Presiden Prabowo Melayat Ojol Korban Insiden Unjuk Rasa di Jakarta
Politik | Jumat, 29 Agustus 2025
Presiden Prabowo Melayat Ojol Korban Insiden Unjuk Rasa di Jakarta. (Antara)
Politik | Jumat, 29 Agustus 2025
Pifabiz
PIFAbiz - Seorang remaja berinisial CY (14) disebut mengalami pembusukan di alat kelaminnya usai menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Mohammad Hoesein (RSMH) Palembang. Operasi pertama dilakukan pada 30 Januari 2023 karena CY mengeluhkan sakit di perut kanan bawah dan didiagnosis mengalami gejala radang usus buntu. Setelah operasi, kondisi CY dinilai baik dan ia diperbolehkan pulang pada hari ketiga setelah operasi. "Operasi pertama itu kita heran karena bekas luka tak dijahit, tapi hanya ditutup plaster saja, sehingga menyebabkan pembengkakan dan menjalar ke bagian tubuh lainnya yakni alat vital pasien," kata Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa seperti dikutip dari detikcom, Senin (13/2/2023). Namun, pada hari keenam setelah operasi, CY harus kembali dibawa ke rumah sakit karena luka operasi mengeluarkan caira kuning terus menerus dan terjadi pembengkakakn di area vital pasien atau Miss V. Akhirnya, CY harus menjalani operasi kedua dan saat ini masih dirawat di rawat inap. Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa menduga CY menjadi korban malpraktik. Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSMH Palembang, Marta Hendry, menyatakan bahwa operasi pertama berjalan lancar dan pihak keluarga sudah diberitahu tentang risiko yang mungkin terjadi setelah operasi. "Jadi kita jelaskan ya, sepertinya kalau saya tangkap ini hanya miskomunikasi saja. Pada saat operasi pertama terhadap pasien, pihak keluarga telah kita jelaskan bahwa akan ada risiko yang kemungkinan terjadi, karena pasien sudah telat selama tiga hari untuk menjalani operasi usus buntu yang pertama itu," kata Marta, Sabtu (11/2). Marta menyebut masalah ini sebagai miskomunikasi dan memastikan bahwa luka operasi tidak dijahit sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). "Lalu kemudian kenapa itu ada nanah? Nah, ini yang perlu kita tahu, itu karena sisa-sisa operasi dan di bagian luar perut juga sudah dibalut kan dengan kain kasa khusus, memang tidak dijahit, kalau dijahit malah kita malpraktik. Tidak ada membusuk, itu pembengkakan," katanya lagi. "Karena memang, sebelum operasi pasien sudah ada peradangan dan telah dibawa keluarganya ke rumah sakit. Kenapa bagian luar tak di jahit dan hanya dalamnya saja? Memang SOP-nya seperti itu karena nanti yang bagian luar itu akan menyatu dengan sendirinya, makanya dibalut dengan kasa khusus. Kita juga sudah berikan antibiotik yang bagus agar kulit bagian luarnya dapat menyatu kembali," lanjutnya. Marta mengungkapkan pada hari keenam pasien kembali dibawa keluarga karena luka operasi infeksi dan bernanah. Setelah melalui pemeriksaan, akhirnya dilakukan operasi kedua dan saat ini pasien masih dirawat di rawat inap. "Jadi kalau dibilang sampai bengkak ke bagian vital pasien, secara medis itu hal yang biasa, jadi keluarga tak perlu khawatir, karena pembengkakan itu efek dari operasi menyatukan bagian dalamnya, bengkak itu juga akan hilang terserap dengan sendirinya. Kalau soal nanah itu kan kita sudah bilang dari awal ke keluarga pasien ada kemungkinan tersebut, dari awal sudah ada peradangan, karena terlambat dibawa ke rumah sakit," jelasnya. (b)
Politik
PIFA, Lokal - Tokoh masyarakat Dayak Kabupaten Sintang, Andreas Mikael Calon, memuji kepemimpinan Sutarmidji yang selama lima tahun terakhir berhasil menjaga Kalimantan Barat tetap dalam suasana aman dan damai. Hal tersebut disampaikan Andreas dalam kampanye dialogis Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, yang digelar di Kabupaten Sintang, Rabu (30/10)."Ini menunjukkan bahwa kita bukan memilih pemimpin agama, tetapi pemimpin daerah. Selama lima tahun ini, Kalbar berjalan damai, aman, dan tenang. Ini modal utama untuk membangun daerah," ungkap Andreas, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Ketemenggungan Kabupaten Sintang.Ia menekankan bahwa situasi aman tanpa gejolak adalah kunci kelancaran pembangunan di Kalbar. Andreas menilai Sutarmidji mampu mempersatukan masyarakat di tengah keberagaman yang ada. “Pemimpin yang kita butuhkan adalah pemimpin yang mampu mendamaikan masyarakat. Zaman Pak Sutarmidji, Kalbar aman tanpa ada gejolak antar suku. Ini yang menurut saya paling penting," tambahnya.Sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sintang, Andreas juga mengingatkan pentingnya menilai calon pemimpin dari pengalaman kerja dan hasil yang telah dicapai selama memimpin. Ia melihat Sutarmidji telah membuktikan kapasitasnya dalam membangun Kalimantan Barat selama periode kepemimpinannya, termasuk dalam sektor infrastruktur yang penting untuk perekonomian daerah."Saya minta Pak Sutarmidji untuk melanjutkan kepemimpinan ini. Kita di Sintang harus cerdas memilih, memilih pemimpin yang berpengalaman dan terbukti hasil kerjanya,” ujar Andreas penuh keyakinan.Dalam kesempatan tersebut, Sutarmidji berkomitmen untuk menjadi pemimpin bagi semua golongan. "Insyaallah saya akan berlaku adil untuk siapa pun, sesuai ajaran Islam yang mengajarkan ‘bagiku agamaku, bagimu agamamu’," ungkap Sutarmidji. Ia menambahkan bahwa Alquran juga mengajarkan untuk saling mengenal di tengah perbedaan suku dan agama.Midji, sapaan akrab Sutarmidji, juga berbagi pengalaman hidupnya yang kental dengan keberagaman. Ia mengaku pernah bersekolah di lingkungan mayoritas non-Muslim, di SMP PGK (Persatuan Guru Katolik) dan SMA Santo Paulus Pontianak. “Pendidikan saya dari kecil mengajarkan tentang keberagaman. Kita membangun daerah ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk anak cucu kita," ujarnya.Dengan berlandaskan nilai keadilan dan keberagaman, Sutarmidji berharap dapat melanjutkan pembangunan di Kalbar demi masa depan yang lebih baik bagi semua masyarakat.
Nasional
PIFA, Nasional - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah, merekomendasikan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa penggunaan anggaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pernyataan tersebut disampaikan Anita dalam rapat kerja di DPR pada Rabu, 5 Juni 2024, di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim beserta jajarannya. Anita menyoroti berbagai persoalan terkait realisasi anggaran di Kemendikbud, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Dana BOS yang menurutnya mengalami banyak masalah sejak tahun 2021 hingga 2023. "Bahkan saya minta bapak ibu pimpinan, kita memberikan rekomendasi kepada KPK periksa APBN yang ada di Kemendikbud, karena ini banyak persoalan, PIP, KIP dana bos, banyak hancur ini dari 2021, 2022, 2023," tegas Anita dalam rapat tersebut. Selain itu, Anita juga menyoroti permasalahan yang dialami para guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang hingga kini masih banyak yang belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan. Ia mencontohkan, di Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak guru yang telah lolos seleksi namun belum menerima SK. Anita juga menyinggung kondisi guru di daerah terpencil yang masih banyak belum menerima tunjangan serta banyaknya bangunan sekolah yang terbengkalai meskipun anggarannya telah dicairkan beberapa tahun terakhir. Ia menekankan bahwa masalah-masalah ini harus segera diselesaikan oleh Kemendikbud. "Saya marah pak menteri untuk kesekian kalinya, karena memang ini kenyataannya di lapangan, jangan dong kita dibikin kaya anak kecil," ujar Anita dengan nada tegas. (ad)