Mesin pitch stitching (jahit rumput) yang direkomedasikan FIFA. (Dok. Erick Thohir)

PIFA, Sports - Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC) Erick Thohir memastikan bahwa semua lapangan di enam stadion utama Piala Dunia U-20 akan memenuhi persyaratan yang ditentukan. 

Untuk mendukung kualitas lapangan yang sesuai standar, PSSI mendatangkan mesin pitch stitching atau jahit rumput rekomendasi FIFA. Mesin tersebut meningkatkan kualitas standar lapangan sehingga layak memanggungkan event nomor kedua terbesar FIFA tersebut.

"Mesin pitch stitching (jahit rumput) yang direkomedasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia. Saat ini posisi mesin berada di Bali untuk meningkatkan kualitas lapangan di stadion I Wayan Dipta, dan selanjutnya akan bergilir ke lapangan lainnya," terang Erick, seperti disadur dari laman PSSI, Minggu (19/3).

Panitia penyelenggara telah menjadwalkan proses pitch stitching. Mulai hari ini hingga awal Mei, akan menjahitkan antara rumput asli dan sintetis untuk memodifikasi kerapatan rumput.

Setelah Bali, mesin yang dikerjakan perusahaan asal Inggris, Sisgrass , akan menuju Surabaya, lalu Jakarta, berikutnya Solo, Bandung, dan terakhir Palembang.

"Dengan setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama seminggu dan transit antar kota, kami memastikan pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk Piala Dunia U20 akan selesai tepat waktu," tutur Erick.

"Ini kebanggaan juga karena berkat Piala Dunia U20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia," lanjutnya.

Sebagai informasi, Sisgrass merupakan pemimpin dunia dalam desain, konstruksi, pembuatan, dan pemasangan permukaan olahraga alami, sintetis, dan hibrida. Teknologi tersebut juga dipakai pada ajang Final Piala Dunia, dan kejuaraan sepakbola Eropa, Afrika, dan Asia. (yd)

PIFA, Sports - Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC) Erick Thohir memastikan bahwa semua lapangan di enam stadion utama Piala Dunia U-20 akan memenuhi persyaratan yang ditentukan. 

Untuk mendukung kualitas lapangan yang sesuai standar, PSSI mendatangkan mesin pitch stitching atau jahit rumput rekomendasi FIFA. Mesin tersebut meningkatkan kualitas standar lapangan sehingga layak memanggungkan event nomor kedua terbesar FIFA tersebut.

"Mesin pitch stitching (jahit rumput) yang direkomedasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia. Saat ini posisi mesin berada di Bali untuk meningkatkan kualitas lapangan di stadion I Wayan Dipta, dan selanjutnya akan bergilir ke lapangan lainnya," terang Erick, seperti disadur dari laman PSSI, Minggu (19/3).

Panitia penyelenggara telah menjadwalkan proses pitch stitching. Mulai hari ini hingga awal Mei, akan menjahitkan antara rumput asli dan sintetis untuk memodifikasi kerapatan rumput.

Setelah Bali, mesin yang dikerjakan perusahaan asal Inggris, Sisgrass , akan menuju Surabaya, lalu Jakarta, berikutnya Solo, Bandung, dan terakhir Palembang.

"Dengan setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama seminggu dan transit antar kota, kami memastikan pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk Piala Dunia U20 akan selesai tepat waktu," tutur Erick.

"Ini kebanggaan juga karena berkat Piala Dunia U20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia," lanjutnya.

Sebagai informasi, Sisgrass merupakan pemimpin dunia dalam desain, konstruksi, pembuatan, dan pemasangan permukaan olahraga alami, sintetis, dan hibrida. Teknologi tersebut juga dipakai pada ajang Final Piala Dunia, dan kejuaraan sepakbola Eropa, Afrika, dan Asia. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya