pusat ramai-ramai di kecam oleh nitizen bersolidaritas dengan korban, terlihat dari banyaknya komentar di postingan untuk meminta KPI mengusut kasus tersebut.