Psikolog UGM Ingatkan Orang Tua Manfaatkan Libur Sekolah untuk Aktivitas Bermakna
Lifestyle | Kamis, 26 Juni 2025
PIFA, Lifestyle - Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra mengingatkan pentingnya peran aktif orang tua dalam mengisi masa liburan sekolah anak-anak dengan kegiatan yang bermakna, bukan hanya sekadar menghabiskan waktu di depan layar gawai.
"Di masa liburan, seyogyanya orang tua berdialog dengan anak-anak terkait apa saja yang akan mereka lakukan. Liburan adalah kesempatan untuk memperkuat kualitas hubungan dalam keluarga," ujar Novi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis (26/6).
Novi menyarankan orang tua mengajak anak melakukan aktivitas sederhana namun menyenangkan, seperti memasak bersama, menonton film, berolahraga, memancing, mendaki gunung, atau bertamasya. Selain mempererat ikatan emosional, kegiatan ini juga melatih keterampilan sosial anak secara langsung.
Ia juga menyarankan agar liburan dimanfaatkan untuk mengembangkan minat dan hobi anak, seperti mengikuti kelas memanah, musik, atau olahraga. Alternatif lainnya adalah menginap bersama kakek-nenek atau keluarga besar untuk mempelajari nilai-nilai sosial yang beragam.
Kegiatan sosial juga direkomendasikan untuk memperluas wawasan dan menumbuhkan empati anak terhadap lingkungan sekitarnya.
Terkait penggunaan gawai, Novi menekankan pentingnya membuat kesepakatan bersama dengan batasan maksimal tiga jam per hari.
“Paparan layar berlebihan bisa menyebabkan Brain Rot, yaitu penurunan fungsi otak secara perlahan,” jelasnya.
Dampak penggunaan gawai secara berlebihan juga dirasakan secara fisik—seperti obesitas, gangguan mata dan tulang belakang—hingga gangguan kognitif seperti menurunnya fokus dan kreativitas. Secara emosional dan sosial, anak juga bisa menjadi lebih mudah cemas, sensitif, dan kurang bersosialisasi.
Sebagai solusi, Novi menyarankan agar anak diminta membuat jurnal liburan yang ditulis tangan. Selain melatih sensorik dan motorik, kebiasaan ini juga dapat menumbuhkan kemampuan refleksi dan berpikir kritis.
“Momen liburan seharusnya menjadi ruang untuk mengembangkan diri dan memperkuat hubungan sosial, bukan waktu pasif yang dihabiskan di depan layar,” pungkasnya.