Putin Siap Mediasi Konflik Iran-Israel, Trump Sindir: Urus Dulu Perang di Ukraina
Internasional | Kamis, 19 Juni 2025
PIFA, Internasional – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk menjadi mediator dalam konflik yang semakin memanas antara Iran dan Israel. Langkah tersebut dikonfirmasi Kremlin setelah Putin berbincang dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
"Vladimir Putin mengonfirmasi kesiapan Rusia memberi bantuan mediasi untuk mendorong dialog antara pihak-pihak yang berkonflik," demikian pernyataan resmi Kremlin seperti dikutip kantor berita TASS, Rabu (18/6).
Putin juga menyampaikan kekhawatiran terhadap eskalasi konflik Iran-Israel yang dinilainya dapat membawa dampak buruk bagi stabilitas kawasan Timur Tengah. Baik Rusia maupun UEA sepakat bahwa konflik yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif bagi seluruh kawasan.
Meski Rusia tengah terlibat dalam perang dengan Ukraina, negara tersebut tetap memiliki hubungan diplomatik dengan Iran maupun Israel, menjadikannya salah satu pihak yang dianggap potensial untuk menjadi penengah.
Namun, niat Putin untuk memediasi konflik Iran-Israel menuai tanggapan sinis dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut Trump, Putin sebaiknya lebih fokus menyelesaikan konflik di negaranya sendiri.
"Dia sebenarnya menawarkan bantuan untuk mediasi. Saya lalu bilang, 'tolong bantu saya, mediasi perang Anda sendiri dulu. Mari kita mediasi Rusia dulu, ok?'" ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Trump menegaskan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun seharusnya menjadi prioritas utama bagi Putin sebelum ikut campur dalam konflik global lainnya.
Konflik Iran-Israel kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, memicu kekhawatiran dunia internasional akan kemungkinan meluasnya perang di Timur Tengah. Dukungan terhadap upaya diplomatik pun semakin dinanti untuk meredakan ketegangan yang ada.