Presiden Sementara Korea Selatan Terancam Dimakzulkan, Ada Apa?
Internasional | Selasa, 24 Desember 2024
Presiden sementara Korea Selatan, Han Duck-soo. ANTARA/Anadolu/py
Internasional | Selasa, 24 Desember 2024
Lokal
Berita Sintang, Kalbar - PIFA, Dandim 1205/Sintang, Letnan Kolonel Inf Kukuh Suharwiyono, melantik 30 prajurit Kodim 1205/Sintang yang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya. Pelantikan kenaikan pangkat periode 1 Oktober 2021 itu, berlangsung di Lapangan bola Makodim Sintang, Jalan Pembangunan, Sintang, Jumat (08/10/2021). Dari 30 Prajurit Kodim Sintang yang naik pangkat diantaranya 1 Perwira, 8 Bintara dan 21 Tamtama. Dandim 1205/Sintang menegaskan, kenaikan pangkat bukanlah suatu hadiah atau penghargaan semata, akan tetapi melalui proses administrasi yang cukup panjang. Hal itu juga tidak terlepas dari disiplin kerja dan loyalitas yang tinggi terhadap satuan. “Kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula harus disyukuri sekaligus dijadikan motivasi untuk meningkatkan kinerja selama mengabdikan diri kepada bangsa dan negara khususnya di satuan Kodim 1205/Sintang”, tegasnya, mengutip laman instagram Kodim 1205/Sintang. Tak lupa, beliau juga memberikan ucapan selamat kepada para prajurit yang dilantik. “Atas nama komando maupun selaku pribadi, saya mengucapkan selamat berbahagia bagi para Perwira, Bintara dan Tamtama yang naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula,” tandasnya.
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Sedikitnya 27 bangunan ludes dalam kebakaran hebat di Jalan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Rabu (13/7/2022) pagi. Api diduga kuat berasal dari korsleting listrik di salah satu bangunan tua di lokasi itu. Berdasarkan data yang dihimpun, bangunan yang terbakar di antaranya ruko 20 pintu, enam rumah dan satu rumah walet milik warga. Seorang warga juga dilaporkan mengalami luka bakar saat berusaha memadamkan api. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah. Sementara api baru dapat dipadamkan sekitar puku 11.30 WIB. Sementara itu, aksi tak terpuji dilakukan oleh warga terhadap petugas pemadam kebakaran. Petugas dilempari gelas kaca, saat armadanya melintasi Kawasan Batu Layang, Pontianak Utara. Armada tersebut akan menuju lokasi kebakaran di Sungai Pinyuh. “Mobil Damkar Bhakti Raya hendak menuju Mempawah untuk memadamkan api. Tiba-tiba dari arah pinggir jalan di Batu Layang, ada orang tak dikenal melempar gelas es tebu, kaca ke petugas Damkar. Kena pelipisnya dan terluka,” papar Sekertaris Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Pontianak, Edi Zulkarnaen. Kejadian itu kemudian direspon oleh pihak Damkar. Sopir armada pemadam memutar balik arah untuk mencari pelaku pelemparan. "Mereka lalu mengamankan orang yang melempar,” jelas Edi. Edi menerangkan, korban kemudian melapor kepada pihak kepolisian. Pelaku juga telah diamankan untuk diproses sesuai hukum. (anp)
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Ketua KPK Nawawi Pomolango memperkirakan analisis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat (BPJN Kalbar) Dedy Mandarsyah akan selesai dalam waktu tiga hari."Biasanya cepat, paling 2-3 hari," kata Nawawi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.Nawawi menambahkan, keputusan untuk mengundang Dedy Mandarsyah untuk klarifikasi tergantung hasil analisis dari tim Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK. "Jika ada yang perlu dikonfirmasi, mereka akan memanggil," ujarnya.Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK Herda Helmijaya mengkonfirmasi bahwa analisis LHKPN Dedy Mandarsyah masih berlangsung. "KPK pasti akan melakukan klarifikasi dan konfirmasi pada pihak terkait," kata Herda di Jakarta, Senin.Salah satu poin dalam analisis LHKPN adalah asal usul kekayaan yang dilaporkan dan apakah ada anomali. "Cara sederhana menganalisis anomali adalah melihat komposisi harta bergerak, jumlah kas, dan nilai pasar harta tersebut," ujar Herda.Saat ditanya apakah KPK menemukan anomali dalam LHKPN Dedy, Herda enggan berkomentar karena masih dalam proses analisis.Diketahui, Dedy Mandarsyah dalam LHKPN terbarunya melaporkan memiliki kekayaan total Rp9,4 miliar. Nama Dedy menjadi sorotan publik terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Fadilah alias Datuk kepada dokter koas Muhammad Luthfi Hadhyan, yang bekerja untuk keluarga Dedy. Penganiayaan terjadi karena protes putri Dedy, Lady, terkait jadwal piket yang disusun Luthfi.