Profil Gibran Rakabuming Raka: Pengusaha hingga Wakil Presiden
Indonesia | Kamis, 7 Juni 2024
PIFA, Politik - Gibran Rakabuming, lahir di Solo pada 1 Oktober 1987, adalah putra pertama dari pasangan Joko Widodo dan Iriana. Ia memiliki dua adik, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Setahun setelah kelahirannya, nama Gibran diabadikan sebagai nama perusahaan ayahnya, CV Rakabu, yang bergerak di bidang mebel.
Gibran menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya. Namun, selepas SMP, ia melanjutkan pendidikan ke Orchid Park Secondary School di Singapura, kemudian ke Management Development Institute of Singapore (MDIS), dan akhirnya ke University of Technology Insearch di Sydney, Australia. Ia menyelesaikan studinya pada tahun 2010, menghabiskan hampir delapan tahun di luar negeri, jauh dari keluarganya yang semakin berpengaruh di Indonesia. Pada 2005, ayahnya, Joko Widodo, mulai menjabat sebagai Walikota Solo, yang kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya Presiden RI ke-7 pada 2014.
Meskipun berasal dari keluarga berpengaruh, Gibran memilih untuk mandiri. Sekembalinya ke Indonesia, ia memulai bisnis catering bernama Chilli Pari pada Desember 2010. Bisnis ini sukses dan menjadikannya Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. Ia juga mendirikan House of Knowledge untuk melatih karyawan lepas cateringnya, terutama dalam bahasa Inggris.
Tak berhenti di situ, Gibran bersama adiknya, Kaesang Pangarep, membuka bisnis Kafe Markobar di Solo, yang menjual aneka martabak dan sempat viral di media sosial. Ia juga merambah bisnis reparasi produk Apple dengan nama Icolor, yang menawarkan layanan reparasi di tempat pelanggan. Bersama Kaesang, ia juga merambah bisnis e-commerce dengan menjual jas hujan bertuliskan “Tugas Negara Bos!” seharga sekitar 150 ribu rupiah.
Belakangan, Gibran merambah ke dunia Politik dengan menjadi Walikota Solo hingga terpilih menjadi Wakil Presiden RI 2024.
Pada Juni 2015, Gibran menikahi Putri Solo, Selvi Ananda Putri, dan dikaruniai seorang putra bernama Jan Ethes Srinarendra pada 10 Maret 2016. Meskipun menjadi anak presiden, Gibran tetap menjalani kehidupannya dengan sederhana, terus berinovasi dan membuka lapangan kerja baru. (ad)