Presiden Prabowo Melayat Ojol Korban Insiden Unjuk Rasa di Jakarta
Politik | Jumat, 29 Agustus 2025
Presiden Prabowo Melayat Ojol Korban Insiden Unjuk Rasa di Jakarta. (Antara)
Politik | Jumat, 29 Agustus 2025
Lokal
PIFA, Nasional - Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Gibran Rakabuming Raka terkait dengan kabar merapatnya Wali Kota Surakarta itu untuk menjadi kader Partai Golkar. "Komunikasi sudah ada, mengenai kegiatan apa lanjutannya ditunggu saja," kata Airlangga di Jakarta, Jumat. Mengenai isu Gibran yang disebut-sebut akan masuk ke Partai Golkar melalui Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Airlangga enggan berkomentar lebih jauh. Airlangga hanya meminta publik untuk melihat ke depan nantinya akan seperti apa, apakah Gibran akan benar bergabung atau tidak. "Kita lihat saja," ucapnya. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menuturkan bahwa pihaknya memang terus melakukan perekrutan kader untuk bergabung ke Partai Golkar. Namun, terkait dengan isu bergabungnya Gibran, dia meminta untuk menanyakan langsung kepada putra sulung Presiden RI Joko Widodo itu. "Kata Gibran apa? Ya, pegang kata Gibran jangan tanya kami," kata Lodewijk. Lodewijk menyebut bahwa selama 2 tahun terakhir Partai Golkar sudah merekrut tiga juta orang baru. Ia pun mempersilakan siapa saja yang mau masuk dan bergabung ke partai berlambang pohon beringin itu. "Ya kalau ada orang yang masuk, ya, mari, wong kami lagi merekrut orang. Kalau baca di Lampung, satu desa merekrut 100 orang. Siapa saja, teman-teman wartawan juga kalau mau masuk Golkar, ya, okelah, bagus gitu lo," ujarnya. (ad)
Lokal
Berita Kapuas Hulu, PIFA - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, S.H. menghadiri Peresmian rumah budaya tirta gelong meligai, peletakan batu pertama pembangunan gereja St. Yusuf, peresmian rumah produksi mawang, peluncuran sekolah adat temenggung judan, pelantikan kelompok sadar wisata keling menua, dan peluncuran perencanaan wilayah adat menua di Dusun Sungai Utik Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu, pada Rabu (19/10/2022) Dalam sambutannya Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, S.H. menyampaikan bahwa Pemerintah kabupaten kapuas hulu menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Saya selaku Bupati kapuas hulu berharap dengan adanya rumah budaya ini dapat semakin mengembangkan keberadaan sungai utik sebagai pusat belajar adat dan budaya iban, terutama bagi generasi muda," sampainya. Pada kesempatan yang sama setelah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan gereja inkulturasi St. Yusuf sungai utik, Bupati Sis mengajak masyarakat agar mensukseskan pembangunan gereja tersebut dengan rasa semangat dan kebersamaan "sehingga pada saat pembangunan gereja selesai, dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya. Bupati Kapuas Hulu yang kerap disapa Bang Sis pada saat peresmian rumah produksi buah mawang, pelantikan kelompok sadar wisata keling menua sungai utik dan peluncuran perencanaan wilayah adat menua sungai utik, ia berpesan agar produksi pengolahan buah mawang dapat menjadi tempat memproduksi produk - produk lokal yang ada di sungai utik dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat. "Sungai utik punya kharisma tinggi. Wisatawan luar negeri bahkan artis juga mengunjunginya. Semoga fasilitas ini bisa menjadi objek wisatawan luar negeri. Apalagi disini dekat PLBN Badau. Bila ini (PLBN) sudah dibuka, banyak wisata budaya dan wisata alam Kapuas Hulu yang bisa dikunjungi wisatawan luar daerah dan luar negeri,” tuntasnya. (ja)
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pengembangan dan Penelitian (Bappeda Litbang) terus berupaya memperkuat Sistem Data Informasi Geospasial dengan melaunching Portal Ekosistem Satu Data. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, perjalanan pembangunan informasi data geospasial merupakan suatu langkah bagi Kabupaten Kubu Raya sejak awal tahun 2021 yang diperkuat dengan regulasi peraturan bupati Kubu Raya nomor 2 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial Daerah dan dibentuknya kelembagaan-kelembagaan, baik operator ditingkat simpul jaringan daerah maupun juga rekrutmen tenaga-tenaga operator serta Tenaga Penggarak Data (TPD) desa. “Tentunya inovasi ini terus kita kembangkan dan Alhamdulillah, semua itu kita mulai dengan data dasar setiap rumah tangga atau bedah rumah tangga, karena dengan data dasar rumah tangga ini kita akan memahami apapun yang lakukan dan kerjakan oleh pemerinatah Kubu Raya tentu arahnya menyasar pada setiap rumah tangga-tumah tangga dan tentu juga indikator-indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan inklusif yang semua itu sasarannya itu baik subyek maupun obyeknya kita hubungkan di ruang kebumian Kabupaten Kubu Raya”, kata Bupati Muda Mahendrawan saat menyampaikan arahannya melalui rekaman video yang disiarkan pada launching portal ekosistem satu data di Gardenia Resort and Spa, Kamis (31/3/2022 pagi. Menurut Bupati Muda, model informasi data geospasial yang dikembangkan pemerintah Kubu Raya saat ini yang menyasar langsung di setiap rumah tangga dinilai sudah sangat efektif dan juga pada tematik-tematik lainnya yang menyangkut di seluruh Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD). “Yang mana langkah–langkah kita dalam penguatan peta kerja yang kita namakan strategi sistem ‘kepung bakul’ (gotong royong), yang mana semuanya harus mengepung dan data ini merupakan fondasi utama kita bergerak untuk bagaimana kita merencanakan lebih tepat, efektif, dan juga kita meramunya itu dengan anggaran dukungan serta berkolaborasi dengan semua pihak akan membuat capaian baik output maupun outcam yang paling kita utamakan supaya benar-benar terukur dan berdampak,” jelas bupati. Bupati menyampaikan, dengan langkah ini maka akan muncul keinginan untuk bagaimana mengejar agregat setiap yang dicapai, baik itu IPM, pertumbuhan ekonomi maupun indikator-indikator lainnya. Dalam hal ini, tentu kita harus melihat dimana sebarannya, subyeknya apa, siapa, maupun bagaimana kondisinya. Apalagi terkait dengan rumah tangga dalam hal kelayakan-kelayakan dan program perlindungan sosial yang sekaligus. Sehingga itu akan memberikan dampak untuk mengejar mana yang benar-benar belum dapat terakses. “Ini merupakn langkah untuk menghindari pembiaran-pembiaran terhadap mana yang harus ditransformasi dari yang belum terdata menjadi terdata subyek-subyek setiap rumah tangga maupun etmatik lainnya. Kemudian bagaimana yang belum berdaya menjadi bagaimana berdaya. Transformasi inilah yang kita lakukan dengan pemanfaatan sistem infomasi data geospasial. Sementara itu, Ketua International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Sonya Dewi mengatakan, pengelolaan data melalui satu data ini merupakan suatu upaya meningkatkan validitas berbagai pakai dan meningkatkan efesiensi pengelolaan data dan tentunya hal ini sejalan dengan kewenangan pihaknya. Menurutnya, Untuk menunjang setiap perencanaan diperlukan suatu perencanaan yang baik dan didukung dengan data yang baik. “Satu data ini bisa dicapai di Kubu Raya apabila kita melakukan apa yang disampaikan pak Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dengan sistem ‘kepong bakol’ (keroyokan), sehingga berbagai data pasial dan non pasial akan menjadi ujung tombak pelaksanan penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG), mengingat Kubu Raya merupakan satu diantara daerah di Indonesia yang memiliki ekosistem lahan gambut yang cukup luas,” ujarnya. Tentunya, Sonya menambahkan, dengan adanya pengelolaan satu data akan membantu kelompok kerja (pokja) RPPEG kabupaten Kubu Raya pada langkah awal proses penyusunan tersebut dan hal ini dirinya menargetkan akan selesai dalam satu sampai dua tahun ke depan melalui kerjasama semua pihak. “terkait dengan penglolaan lahan gambut ini, kita berharap Kubu raya nantinya bisa berkontribusi terhadap cita-cita atau ambisi nasional, sehingga kita sudah membuat janji kepada masyarakat global bahwa kita mampu menurunkan emesi gas rumah kaca sebanyak 29 persen dengan usaha sendiri dan menjadi 41 persen apabila ada bantuan dari multilateral,” paparnya. Launching Portal Ekosistem Satu Data ini dilakukan Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Kubu Raya Amini Maros bersama Koordinator Satu Data Indonesia (SDI), Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembanguann Nasional (PPN?Bappenas) Oktorialdi dan Kepala Pusat Pengelolaan dan penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG) Badan Informasi Geospasial (BIG) Rachman Rofa'i. (ja)