Pria di Kubu Raya Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Senjata Api Rakitan.

Pria di Kubu Raya Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Senjata Api Rakitan.

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalPria di Kubu Raya Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Senjata Api Rakitan

Pria di Kubu Raya Tewas Diduga Bunuh Diri dengan Senjata Api Rakitan

Kubu Raya | Minggu, 14 September 2025

PIFA, Lokal – Warga Dusun Tepah, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, dikejutkan dengan peristiwa tragis. Seorang pria berinisial GT (48) ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, diduga akibat bunuh diri menggunakan senjata api rakitan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB di area belakang gedung sarang burung walet, Jalan Trans Kalimantan KM 37, Desa Pancaroba.

Saat pertama kali ditemukan oleh istri dan anaknya, GT sudah tak bernyawa dengan darah segar membasahi kepala. Sebelumnya, sang istri sempat mendengar suara letupan mirip balon pecah. Setelah diminta mengecek, anak korban mendapati GT tergeletak di tanah dengan kondisi mengenaskan lalu meminta bantuan warga dan melapor ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Kubu Raya IPTU Nunut Rivaldo Simanjuntak melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade membenarkan peristiwa tersebut. Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga GT mengakhiri hidup dengan menembak dirinya menggunakan senjata api rakitan. “Barang bukti berupa sepucuk senpi rakitan dan selongsong peluru telah diamankan. Lokasi kejadian juga dipasangi garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelas Aiptu Ade.

Jenazah GT kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Pontianak untuk pemeriksaan medis. Dari keterangan keluarga, korban sudah lama mengalami depresi akibat penyakit yang tak kunjung sembuh. Hal itu diduga menjadi penyebab nekatnya korban mengakhiri hidup. “Saat ini Polres Kubu Raya masih menyelidiki penyebab GT mengakhiri hidup, termasuk asal-usul senjata api rakitan serta peluru yang digunakan,” tambah Aiptu Ade.

Catatan Redaksi:
Berita ini ditulis semata-mata untuk kepentingan informasi. Tindakan bunuh diri bukanlah solusi dan tidak patut untuk ditiru. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan batin, stres berat, atau pikiran untuk mengakhiri hidup, segera bicarakan dengan keluarga, sahabat, atau tenaga profesional. Bantuan dan dukungan bisa menjadi jalan keluar yang lebih baik.

Rekomendasi

Foto: Rusia Sebut Beberapa Negara Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran Usai Serangan AS | Pifa Net

Rusia Sebut Beberapa Negara Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran Usai Serangan AS

Internasional
| Senin, 23 Juni 2025
Foto: Kejagung Dalami Dugaan Grup WhatsApp 'Orang-Orang Senang' dalam Kasus Korupsi Pertamina | Pifa Net

Kejagung Dalami Dugaan Grup WhatsApp 'Orang-Orang Senang' dalam Kasus Korupsi Pertamina

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025
Foto: Persema Malang, Harapan Baru Klub Legendaris dari Liga 4 2024/2025 | Pifa Net

Persema Malang, Harapan Baru Klub Legendaris dari Liga 4 2024/2025

Indonesia
| Jumat, 25 April 2025
Foto: Irit dan Bertenaga No Debat! GEAR ULTIMA Berhasil Tembus 74,5 KM/Liter dan Libas Medan Pegunungan | Pifa Net

Irit dan Bertenaga No Debat! GEAR ULTIMA Berhasil Tembus 74,5 KM/Liter dan Libas Medan Pegunungan

Otomotif
| Rabu, 4 Juni 2025
Foto: Kiat Kelola THR Agar Tak Cepat Habis, Simak Saran Ahli | Pifa Net

Kiat Kelola THR Agar Tak Cepat Habis, Simak Saran Ahli

Indonesia
| Sabtu, 8 Maret 2025
Foto: Kanye West dan Bianca Censori Bikin Gaduh di Grammy Awards 2025 hingga Diusir dari Acara    | Pifa Net

Kanye West dan Bianca Censori Bikin Gaduh di Grammy Awards 2025 hingga Diusir dari Acara

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Squid Game Season 2 Gagal Raih Penghargaan Golden Globe ke-82 | Pifa Net

Squid Game Season 2 Gagal Raih Penghargaan Golden Globe ke-82

Dunia
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto:  Disdikbud Kalbar Pantau Langsung SPMB SMA di Pontianak, Tegaskan Tak Ada Jalur Titipan | Pifa Net

Disdikbud Kalbar Pantau Langsung SPMB SMA di Pontianak, Tegaskan Tak Ada Jalur Titipan

Kalbar
| Kamis, 19 Juni 2025
Foto: Mudik Lebaran, Ini Cara Titip Kendaraan di Polresta Pontianak | Pifa Net

Mudik Lebaran, Ini Cara Titip Kendaraan di Polresta Pontianak

Pontianak
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: Newcastle Lolos ke Final Carabao Cup, Siap Hadapi Tottenham atau Liverpool | Pifa Net

Newcastle Lolos ke Final Carabao Cup, Siap Hadapi Tottenham atau Liverpool

Inggris
| Kamis, 6 Februari 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Viral Jurnalis Perempuan Jadi Korban Pelecehan di KRL, Lapor Polisi Tapi Tak Ditanggapi | Pifa Net

Viral Jurnalis Perempuan Jadi Korban Pelecehan di KRL, Lapor Polisi Tapi Tak Ditanggapi

PIFA, Lifestyle - Kasus pelecehan seksual terhadap perempuan di KRL Commuterline kembali terjadi. Kali ini dialami oleh jurnalis magang di KRL Commuter Line relasi Jakarta-Bogor usai pulang bekerja pada Selasa (16/7/2024). Korban yang kala itu berada di dalam gerbong kereta, direkam oleh pria berusia 52 tahun. Kejadian yang tak menyenangkan itu diceritakan oleh korban di media sosial X dengan akun @anotherssm. Ia cerita bahwa peristiwa pelecehan itu diketahui usai seorang petugas KAI melapor kepada dirinya. Hal tersebut membuat korban kaget dan langsung menghampiri pria paruh baya itu untuk menanyakan maksud perekaman. "Seorang petugas KAI yang sudah selesai bertugas dan memakai jaket bangkit dan berdiri sambil bilang ke saya, 'Mbak, itu divideoin Mbak sama bapak ini', sambil menunjuk ke seorang pria separuh baya. Saya kaget dan bingung. Ternyata di seberang saya ada seorang bapak, belakangan saya tahu umurnya 52 tahun, yang sedang memegang HP," ujar korban dalam keterangannya, dikutip Jumat (19/7/2024). Setelah dilakukan pengecekan ponsel, ternyata pelaku tak hanya merekam sekali, melainkan terdapat tujuh video korban dengan rentang durasi 3-7 menit. Selanjutnya pria tua itu diamankan ke pos sekuriti Stasiun Jakarta Kota. “Ternyata tidak hanya saya saja yang menjadi korban, tetapi banyak juga video korban lainnya. Lebih menjijikan lagi, di memori HP tersebut terdapat 300 lebih video porno," katanya. Lewat bukti-bukti tersebut, kemudian korban melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Mulanya korban mendatangi Polsek Taman Sari, tetapi kasus ini tidak dapat diproses dengan alasan peristiwa terjadi di Stasiun Manggarai. Lantas QHS beranjak ke Polsek Menteng, tetapi laporannya tak bisa ditangani karena alasan yang sama. Korban kemudian melapor ke Polsek Tebet. Di sana korban dimintai keterangan seorang diri tanpa didampingi keluarga.  "Sebagai seorang korban yang masih dalam rasa trauma dan ketakutan, harus berhadapan dengan birokrasi pelaporan yang belibet. Di Polsek Tebet inilah saya berhadapan dengan oknum petugas yang menanggapi laporan yang justru ada kesan ditolak dengan berbagai alasan," katanya. Bukannya membantu memproses laporan, anggota Polsek Tebet malah menyampaikan kata-kata yang tidak simpatik seperti: "Mbaknya divideoin karena cantik lagi", "Mungkin bapaknya fetish, terinspirasi dari video jepang", "Bapaknya ngefans sama Mbaknya, Mbak idol". "Di akhir pembicaraan, si petugas itu berkata 'tidak ada yang bisa kami lakukan'. What? Bukti video begitu banyak tapi tidak bisa melakukan apa-apa," kata korban. Selanjutnya, Polsek Tebet menyarankan korban mendatangi Polres Jakarta Selatan. Namun dirinya juga mendapat respon yang sama, laporan korban tetap tidak bisa diproses. "Saya bahkan sampai terhenyak ketika seorang oknum polwan dengan tenangnya menjelaskan bahwa, "Mbak, kasus ini tidak bisa ditindak pidana karena memang harus sesuai dengan ketentuan, harus keliatan alat vital atau sensitif, dan Mbaknya divideoin secara paksa," katanya. "Karena, kata si polwan lagi, dari bukti video di HP pelaku kami tidak menemukan bahwa ini ada tindakan pelecehan, dan untuk tindakan tidak menyenangkan itu sudah tidak ada di Pasal 335. 'adanya tindakan tidak menyenangkan itu karena ada paksaan dari pelaku' begitu kata si polwan," imbuhnya. Diakhir ceritanya tersebut korban berpesan untuk seluruh kaum hawa di Jakarta untuk melindungi diri sendiri sebagai perempuan. Karena kita tidak bisa berharap mendapatkan perlindungan dari aparat kepolisian. (ly)

Jakarta
| Jumat, 19 Juli 2024

Lokal

Foto: Baru Diresmikan, Mal Pelayanan Publik di Sintang Roboh Dihantam Angin Kencang | Pifa Net

Baru Diresmikan, Mal Pelayanan Publik di Sintang Roboh Dihantam Angin Kencang

PIFA, Lokal  - Angin kencang menghantam Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupten Sintang pada Kamis sore (16/5/2024). Kejadian tersebut mengakibatkan bagian depan bangunan rusak parah. Penampakan gedung MPP Sintang usai dihantam angin kencang tersebar di media sosial. Dari rekaman video yang tersebar tampak material bangunan yang roboh diduga akibat angin kencang menimpa dua unit mobil yang sedang terparkir di halaman kantor MPP tersebut.  Untungnya, tidak ada korban yang tertimpa atas insiden ambruknya rangka baja konstruksi canopy sisi kiri MPP tersebut. Sebagai informasi, Mall Pelayanan Publik Sintang ini berlokasi di bekas gedung RSUD Ade. M. Djoen Sintang. Gedung ini baru diresmikan pada 16 November 2023 lalu, proyek dengan anggaran Rp1,3 miliar. Bangunan ini memiliki 19 gerai atau loket dengan ukuran masing-masing 3×3 meter persegi. (ly)

Sintang
| Jumat, 17 Mei 2024

Lokal

Foto: Jumat Berkah, Pasien Kurang Mampu di Soedarso Dapat Bantuan dari Baznas | Pifa Net

Jumat Berkah, Pasien Kurang Mampu di Soedarso Dapat Bantuan dari Baznas

Berita Lokal, PIFA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalimantan Barat, menyalurkan bantuan sembako dan uang tunai bagi pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso dengan kriteria kurang mampu. Penyaluran bantuan digelar di Masjid As Syifa, di lingkungan RSUD dr Soedarso, Jumat (22/7/2022) pagi.  Ketua Baznas Kalbar, Uray M Amin menerangkan, kegiatan ini adalah bentuk stimulan kolaborasi antara pihaknya dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) RSUD Soedarso. Menyasar 50 orang pasien diantaranya 30 pasien umum dan 20 pasien stunting.  “Ini basis rumah sakit, ketika orang sakit kalau menengah ke bawah itu dia dalam perspektif zakat dia miskin. Sudah jelas masuk ke dalam golongan fakir miskin, otomatis harus kita bantu,” katanya. Uray berharap, kegiatan perdana yang dilakukan ini bisa kontinu. Sebab dana bantuan Baznas ini, salah satunya juga berasal dari UPZ RSUD Soedarso. Sehingga, penyalurannya kemudian cukup jelas bermanfaat bagi pasien rumah sakit yang membutuhkan. “Ini sudah jelas (penerimanya). UPZ ada sebab untuk mengambil sedekah. Untuk apa sedekah ini ketika orang bertanya, ya tentu untuk pasien ini yang sudah jelas basis dan konsennya di sini,” terangnya.  Dia pun menyebutkan, tak menutup kemungkinan kegiatan serupa bisa dilaksanakan di rumah sakit lain se-Kalbar ke depannya. “Kita meringankan walapun mereka ada BPJS, tapi makan minum mereka itu kan tidak ada masuk BPJS. Maka itu yang menjadi konsen kita,” jelasnya. Sementara itu, Ketua UPZ RSUD Soedarso, Edi Hermansyah mengutarakan, pendataan pasien penerima bantuan ini dengan kriteria bukan PNS, pasien kelas III BPJS dan memang terdata kurang mampu. “Jadi mereka itu kita pilih setiap ruangan perawatan lima orang penerima. Lalu kita kumpulkan di masjid ini. Ini adalah program perdana untuk menyebarkan syiar agama Islam di RSUD juga,” kata Edi.  Edi juga berharap kegiatan sosial ini bisa berkembang dengan pelaksanaan yang rutin. Misalnya tiap dua pekan sekali atau menyesuaikan waktu yang ditentukan. Bahkan jika dana yang terhimpun cukup banyak, target penerima bisa lebih masif.  Sementara itu, mewakili Direktur RSUD Soedarso, Kabid Tata Usaha, Aning Hastuti menyambut baik dan mengapresiasi pihak Baznas yang sudah memulai kegiatan kepedulian terhadap pasien kurang mampu tersebut. Menurutnya, pasien ini tidak hanya membutuhkan bantuan rumah sakit saja, melainkan dari pihak luar pula. Keterlibatan masyarakat, akan sangat meringankan beban mereka terutama bagi keluarga pasien yang menunggu. Sebab, kata Aning, para penunggu pasien ini punya keterbatasan. Pasien di Soedarso merupakan rujukan dari seluruh kabupaten/kota. Sehingga, mereka yang dirawat dalam jangka waktu lama, dipastikan memiliki keterbatasan biaya. Terutama untuk penginapan, makan dan transportasi keluarga.  “Dengan adanya bantuan ini, memberikan support dukungan untuk meringankan beban pasien,” jelasnya. Dia berharap program ini terus berlanjut. Tidak hanya Baznas, tapi masyarakat luas juga dapat memberikan kepedulian mereka untuk menyisihkan bantuan kepada pasien. Karena persentase pasien BPJS jauh lebih tinggi ketimbang pasien yang mampu. “Jadi banyak sekali pasien kurang mampu dirujuk ke sini. Kami ingin jadi program periodik,” katanya. Aning juga berharap bantuan bisa menyebar secara merata, meski nilai yang disalurkan tidak terlalu besar. “Kita berharap bantuan ini walau nilai tidak besar, tapi bisa merata untuk seluruh pasien. Sehingga tidak menimbulkan kecemburuan,” katanya. “50 orang ini memang belum mencakup semua. Kita ruangan banyak, kita ambil yang benar-benar berhak untuk menerima,” pungkasnya. Sementara itu, satu di antara penerima bantuan, Tresna mengaku bahagia dengan bantuan yang diberikan ini. Hal ini dapat meringankan bebannya saat menjaga anaknya yang menderita stunting. “Bahagia dan terbantu dengan adanya sembako dan uang tunai ini. Alhamdulillah dapat rezeki meringankan beban kami di sini,” kata warga Parit Demang tersebut. Tresna berharap, bantuan ini juga dapat menggugah masyarakat luas lainnya untuk peduli terhadap pasien miskin yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. (ap)

Pontianak
| Jumat, 22 Juli 2022
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5
2
4
8
9
3
5