PSSI menggencarkan Pembinaan Usia Muda untuk Piala Dunia 2038. (Dok. PSSI)

PIFA, Sports - PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) telah menetapkan target ambisius untuk lolos ke Piala Dunia 2038, dan untuk mewujudkannya, mereka menganggap bahwa pembinaan usia muda harus diperkuat sejak dini. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah meningkatkan perhatian terhadap pembinaan usia dini, khususnya dalam kisaran usia 9-12 tahun.

PSSI telah memulai upaya ini dengan menggelar "grassroots football festival" untuk anak-anak berusia 9-12 tahun. Festival ini dimulai di Yogyakarta dan diikuti oleh lebih dari 2.000 pemain muda berbakat.

"Kita mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian akan beralih ke daerah lain, seperti Jawa Tengah dan seterusnya. Jika kita ingin memiliki tim yang kuat untuk menuju Piala Dunia 2038, waktunya dimulai dari sekarang,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI  dikutip PIFA,  Minggu (3/9).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Exco PSSI Eko Setyawan, Muhammad, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Teknik Indra Sjafri, serta Ketua Asprov DIY, Dessy Afrianto, dan tamu undangan lainnya.

Zainudin Amali juga memberikan pesan penting kepada para guru, orangtua, dan Asprov DIY, untuk mendukung anak-anak ini dalam perjalanannya. Mereka adalah harapan bangsa dan negara, dan diharapkan festival sepak bola ini akan menjadi awal dari lahirnya pemain-pemain berbakat yang dapat mewakili Indonesia pada Piala Dunia 2038.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang dijadwalkan akan menghadiri festival sepak bola ini pada pagi hari, telah beberapa kali menekankan pentingnya pembinaan usia dini dalam menciptakan tim nasional yang unggul di masa depan. Upaya serupa diharapkan akan terus ditingkatkan untuk mengembangkan bakat-bakat muda Indonesia dalam sepak bola. (hs)

PIFA, Sports - PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) telah menetapkan target ambisius untuk lolos ke Piala Dunia 2038, dan untuk mewujudkannya, mereka menganggap bahwa pembinaan usia muda harus diperkuat sejak dini. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah meningkatkan perhatian terhadap pembinaan usia dini, khususnya dalam kisaran usia 9-12 tahun.

PSSI telah memulai upaya ini dengan menggelar "grassroots football festival" untuk anak-anak berusia 9-12 tahun. Festival ini dimulai di Yogyakarta dan diikuti oleh lebih dari 2.000 pemain muda berbakat.

"Kita mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian akan beralih ke daerah lain, seperti Jawa Tengah dan seterusnya. Jika kita ingin memiliki tim yang kuat untuk menuju Piala Dunia 2038, waktunya dimulai dari sekarang,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI  dikutip PIFA,  Minggu (3/9).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Exco PSSI Eko Setyawan, Muhammad, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Teknik Indra Sjafri, serta Ketua Asprov DIY, Dessy Afrianto, dan tamu undangan lainnya.

Zainudin Amali juga memberikan pesan penting kepada para guru, orangtua, dan Asprov DIY, untuk mendukung anak-anak ini dalam perjalanannya. Mereka adalah harapan bangsa dan negara, dan diharapkan festival sepak bola ini akan menjadi awal dari lahirnya pemain-pemain berbakat yang dapat mewakili Indonesia pada Piala Dunia 2038.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang dijadwalkan akan menghadiri festival sepak bola ini pada pagi hari, telah beberapa kali menekankan pentingnya pembinaan usia dini dalam menciptakan tim nasional yang unggul di masa depan. Upaya serupa diharapkan akan terus ditingkatkan untuk mengembangkan bakat-bakat muda Indonesia dalam sepak bola. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya