Presiden Jokowi dalam acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa, di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Belgia, pada Rabu (14/12/2022). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Berita Internasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong hubungan kemitraan antara ASEAN dan Uni Eropa harus berdasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan. Hal ini disampaikannya saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Belgia, Rabu (14/12/2022).

Selaku Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin negara yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan. Presiden pun mendorong agar kemitraan yang sudah terjalin selama 45 tahun antara kedua belah pihak ini harus selalu didasarkan pada prinsip kesetaraan. 

“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” ujar Presiden Jokowi, mengutip Setkab RI, Kamis (15/12).

Selama beberapa dekade, lanjut Presiden Jokowi, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan.

Untuk itu ia pun berharap kemitraan dengan ASEAN dapat menguntungkan.

Presiden mengungkapkan, pada September 2022 lalu, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63% responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

Hasilnya, 69% responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun kedepan dan 97% responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya.

Untuk itu, Presiden Jokowi pun mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

“Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” tutupnya. (yd)

Berita Internasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong hubungan kemitraan antara ASEAN dan Uni Eropa harus berdasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan. Hal ini disampaikannya saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Belgia, Rabu (14/12/2022).

Selaku Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin negara yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan. Presiden pun mendorong agar kemitraan yang sudah terjalin selama 45 tahun antara kedua belah pihak ini harus selalu didasarkan pada prinsip kesetaraan. 

“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” ujar Presiden Jokowi, mengutip Setkab RI, Kamis (15/12).

Selama beberapa dekade, lanjut Presiden Jokowi, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan.

Untuk itu ia pun berharap kemitraan dengan ASEAN dapat menguntungkan.

Presiden mengungkapkan, pada September 2022 lalu, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63% responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

Hasilnya, 69% responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun kedepan dan 97% responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya.

Untuk itu, Presiden Jokowi pun mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

“Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” tutupnya. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar