Foto: KBRI Abu Dhabi

Berita Internasional, PIFA - KBRI Abu Dhabi menyelenggarakan Indonesian Film Week di Manarat Al Saadiyat, Abu Dhabi pada 13-14 Agustus 2022. KBRI Abu Dhabi mengatakan event tersebut bertujuan untuk mempromosikan Film Indonesia kepada Persatuan Emirat Arab (PEA).

Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI (16/8), secara eksternal kegiatan tersebut menjadi sarana untuk mempromosikan Film Indonesia kepada semua orang di PEA, dan secara internal kegiatan ini menjadi obat kerinduan menonton Film Indonesia untuk WNI yang berada di PEA.

Pemutaran film pada 13 Agustus dilakukan bekerja sama dengan Cinema Space Abu Dhabi, sedangkan pemutaran film pada 14 Agustus dilakukan oleh KBRI dengan dukungan kementerian terkait di Indonesia serta MD Entertainment.

“Semua orang diajak untuk menikmati Pekan Film Indonesia akhir pekan ini di Manarat Al Saadiyat. Film yang bagus bisa membawa kita ke mana saja, bahkan ke masa lalu, dan memberi kita pengalaman terbaik seolah-olah kita adalah bagian darinya. Baik itu klasik, drama, komedi, atau horor, Anda dapat melihat bahwa film-film Indonesia dapat memberikan pengalaman itu," kata Husin Bagis, dikutip dari laman Kemlu.

Film yang diputar pada tanggal 13 Agustus adalah “Laskar Pelangi" dan “Lewat Djam Malam". Tercatat sekitar 100 WNA maupun WNI yang mendaftar untuk menonton film “Laskar Pelangi"  yang didominasi oleh keluarga dengan anak.

Selanjutnya, film kedua merupakan film klasik tahun 1954 yang dipugar pada tahun 2012 karena dianggap mampu menyajikan potret sejarah Indonesia yang sangat artistik. 75 orang mendaftar untuk menonton dan banyak orang asing pecinta film klasik yang mengagumi “Lewat Djam Malam".

Deretan film pada 14 Agustus adalah “Kartini", “Uang Panai", dan “KKN di Desa Penari". Tercatat 110 orang mendaftar untuk menonton film “Kartini", 107 orang mendaftar pada film “Uang Panai", dan 220 orang mendaftar pada film “KKN di Desa Penari".

Berdasarkan data pendaftar, ada juga orang asing dari Perancis, Singapura, PEA, Jordania, Filipina, Korea Selatan, Amerika, Australia, Kanada, Banglades, India, Lithuania, Vietnam dan Iran yang ikut menonton.

Seorang diplomat Australia menyatakan kekagumannya terhadap film “Kartini" yang dianggap dapat menceritakan kisah pahlawan pemberdayaan perempuan secara padat makna. Para WNI yang hadir memenuhi film “KKN di Desa Penari" menyampaikan terima kasih kepada KBRI Abu Dhabi yang memberikan kesempatan “nobar" sehingga mereka bisa berkumpul sesama WNI dan saling kenal.     

Pekan Film Indonesia diselenggarakan sebagai rangkaian acara memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Acara tersebut hratis untuk semua dan dihadiri oleh para diplomat, mitra KBRI, serta WNI di PEA.

KBRI Abu Dhabi menyebut, acara itu sekaligus menjadi peluncuran film “KKN di Desa Penari" yang akan diputar secara umum di PEA oleh Vox Cinemas pada September 2022. Tercatat ada sebanyak 220 orang yang menonton film tersebut. (yd)

Berita Internasional, PIFA - KBRI Abu Dhabi menyelenggarakan Indonesian Film Week di Manarat Al Saadiyat, Abu Dhabi pada 13-14 Agustus 2022. KBRI Abu Dhabi mengatakan event tersebut bertujuan untuk mempromosikan Film Indonesia kepada Persatuan Emirat Arab (PEA).

Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI (16/8), secara eksternal kegiatan tersebut menjadi sarana untuk mempromosikan Film Indonesia kepada semua orang di PEA, dan secara internal kegiatan ini menjadi obat kerinduan menonton Film Indonesia untuk WNI yang berada di PEA.

Pemutaran film pada 13 Agustus dilakukan bekerja sama dengan Cinema Space Abu Dhabi, sedangkan pemutaran film pada 14 Agustus dilakukan oleh KBRI dengan dukungan kementerian terkait di Indonesia serta MD Entertainment.

“Semua orang diajak untuk menikmati Pekan Film Indonesia akhir pekan ini di Manarat Al Saadiyat. Film yang bagus bisa membawa kita ke mana saja, bahkan ke masa lalu, dan memberi kita pengalaman terbaik seolah-olah kita adalah bagian darinya. Baik itu klasik, drama, komedi, atau horor, Anda dapat melihat bahwa film-film Indonesia dapat memberikan pengalaman itu," kata Husin Bagis, dikutip dari laman Kemlu.

Film yang diputar pada tanggal 13 Agustus adalah “Laskar Pelangi" dan “Lewat Djam Malam". Tercatat sekitar 100 WNA maupun WNI yang mendaftar untuk menonton film “Laskar Pelangi"  yang didominasi oleh keluarga dengan anak.

Selanjutnya, film kedua merupakan film klasik tahun 1954 yang dipugar pada tahun 2012 karena dianggap mampu menyajikan potret sejarah Indonesia yang sangat artistik. 75 orang mendaftar untuk menonton dan banyak orang asing pecinta film klasik yang mengagumi “Lewat Djam Malam".

Deretan film pada 14 Agustus adalah “Kartini", “Uang Panai", dan “KKN di Desa Penari". Tercatat 110 orang mendaftar untuk menonton film “Kartini", 107 orang mendaftar pada film “Uang Panai", dan 220 orang mendaftar pada film “KKN di Desa Penari".

Berdasarkan data pendaftar, ada juga orang asing dari Perancis, Singapura, PEA, Jordania, Filipina, Korea Selatan, Amerika, Australia, Kanada, Banglades, India, Lithuania, Vietnam dan Iran yang ikut menonton.

Seorang diplomat Australia menyatakan kekagumannya terhadap film “Kartini" yang dianggap dapat menceritakan kisah pahlawan pemberdayaan perempuan secara padat makna. Para WNI yang hadir memenuhi film “KKN di Desa Penari" menyampaikan terima kasih kepada KBRI Abu Dhabi yang memberikan kesempatan “nobar" sehingga mereka bisa berkumpul sesama WNI dan saling kenal.     

Pekan Film Indonesia diselenggarakan sebagai rangkaian acara memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Acara tersebut hratis untuk semua dan dihadiri oleh para diplomat, mitra KBRI, serta WNI di PEA.

KBRI Abu Dhabi menyebut, acara itu sekaligus menjadi peluncuran film “KKN di Desa Penari" yang akan diputar secara umum di PEA oleh Vox Cinemas pada September 2022. Tercatat ada sebanyak 220 orang yang menonton film tersebut. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar