Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy. Foto: AP

Berita Internasional, PIFA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy, bersedia menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali jika Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga datang. Kabar tersebut disampaikan oleh Penasihat kepresidenan Ukraina, Mikhail Podolyak, pada Rabu (10/8/2022).

Namun, Podolyak mengatakan bahwa Zelensky sebenarnya menganggap kehadiran secara virtual lebih memungkinkan di tengah situasi perang.

"Namun, jika dia [Putin] akan hadir [di pertemuan G20], kami akan memikirkan perlunya kehadiran kami," kata Podolyak, mengutip CNNIndonesia.com (11/8).

Podolyak menegaskan bahwa kehadiran Putin di forum internasional mana pun secara tak langsung mengindikasikan penyelenggara KTT melegitimasi posisi Rusia soal Ukraina.

Sementara itu, Sekretaris Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa mereka belum dapat memastikan kehadiran Putin di KTT G20 Bali.

Diketahui, Indonesia merupakan tuan rumah KTT G20 karena berkedudukan sebagai presidensi 2022. Pertemuan puncak KTT G20 akan digelar di Bali pada 15-16 November mendatang.

Invasi Rusia ke Ukraina masih menjadi perhatian dunia, bahkan sejumlah negara Barat menyerukan pemboikotan Putin di KTT G20.

Namun, Indonesia sebagai pemegang presidensi menyatakan bahwa tetap akan mengundang Putin yang merupakan kepala negara anggota G20. Indonesia juga mengundang Zelensky.

Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa penyelenggaraan rangkaian kegiatan G20 di bawah Presidensi Indonesia membawa dampak langsung bagi Indonesia. Salah satu manfaatnya adalah ikut menggeliatkan perekonomian Indonesia yang tengah terdampak oleh pandemi COVID-19.

“Kementerian Keuangan sama BI (Bank Indonesia) kemarin menjadi host (pertemuan G20). Kita melakukannya di Jakarta, waktu di Jakarta terjadi kemarin Omicron. Jadi kita (adakan pertemuan) di sini, mereka (delegasi G20) akan menginap di hotel. Itu berarti pada saat Omicron naik, hotel kosong, Grup 20 datang kan jadi menambah occupancy, itu bagus,” kata Sri Mulyani di Podkabs (Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet)

“Kita mau memulihkan lagi pariwisata dengan G20. Kalau menteri keuangan dan bank sentral itu jumlah delegasinya bisa mencapai 600 (orang). Itu yang langsung, belum kemudian wartawan dan segala macam. Karena begitu melihat semua menteri-menteri keuangan negara yang penting, pasti wartawan seluruh dunia juga datang,” sambungnya. (yd)

Berita Internasional, PIFA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy, bersedia menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali jika Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga datang. Kabar tersebut disampaikan oleh Penasihat kepresidenan Ukraina, Mikhail Podolyak, pada Rabu (10/8/2022).

Namun, Podolyak mengatakan bahwa Zelensky sebenarnya menganggap kehadiran secara virtual lebih memungkinkan di tengah situasi perang.

"Namun, jika dia [Putin] akan hadir [di pertemuan G20], kami akan memikirkan perlunya kehadiran kami," kata Podolyak, mengutip CNNIndonesia.com (11/8).

Podolyak menegaskan bahwa kehadiran Putin di forum internasional mana pun secara tak langsung mengindikasikan penyelenggara KTT melegitimasi posisi Rusia soal Ukraina.

Sementara itu, Sekretaris Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa mereka belum dapat memastikan kehadiran Putin di KTT G20 Bali.

Diketahui, Indonesia merupakan tuan rumah KTT G20 karena berkedudukan sebagai presidensi 2022. Pertemuan puncak KTT G20 akan digelar di Bali pada 15-16 November mendatang.

Invasi Rusia ke Ukraina masih menjadi perhatian dunia, bahkan sejumlah negara Barat menyerukan pemboikotan Putin di KTT G20.

Namun, Indonesia sebagai pemegang presidensi menyatakan bahwa tetap akan mengundang Putin yang merupakan kepala negara anggota G20. Indonesia juga mengundang Zelensky.

Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa penyelenggaraan rangkaian kegiatan G20 di bawah Presidensi Indonesia membawa dampak langsung bagi Indonesia. Salah satu manfaatnya adalah ikut menggeliatkan perekonomian Indonesia yang tengah terdampak oleh pandemi COVID-19.

“Kementerian Keuangan sama BI (Bank Indonesia) kemarin menjadi host (pertemuan G20). Kita melakukannya di Jakarta, waktu di Jakarta terjadi kemarin Omicron. Jadi kita (adakan pertemuan) di sini, mereka (delegasi G20) akan menginap di hotel. Itu berarti pada saat Omicron naik, hotel kosong, Grup 20 datang kan jadi menambah occupancy, itu bagus,” kata Sri Mulyani di Podkabs (Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet)

“Kita mau memulihkan lagi pariwisata dengan G20. Kalau menteri keuangan dan bank sentral itu jumlah delegasinya bisa mencapai 600 (orang). Itu yang langsung, belum kemudian wartawan dan segala macam. Karena begitu melihat semua menteri-menteri keuangan negara yang penting, pasti wartawan seluruh dunia juga datang,” sambungnya. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar