Presiden Jokowi mengingatkan soalnya pentingnya menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika politik 2024. (ANTARA)

PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengingatkan bahwa stabilitas ekonomi harus tetap terjaga meskipun terdapat dinamika politik terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Perekonomian Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang baik, dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2023 mencapai 5,17 persen dan tingkat inflasi sebesar 3,1 persen.

Permintaan tegas tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) relawan Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 29 Agustus 2023.

"Karena kalau terganggu (ekonomi) dalam posisi dunia sulit. Itu kadang-kadang mengembalikannya akan sangat sulit, kadang-kadang. Bisa saja betul-betul sulit, tapi kadang-kadang bisa menyulitkan kita," tegas Presiden, mengutip medcom.id.

Jokowi menekankan bahwa masyarakat sebaiknya tidak terburu-buru dalam menanggapi calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024. Ia mengingatkan bahwa koalisi partai politik yang mendukung calon-calon tersebut masih dalam tahap pembentukan dan belum sepenuhnya solid.

 "Urusan 2024 tidak usah tergesa-gesa. Ojo, ojo kesusu, kita kerja dulu saja untuk ekonomi negara kita. Karena saya melihat atraksi politiknya belum selesai, wira-wiri sana-sini saya melihat masih," tambah Presiden Jokowi.

Presiden menegaskan bahwa ia tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai dinamika dalam partai-partai politik. Ia percaya bahwa situasi politik masih sangat dinamis dengan berbagai pergerakan dan strategi yang terjadi.

"Saya enggak tahu partai ini ke sana partai ini ke sini, partai ini ke sana, partai ini ke sini. Jadi masih ngalor-ngidul," ujar dia.

Di hadapan para relawan JAMAN, Jokowi mengimbau masyarakat untuk mengamati dengan seksama perkembangan politik di Indonesia. Ia juga menyoroti bahwa partai politik masih dalam proses mencari format koalisi yang sesuai, serta tengah mencari sosok calon presiden dan calon wakil presiden yang layak untuk diusung.

"Jadi kita dari jauh mengamati saja mengamati dulu setuju ndak? Karena, kelihatannya partai masih mencari format koalisi, partai masih mencari format koalisi. Calonnya juga masih belum jelas, cawapresnya siapa juga belum jelas," tutup Presiden. (yd)

PIFA, Politik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengingatkan bahwa stabilitas ekonomi harus tetap terjaga meskipun terdapat dinamika politik terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Perekonomian Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang baik, dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2023 mencapai 5,17 persen dan tingkat inflasi sebesar 3,1 persen.

Permintaan tegas tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) relawan Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 29 Agustus 2023.

"Karena kalau terganggu (ekonomi) dalam posisi dunia sulit. Itu kadang-kadang mengembalikannya akan sangat sulit, kadang-kadang. Bisa saja betul-betul sulit, tapi kadang-kadang bisa menyulitkan kita," tegas Presiden, mengutip medcom.id.

Jokowi menekankan bahwa masyarakat sebaiknya tidak terburu-buru dalam menanggapi calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024. Ia mengingatkan bahwa koalisi partai politik yang mendukung calon-calon tersebut masih dalam tahap pembentukan dan belum sepenuhnya solid.

 "Urusan 2024 tidak usah tergesa-gesa. Ojo, ojo kesusu, kita kerja dulu saja untuk ekonomi negara kita. Karena saya melihat atraksi politiknya belum selesai, wira-wiri sana-sini saya melihat masih," tambah Presiden Jokowi.

Presiden menegaskan bahwa ia tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai dinamika dalam partai-partai politik. Ia percaya bahwa situasi politik masih sangat dinamis dengan berbagai pergerakan dan strategi yang terjadi.

"Saya enggak tahu partai ini ke sana partai ini ke sini, partai ini ke sana, partai ini ke sini. Jadi masih ngalor-ngidul," ujar dia.

Di hadapan para relawan JAMAN, Jokowi mengimbau masyarakat untuk mengamati dengan seksama perkembangan politik di Indonesia. Ia juga menyoroti bahwa partai politik masih dalam proses mencari format koalisi yang sesuai, serta tengah mencari sosok calon presiden dan calon wakil presiden yang layak untuk diusung.

"Jadi kita dari jauh mengamati saja mengamati dulu setuju ndak? Karena, kelihatannya partai masih mencari format koalisi, partai masih mencari format koalisi. Calonnya juga masih belum jelas, cawapresnya siapa juga belum jelas," tutup Presiden. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya