Presiden Jokowi saat membuka 3rd WCCE, di BICC, Nusa Dua, Kamis (06/10/2022) pagi. (Setkab RI)

Berita Internasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Kamis (06/10/2022) siang. Pada sidang yang mengusung tema “Parlemen Kuat untuk Pemulihan Berkelanjutan” itu, Presiden Jokowi turut mengajak parlemen di negara-negara G20 (P20) untuk menurunkan ego masing-masing sekaligus mempererat kerja sama dalam menghadapi tantangan dan krisis global.

Menurut Kepala Negara, hal itu untuk mendorong pemulihan global, khususnya di bidang ekonomi.

“Kita harus berupaya keras mengatasi perbedaan-perbedaan, memperbanyak dan memperkuat titik temu untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia, serta mengatasi krisis lebih efektif,” tegas Presiden, mengutip Setkab RI (7/10).

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa multilateralisme merupakan jalan yang paling efektif untuk mengatasi tantangan bersama. Untuk itu, negara di dunia harus mau duduk bersama, berbicara, dan membangun jembatan dialog sehingga menemukan jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi bersama.

“Konflik dan perpecahan justru menyengsarakan kita semua. Semua terdampak, semua rugi, semua terancam, tidak ada satu pun yang menang karena sesungguhnya semuanya kalah. Karena itu, saya mengajak parlemen global untuk dapat menjadi bagian dari solusi, berperan sebagai jembatan, pembawa misi perdamaian, membangun dialog dan membangun perundingan, mengedepankan kebersamaan, menghindari perpecahan,” imbuhnya.

Presiden Jokowi pun meyakini forum P20 ini menjadi ajang yang tepat untuk membangun kebersamaan dengan rakyat dan kebersamaan lintas negara serta bekerja bersama memecahkan masalah-masalah kemanusiaan dan membangun dunia yang lebih makmur berkeadilan.

Kepala Negara menambahkan, Parlemen G20 adalah representasi suara rakyat global. Ia pun mengajak anggota parlemen saling bekerja sama untuk mengahadapi tantangan global yang berat saat ini.

"Parlemen G20 adalah representasi suara rakyat, rakyat global, yang dipilih dan dipercaya rakyat, yang menjaring dan menyuarakan suara rakyat, dan sekaligus mengajak rakyat bekerja bersama dalam menghadapi tantangan yang sangat berat ini," pungkasnya.

Sidang ke-8 P20 dihadiri oleh parlemen Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Turut hadir sebagai undangan, Belanda, Singapura, Spanyol, Persatuan Emirat Arab, Senegal (Ketua Uni Afrika), Kamboja (Ketua ASEAN), Republik Suriname (Ketua Komunitas Negara-negara Karibia/CARICOM), Bahrain, Ketua Negara-negara Kepulauan Pasifik (PIF), Republik Nambia, Norwegia, Thailand, Azerbaijan, Kazakhstan, Kolombia, dan Ukraina. (TGH/UN)

Berita Internasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Kamis (06/10/2022) siang. Pada sidang yang mengusung tema “Parlemen Kuat untuk Pemulihan Berkelanjutan” itu, Presiden Jokowi turut mengajak parlemen di negara-negara G20 (P20) untuk menurunkan ego masing-masing sekaligus mempererat kerja sama dalam menghadapi tantangan dan krisis global.

Menurut Kepala Negara, hal itu untuk mendorong pemulihan global, khususnya di bidang ekonomi.

“Kita harus berupaya keras mengatasi perbedaan-perbedaan, memperbanyak dan memperkuat titik temu untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia, serta mengatasi krisis lebih efektif,” tegas Presiden, mengutip Setkab RI (7/10).

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa multilateralisme merupakan jalan yang paling efektif untuk mengatasi tantangan bersama. Untuk itu, negara di dunia harus mau duduk bersama, berbicara, dan membangun jembatan dialog sehingga menemukan jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi bersama.

“Konflik dan perpecahan justru menyengsarakan kita semua. Semua terdampak, semua rugi, semua terancam, tidak ada satu pun yang menang karena sesungguhnya semuanya kalah. Karena itu, saya mengajak parlemen global untuk dapat menjadi bagian dari solusi, berperan sebagai jembatan, pembawa misi perdamaian, membangun dialog dan membangun perundingan, mengedepankan kebersamaan, menghindari perpecahan,” imbuhnya.

Presiden Jokowi pun meyakini forum P20 ini menjadi ajang yang tepat untuk membangun kebersamaan dengan rakyat dan kebersamaan lintas negara serta bekerja bersama memecahkan masalah-masalah kemanusiaan dan membangun dunia yang lebih makmur berkeadilan.

Kepala Negara menambahkan, Parlemen G20 adalah representasi suara rakyat global. Ia pun mengajak anggota parlemen saling bekerja sama untuk mengahadapi tantangan global yang berat saat ini.

"Parlemen G20 adalah representasi suara rakyat, rakyat global, yang dipilih dan dipercaya rakyat, yang menjaring dan menyuarakan suara rakyat, dan sekaligus mengajak rakyat bekerja bersama dalam menghadapi tantangan yang sangat berat ini," pungkasnya.

Sidang ke-8 P20 dihadiri oleh parlemen Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Turut hadir sebagai undangan, Belanda, Singapura, Spanyol, Persatuan Emirat Arab, Senegal (Ketua Uni Afrika), Kamboja (Ketua ASEAN), Republik Suriname (Ketua Komunitas Negara-negara Karibia/CARICOM), Bahrain, Ketua Negara-negara Kepulauan Pasifik (PIF), Republik Nambia, Norwegia, Thailand, Azerbaijan, Kazakhstan, Kolombia, dan Ukraina. (TGH/UN)

0

0

You can share on :

0 Komentar