Profesor Filsafat STF Driyakara, Franz Magnis Suseno di sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2024 di Gedung MK. (Akurat.co)

PIFA, Nasional - Profesor Filsafat dari STF Driyakara, Franz Magnis Suseno atau yang akrab disapa Romo Magnis, mengemukakan pandangannya terkait penggunaan kekuasaan oleh seorang presiden dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta.

Romo Magnis, yang dihadirkan sebagai ahli oleh tim hukum Ganjar-Mahfud, mengibaratkan presiden seperti pimpinan organisasi mafia apabila menggunakan kekuasaannya untuk keuntungan pihak tertentu. 

"Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak tertentu, membuat presiden mirip dengan pimpinan organisasi mafia," ujarnya di hadapan sidang.

Menurut Romo Magnis, presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat, sehingga diharapkan memiliki kesadaran etis untuk bertanggung jawab terhadap keselamatan bangsa.

"Segala kesan dia memakai kekuasaan demi keuntungan sendiri atau keuntungan keluarganya adalah fatal. Presiden milik semua. Bukan milik mereka yang memilihnya," tegasnya.

Ia juga menyinggung pentingnya prinsip etika dalam kepemimpinan, mengutip filosof terkenal Immanuel Kant yang menyatakan bahwa masyarakat akan taat pada pemerintah jika pemerintah bertindak secara adil dan setara sesuai dengan hukum yang berlaku.

Romo Magnis menekankan bahwa jika seorang penguasa hanya memanfaatkan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi, maka akan merusak motivasi masyarakat untuk taat pada hukum.

"Akibatnya hidup masyarakat tak lagi aman. Negara hukum akan merosot menjadi negara kekuasaan dan mirip wilayah kekuasaan sebuah mafia," imbuhnya. (ad)

PIFA, Nasional - Profesor Filsafat dari STF Driyakara, Franz Magnis Suseno atau yang akrab disapa Romo Magnis, mengemukakan pandangannya terkait penggunaan kekuasaan oleh seorang presiden dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta.

Romo Magnis, yang dihadirkan sebagai ahli oleh tim hukum Ganjar-Mahfud, mengibaratkan presiden seperti pimpinan organisasi mafia apabila menggunakan kekuasaannya untuk keuntungan pihak tertentu. 

"Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak tertentu, membuat presiden mirip dengan pimpinan organisasi mafia," ujarnya di hadapan sidang.

Menurut Romo Magnis, presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat, sehingga diharapkan memiliki kesadaran etis untuk bertanggung jawab terhadap keselamatan bangsa.

"Segala kesan dia memakai kekuasaan demi keuntungan sendiri atau keuntungan keluarganya adalah fatal. Presiden milik semua. Bukan milik mereka yang memilihnya," tegasnya.

Ia juga menyinggung pentingnya prinsip etika dalam kepemimpinan, mengutip filosof terkenal Immanuel Kant yang menyatakan bahwa masyarakat akan taat pada pemerintah jika pemerintah bertindak secara adil dan setara sesuai dengan hukum yang berlaku.

Romo Magnis menekankan bahwa jika seorang penguasa hanya memanfaatkan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi, maka akan merusak motivasi masyarakat untuk taat pada hukum.

"Akibatnya hidup masyarakat tak lagi aman. Negara hukum akan merosot menjadi negara kekuasaan dan mirip wilayah kekuasaan sebuah mafia," imbuhnya. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar