Puting beliung menerjang Desa Pal Sembilan, imbasnya belasan rumah warga rusak berat. (Dok. Istimewa)

Puting beliung menerjang Desa Pal Sembilan, imbasnya belasan rumah warga rusak berat. (Dok. Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalPuting Beliung Terjang Desa Pal Sembilan, Belasan Rumah Warga Rusak Berat

Puting Beliung Terjang Desa Pal Sembilan, Belasan Rumah Warga Rusak Berat

Kubu Raya | Jumat, 9 Agustus 2024

PIFA, Lokal - Hujan deras yang disertai angin puting beliung melanda Desa Pal Sembilan, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya, pada Kamis (8/8) sekitar pukul 21.30 WIB. Bencana alam ini menyebabkan kerusakan parah pada belasan rumah warga.

Kapolsek Sungai Kakap, IPDA Freddy SP., melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, menyatakan bahwa dari hasil pendataan di lapangan, sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan berat akibat terjangan angin puting beliung. 

“Peristiwa ini mengakibatkan 16 rumah rusak berat berdasarkan hasil pendataan petugas Polsek Sungai Kakap yang berada di lokasi,” ungkap AIPTU Ade saat dikonfirmasi pada Jumat (9/8).

Selain merusak rumah warga, angin puting beliung tersebut juga menumbangkan sejumlah pohon yang menyebabkan terganggunya jaringan listrik di wilayah tersebut. Saat ini, warga bersama anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa bergotong royong membersihkan puing-puing yang berserakan akibat bencana tersebut.

AIPTU Ade juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat. 

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kami dari Polres Kubu Raya menghimbau kepada warga agar tetap waspada, tidak menutup kemungkinan peristiwa serupa kembali terjadi,” tutupnya. (ad)

Rekomendasi

Foto: Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari | Pifa Net

Sherina Munaf Resmi Gugat Cerai Baskara Mahendra, Sidang Perdana Akhir Januari

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Liverpool Tersingkir dari Piala FA Usai Dipermalukan Tim Juru Kunci | Pifa Net

Liverpool Tersingkir dari Piala FA Usai Dipermalukan Tim Juru Kunci

Inggris
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Angga Yunanda Tolak RUU TNI, Pilih Berdoa di Tanah Suci | Pifa Net

Angga Yunanda Tolak RUU TNI, Pilih Berdoa di Tanah Suci

Pifabiz
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi Nikita Mirzani dalam Kasus Pemerasan Bos Skincare Reza Gladys | Pifa Net

JPU Minta Hakim Tolak Eksepsi Nikita Mirzani dalam Kasus Pemerasan Bos Skincare Reza Gladys

Pifabiz
| Selasa, 8 Juli 2025
Foto: Lucas Bergvall Jadi Penentu Kemenangan Tottenham di Leg Pertama Semifinal Carabao Cup | Pifa Net

Lucas Bergvall Jadi Penentu Kemenangan Tottenham di Leg Pertama Semifinal Carabao Cup

Inggris
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Prabowo: Produksi Beras dan Jagung RI Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah | Pifa Net

Prabowo: Produksi Beras dan Jagung RI Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Indonesia
| Senin, 19 Mei 2025
Foto: Google Luncurkan Pembaruan Gemini 2.0: Model Generatif AI Kini Tersedia untuk Semua Pengguna | Pifa Net

Google Luncurkan Pembaruan Gemini 2.0: Model Generatif AI Kini Tersedia untuk Semua Pengguna

Dunia
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: Garuda Muda Matangkan Taktik di Bandung Sebelum Uji Coba di Dubai | Pifa Net

Garuda Muda Matangkan Taktik di Bandung Sebelum Uji Coba di Dubai

Indonesia
| Sabtu, 8 Maret 2025
Foto: KPU Kalbar Tetapkan Ria Norsan dan Krisantus sebagai Gubernur dan Wagub periode 2025-2030 | Pifa Net

KPU Kalbar Tetapkan Ria Norsan dan Krisantus sebagai Gubernur dan Wagub periode 2025-2030

Kalbar
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: ChatGPT Cetak Rekor Jadi Aplikasi Non-Gim Paling Banyak Diunduh di Dunia Maret 2025 | Pifa Net

ChatGPT Cetak Rekor Jadi Aplikasi Non-Gim Paling Banyak Diunduh di Dunia Maret 2025

Dunia
| Sabtu, 12 April 2025

Berita Terkait

Politik

Foto: Profil Muhammad Saleh Mukadam, Anggota DPRD yang jadi Tersangka Penembakan | Pifa Net

Profil Muhammad Saleh Mukadam, Anggota DPRD yang jadi Tersangka Penembakan

PIFA, Politik - Muhammad Saleh Mukadam, yang kini menjadi sorotan publik akibat penembakan yang menewaskan seorang warga di Lampung Tengah, adalah seorang anggota DPRD Lampung Tengah dari Fraksi Gerindra. Mukadam, yang telah ditahan di Mapolda Lampung, sebelumnya dikenal sebagai tokoh politik yang aktif di berbagai komisi DPRD dan struktur partai. Karir Politik Mukadam tergabung dalam Komisi IV DPRD Lampung Tengah. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris di Komisi III, berdasarkan data dari situs BPS Lampung Tengah. Tidak hanya aktif di legislatif, Mukadam juga menduduki posisi penting di partai politiknya. Menurut susunan pengurus di laman DPP Gerindra (gerindra.id), nama M Saleh Mukadam tercatat sebagai Wakil Ketua (Waka) I DPC Lampung Tengah. Saleh Mukadam tinggal di Kampung Mataram Ilir, Lampung Tengah, lokasi di mana peristiwa penembakan tragis tersebut terjadi. Mukadam dipercaya sebagai penembak dalam prosesi pernikahan adat Lampung yang diadakan warga setempat. Dalam acara adat tersebut, penembakan sering kali dilakukan sebagai bagian dari tradisi. Insiden Penembakan Namun, nasib malang menimpa Salam, seorang warga yang tak sengaja terkena peluru dari senjata yang digunakan Mukadam. Peluru tersebut mengenai kening kanan Salam, mengakibatkan kematiannya seketika di tempat kejadian. Kepemilikan Senjata Ilegal Penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian mengungkap bahwa Mukadam memiliki sejumlah senjata api ilegal. Hasil penggeledahan di rumahnya menemukan empat unit senjata api tanpa surat-surat resmi, yakni: 1. Zoraki Mod 914-T beserta magasinnya, 2. Senjata api laras panjang FNC Belgia beserta magasin, 3. Senjata api HS beserta magasin, 4. Senjata api Revolver Cobra beserta dus magasin, 60 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 34 butir amunisi kaliber 9 mm, serta beberapa selongsong peluru. "Dari hasil pemeriksaan, kami tidak mendapatkan ada surat-surat resmi atas kepemilikan senjata api ini. Artinya ini ilegal," ungkap Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit pada Minggu (7/7/2024). Pembelaan Mukadam Dalam keterangannya kepada polisi, Mukadam mengaku bahwa senjata-senjata tersebut hanya digunakan untuk acara adat Begawi di Lampung. "Kalau dari keterangannya untuk Begawi saja. Namun itu masih kami dalami terkait adanya penggunaan yang lain," ujar AKBP Andik. 

Lampung
| Senin, 8 Juli 2024

Politik

Foto: Kejagung Dalami Dugaan Grup WhatsApp 'Orang-Orang Senang' dalam Kasus Korupsi Pertamina | Pifa Net

Kejagung Dalami Dugaan Grup WhatsApp 'Orang-Orang Senang' dalam Kasus Korupsi Pertamina

PIFA.CO.ID, POLITIK - Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mendalami keberadaan grup WhatsApp bernama “Orang-Orang Senang” yang diduga berisi tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).Jaksa Agung ST Burhanuddin mengonfirmasi bahwa pihaknya masih menyelidiki kebenaran dari grup percakapan tersebut. “Tentang grup WhatsApp, kita lagi mendalami, ya,” ujar Burhanuddin di Jakarta, Rabu (13/3).Burhanuddin menegaskan bahwa para tersangka kasus ini tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi ke dalam tahanan. Jika ditemukan adanya kelalaian dari oknum aparat terkait akses komunikasi tersebut, Kejagung akan menindaklanjutinya.Senada dengan Burhanuddin, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, juga mengonfirmasi bahwa keberadaan grup “Orang-Orang Senang” sedang dalam proses pendalaman. “Ini sedang didalami apakah memang itu benar ada,” ujar Harli.Menurut Harli, para tahanan dilarang membawa alat komunikasi, sehingga diduga komunikasi dalam grup tersebut tidak terjadi setelah para tersangka ditahan. “Tetapi apakah ada (grup percakapan) sebelum itu? Nah itu yang sedang didalami,” tambahnya.Isu mengenai grup WhatsApp “Orang-Orang Senang” pertama kali mencuat dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada Selasa (11/3). Dalam kesempatan itu, anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyinggung keberadaan grup tersebut dan menyesalkan dugaan keterlibatan tersangka dalam tindakan korupsi secara sadar.“... Grup WA yang judul grupnya adalah 'Orang-Orang Senang'. Na’uzubillah. Jadi, ternyata mereka melakukan selama ini dengan kesadaran, dengan menari-nari di atas penderitaan rakyat, merampok bukan hanya dari negara, tapi juga dari rakyat,” tegas Mufti.Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS periode 2018–2023. Kesembilan tersangka tersebut adalah:Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional.Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa.Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim.Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.Kasus ini terus berkembang dan Kejagung masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap seluruh pihak yang terlibat serta mengusut tuntas dugaan praktik korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina.

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025

Lokal

Foto: Desainer Muda Pontianak, Cindyka Verona Juara 1 Woven Fashion Designer Competition 2024 | Pifa Net

Desainer Muda Pontianak, Cindyka Verona Juara 1 Woven Fashion Designer Competition 2024

PIFA, Lokal - Cindyka Verona, desainer muda asal Pontianak, Kalimantan Barat, meraih juara pertama dalam Woven Fashion Designer Competition 2024 yang berlangsung di Gedung Dekranasda Kalbar, Pontianak, pada Sabtu malam (31/8/24). Kompetisi yang diadakan oleh Rumah Jepin dan Dekranasda Kalbar ini merupakan bagian dari peringatan Hari Tenun Nasional. Sebanyak 47 desain ikut serta dalam kompetisi ini, dan setelah proses seleksi, 10 finalis terpilih untuk menjalani mentoring dengan fashion designer dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) Chapter Pontianak. Adapun 10 finalis Woven Fashion Design Competition 2024 Cindyka Verona, Gina, Agustianingsih, Haudlatifa Widjiantari, Julianus Pemberien, Kiki Indrianti, Mardiana Dwi Rizki Wahyuni Mutiara, Novira Alma Safitri, Putri Regiani, Boru Gultom, dan Sekar Sari. Cindyka Verona (22) dinobatkan sebagai juara 1 usai menyingkirkan sejumlah desainer muda. Karya fesyen Cindyka sukses memikat perhatian dan hati para juri. Ditemui langsung, Cindyka mengaku desain busananya terinspirasi oleh karakter Jeng Yah dari serial "Gadis Kretek". Dalam film tersebut, Jeng Yah memiliki mimpi besar namun terhambat oleh norma masyarakat yang membatasi peran perempuan. “Aku mencoba angkat isu tersebut dengan memadukan budaya yang ada. Terciptalah desain ini sampai akhirnya desain itu bukan hanya sekedar karya tapi menyampaikan makna bahwa setiap perempuan berhak mengejar mimpi mereka dan di support oleh lingkungan mereka,” ungkapnya. Pada kompetisi tersebut, semua finalis menggunakan wastra Kalbar dalam membuat karya desain mereka. Termasuk Cindyka yang memilih motif tenun ikat Sintang pada karyanya desainnya. Selama proses pembuatan desain itu, wanita yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Tanjungpura itu mengaku mengalami beberapa namun berhasil mengatasinya. “Pengerjaan kurang lebih 20 hari. Seleksi desain dari maret kemudian disuruh desain lagi yang baru sampai akhirnya jadi,” ujarnya. Cindyka sendiri memang kental dengan bacground dunia fesyon. Ia merupakan lulusan SMKN 5 Pontianak jurusan busana. Saudaranya perempuannya juga merupakan desainer. Selain itu ia saat ini bekerja salah satu rumah produksi desainer Pontianak yakni Rika Ayub dan pernah ikut kompetisi serupa tahun 2019, juga meraih juara pertama. Dinobatkan sebagai juara, Cindyka mengaku senang sekaligus bangga. Ia menegaskan bahwa kemenanganya ini merupakan sebuah tanggung jawab untuk melestarikan tenun terutama di kalangan anak muda. “Tujuan desain ini targenya anak muda, aku ingin anak muda Pontianak lebih kenal dengan budaya mereka salah satu nya dengan cara aku kreasikan tenun kita ini,” tukasnya. Sebagai juara, Cindyka mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 10 juta dan sebuah mesin jahit. Selain Cindyka, finalis lainnya juga menerima uang binaan sebesar Rp 1 juta dan mesin jahit. (ly)

Pontianak
| Senin, 2 September 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5