Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol Terancam Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup atas Tuduhan Pengkhianatan
Korea Selatan | Selasa, 10 Desember 2024
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dikabarkan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup atas tuduhan pengkhianatan. (AP)
Korea Selatan | Selasa, 10 Desember 2024
Sports
PIFA, Sports – Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) merespons dengan serius permintaan dari Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) terkait pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. BFA menyampaikan kekhawatiran mereka terkait keselamatan dan keamanan tim nasional Bahrain saat laga tandang di Indonesia."AFC telah mendapatkan pernyataan mengenai kekhawatiran yang disampaikan oleh Federasi Sepak Bola Bahrain tentang keselamatan & keamanan timnas mereka jelang laga Indonesia vs Bahrain," ujar AFC dalam pernyataannya tertulisnya, Jumat (18/10/2024). AFC pun menanggapi serius hal tersebut."AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan semua pemain, ofisial, dan penggemar. Kami juga mengutuk segala bentuk pelecehan atau ancaman online," tambahnya.AFC menambahkan bahwa mereka akan membahas masalah ini lebih lanjut bersama FIFA, Federasi Sepak Bola Bahrain, dan PSSI untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan tersebut. Keputusan akhir terkait lokasi dan kondisi pertandingan masih dalam pembahasan.Sebelumnya, PSSI secara tegas telah menolak permintaan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) untuk memindahkan laga Timnas Indonesia melawan Bahrain ke tempat netral. Permintaan tersebut diajukan oleh Bahrain kepada FIFA dan AFC agar pertandingan yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025 tidak diselenggarakan di Indonesia. PSSI menegaskan bahwa laga tersebut tetap akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, sesuai rencana.Penolakan PSSI didasarkan pada keyakinan bahwa Indonesia dapat menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat, baik pemain, ofisial, maupun penggemar. Mereka juga menyatakan siap bekerja sama dengan pihak keamanan nasional untuk memastikan pertandingan berjalan lancar tanpa kendala. (yd)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Artis Sandy Tumiwa menyambangi Bareskrim Polri guna melaporkan Ustadz Khalid Basalamah terkait isi ceramahnya yang dianggap menghina budaya, pada pukul 15.20 WIB, Selasa (15/2/2022). Sebelum memasuki gedung Bareskrim Polri, Sandy Tumiwa menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari awak media. "Hari ini Kita mau melaporkan salah satu saya bilang artis ya, karena lagi dekat dengan artis tindakan ini benar-benar merugikan masyarakat yaitu menghina budaya dengan berkatabstatement memusnahkan budaya, memusnahkan atribut pewayangan itu sangat tidak bisa ditolerir," katanya. Sebagai seorang artis sekaligus budayawan, Sandy Tumiwa merasa sakit hati dengan isi ceramah dari Ustadz Khalid Basalamah. "Saya sebagai seorang artis, seniman, dan budayawan merasa sakit hati, ini orang dengan gampangnya memusnahkan satu profesi yang biasa mereka lakukan, di mana kebaikannya?,” tegasnya. Menurutnya, sebagai bangsa Indonesia harus sebisa mungkin menjaga nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh Indonesia. "Atribut budaya yang harus kita jaga seyogyanya dan kewajiban kita untuk menjaga namanya nilai-nilai budaya di Indonesia ini," jelasnya. "Kalau dia mau berceramah, silahkan dalam koridornya, jangan melimpir ke budaya. Kalau dia mau ceramah tentang budaya, silahkan, tapi hargai budaya tersebut, hargai kearifan lokal tersebut. Silahkan ceramah, tapi tetap hargai budaya," imbuhnya. Pihak Sandy sudah mengantongi bukti-bukti dan juga menyiapkan saksi untuk mempolisikan Ustadz Khalid Basalamah. "Bukti ada beberapa saksi juga udah, kita siapkan tinggal tunggu aja waktunya," terang Sandy. Setelahnya, Sandy bersama beberapa rekannya masuk ke Bareskrim Polri guna melaporkan Ustadz Khalid Basalamah. (ja)
Nasional
Nasional - Polisi terpaksa membubarkan massa yang bertindak anarkis pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) yang hendak demonstrasi di depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang tidak puas dengan putusan banding HRS yg di tolak, Senin (30/8/2021) Dilansir dari detik (30/8/2021), Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan demonstran tersebut merupakan simpatisan HRS yang awalnya hendak demo di PT DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. "Pukul 10.00 WIB selesai putusan, mereka tidak puas, kemudian dua jam setelahnya segerombolan massa datang dari arah Pulogadung, Jakarta Timur," ucapnya. Hengki menyampaikan, pihaknya mengedepankan humanisme dan polres Jakarta Pusat juga mengedepankan pasukan ber-hazmat untuk menangani massa saat itu. “Kami di sana murni melaksanakan pengamanan dan menegakkan protokol kesehatan. Oleh karenanya kami kedepankan pasukan yang gunakan hazmat, karena di masa pandemi kami jaga betul agar tidak ada kerumunan," sampainya. Berikut kronologi ricuh massa hingga dibubarkan polisi, berdasarkan keterangan Kombes Hengki Haryadi: Pukul 10.00 WIB Sidang putusan banding Habib Rizieq di kasus swab RS Ummi, Bogor, berakhir pada pukul 10.00 WIB. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menolak permohonan banding Habib Rizieq. Pukul 12.00 WIB Dua jam setelah sidang putusan banding digelar, sekelompok massa yang menggunakan pakaian serba putih berbondong-bondong dari arah Pulogadung, Jakarta Timur. Polisi mencoba menghalau massa, namun massa melawan terjadi aksi dorong-dorongan. "Pukul 12.00 WIB tiba-tiba ada massa mencoba menerobos masuk Pengadilan Tinggi DKI Jakarta," ujarnya. Polisi terpaksa membubarkan massa lantaran aparat kemanan dilempari oleh massa dengan batu dari atas flyover. "Kita dilempari dari atas flyover, oleh karena kita keluarkan tembakan gas air mata, karena banyak masyarakat di sana, kita halau. Selama 10 menit mereka kemudian bubar," imbuhnya. Polisi mengamankan puluhan orang dari lokasi aksi tersebut dan sejumlah polisi juga terluka dalam insiden ini.