Raja UCL Keok Lagi: Awal Bulan Dihajar AC Milan 3-1, Hari Ini Dibantai Liverpool 2-0
Eropa | Kamis, 28 November 2024
Raja Liga Champions UEFA kemabli keok hari ini usai dibantai Liverpool 2-0. (X @brfootball)
Eropa | Kamis, 28 November 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, menghadiri Dialog Interaktif ‘Kincah Midji’ yang diselenggarakan oleh Satu Barisan di Aming Coffee Podomoro, Jumat (4/10/2024). Dalam acara ini, Sutarmidji berkesempatan berdialog langsung dengan ratusan masyarakat, terutama anak-anak muda, generasi milenial, dan Gen Z, membahas berbagai isu terkait pembangunan di Kalbar. Dialog dimulai dengan pemaparan Sutarmidji mengenai program-program yang telah dilaksanakan selama lima tahun masa jabatannya dan rencana untuk periode kedua. Ia menyampaikan data pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, termasuk peningkatan kualitas jalan provinsi. “Lewat acara ini, saya sekaligus menyerap masukan untuk penyempurnaan visi misi saya ke depan,” ungkap Midji, sapaan akrabnya. Acara tersebut juga mencakup sesi jawab cepat, di mana Sutarmidji memberikan respons cepat terhadap pertanyaan yang dilemparkan, seperti tanggapannya terhadap “Anak Muda,” yang dijawab dengan penekanan pada pentingnya skill untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif. Selama sesi tanya jawab, antusiasme masyarakat terlihat jelas saat mereka maju satu per satu untuk bertanya langsung kepada Sutarmidji. Melalui ‘Kincah Midji’, Sutarmidji menciptakan iklim dialog yang terbuka, memungkinkan masyarakat untuk mengutarakan pertanyaan secara langsung dan spontan. Ia berhasil menjawab dengan gamblang, berbasis data, dan pengalaman yang dimiliki selama menjabat sebagai anggota DPRD, wakil wali kota, wali kota, hingga gubernur. Acara yang berlangsung lebih dari dua jam ini terbukti menarik, dengan Sutarmidji menyampaikan fokus utama programnya, seperti masalah infrastruktur, pendidikan, dan bedah rumah. Ketua Relawan Satu Barisan, Husni Kurniawan, menjelaskan bahwa Satu Barisan telah terbentuk di 14 kabupaten/kota di Kalbar, dan ‘Kincah Midji’ merupakan representasi calon gubernur yang berkomitmen untuk berhadapan langsung dengan masyarakat. Husni menegaskan bahwa Sutarmidji dan Didi Haryono adalah satu-satunya calon yang telah melaksanakan program nyata di seluruh kabupaten/kota, termasuk komitmen di bidang pendidikan dengan berbagai inisiatif seperti sekolah gratis untuk SMK, pengadaan fasilitas sekolah, dan bantuan seragam untuk siswa kurang mampu. Dengan ‘Kincah Midji’, Sutarmidji memberikan kesempatan bagi masyarakat Kalbar untuk memahami lebih dalam visi, misi, dan program yang akan dilaksanakan dalam pencalonannya sebagai Gubernur Kalbar, dengan acara yang terbuka untuk umum dari berbagai latar belakang. (Adl)
Lokal
PIFA, LOKAL - Bakal Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji, kembali menyampaikan penegasan terkait pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Kapuas Raya dalam silaturahmi dan dialog bersama relawan Pendekar Kapuas Raya Militan Midji-Didi di Sintang, Kamis (19/9/2024). Kegiatan tersebut dihadiri ratusan milenial dan gen Z dari Kabupaten Sintang dengan tema "Kupas Tuntas Kapuas Raya."Sutarmidji menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Kalbar, ia telah menyelesaikan seluruh kewenangan yang diperlukan untuk pemekaran Provinsi Kapuas Raya. Namun, ia menjelaskan bahwa proses tersebut terhambat oleh moratorium pemekaran daerah yang diberlakukan oleh pemerintah pusat."Seluruh persyaratan pembentukan Kapuas Raya sudah kami penuhi. Kesepakatan antara lima kabupaten/kota yang akan masuk wilayah Kapuas Raya juga telah diperbaharui. Bahkan, Pemprov Kalbar siap membiayai tiga tahun operasional Kapuas Raya dari APBD," ujarnya.Midji juga menyampaikan bahwa dokumen persyaratan telah diserahkan kepada Wakil Presiden, Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD), serta sejumlah kementerian terkait pada 2019. Namun, menurutnya, kewenangan pembentukan DOB ada di tangan pemerintah pusat, melalui Undang-Undang yang disetujui oleh DPR RI dan Presiden.Sutarmidji mengkritik pihak-pihak yang berusaha mempolitisasi isu Kapuas Raya, termasuk anggota DPR RI yang seharusnya turut memperjuangkan pembentukan provinsi tersebut. Ia menyatakan bahwa legislator yang bersangkutan lebih memprioritaskan pembangunan di daerah lain, bukan di Sintang, yang digadang-gadang akan menjadi ibu kota Kapuas Raya."Yang membuat undang-undang pemekaran itu DPR RI, bukan saya. Kalau saya bisa, sudah lima tahun lalu saya tandatangani Kapuas Raya. Tapi karena ini adalah kewenangan DPR, saya tidak bisa," tegasnya.Sutarmidji juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi telah mempersiapkan lahan seluas 32 hektare di Sintang untuk pembangunan kantor gubernur dan DPRD Kapuas Raya. Namun, karena pemekaran belum disahkan, rencana tersebut ditunda atas saran auditor.Di akhir pembicaraannya, Sutarmidji menegaskan kembali komitmennya dalam memperjuangkan pembentukan Kapuas Raya. Namun, ia berharap masyarakat memahami bahwa proses pemekaran sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.“Seluruh kewenangan gubernur terkait pemekaran sudah saya tuntaskan. Sekarang, semua tergantung keputusan pusat,” tutupnya. (Adl)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Seiring waktu, proses naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Indonesia terus mengalami dinamika. Salah satu kabar terbaru adalah batalnya salah satu calon pemain yang sebelumnya diincar oleh PSSI, sementara muncul nama baru yang menjadi perhatian publik.Proses Naturalisasi untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026Proses naturalisasi pemain keturunan menjadi fokus utama setelah Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih baru Timnas Indonesia untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kehadiran pemain-pemain berkategori "Grade A" dari Eropa diharapkan mampu memperkuat tim Garuda dalam laga melawan Australia dan Bahrain yang dijadwalkan pada Maret 2025.PSSI terus berupaya agar para pemain naturalisasi ini bisa bergabung tepat waktu. Publik menantikan kontribusi mereka dalam memperbesar peluang Indonesia di kancah internasional. Namun, di tengah persiapan, beberapa kabar menarik muncul terkait perkembangan para calon pemain naturalisasi.Ole Romeny dan Jairo Riedewald, Menunggu Pelantikan Sumpah WNIDua nama yang paling menonjol dalam proses naturalisasi adalah Ole Romeny dan Jairo Riedewald. Keduanya tinggal menunggu jadwal pelantikan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa proses administrasi hampir selesai dan tinggal menunggu penyelesaian formalitas.Tim Garuda memiliki waktu kurang dari dua bulan untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan penting. Kehadiran Ole dan Jairo diyakini dapat memberikan dampak besar bagi skuad Garuda. Kedua pemain ini diharapkan membawa stabilitas dan kualitas permainan yang lebih kompetitif.Mitchel Bakker Batal karena Regulasi FIFA?Nama Mitchel Bakker sempat mencuat sebagai salah satu kandidat pemain naturalisasi. Namun, proses ini terganjal regulasi FIFA terkait garis keturunan. Erick Thohir menjelaskan bahwa hingga kini belum ditemukan bukti kuat bahwa Bakker memenuhi syarat garis keturunan Indonesia yang ditetapkan FIFA."Mitchel Bakker agak sulit (dinaturalisasi) setelah kita cek. Sebab, setelah dilakukan pengecekan agak sulit karena berdasarkan sesuai regulasi FIFA harus ibu-bapak atau kakek-nenek yang memiliki darah Indonesia. Kita sejauh ini belum menemukan surat dirinya qualified sesuai aturan FIFA," jelas Erick Thohir. Dengan demikian, peluang Bakker untuk memperkuat Timnas Indonesia tampaknya kecil.Sinyal Kehadiran Nama BaruMeskipun fokus utama saat ini adalah menyelesaikan naturalisasi Ole Romeny dan Jairo Riedewald, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, memberikan isyarat bahwa ada kemungkinan PSSI mempertimbangkan calon pemain baru. Dalam unggahan Instagramnya, Dito menyebut bahwa selain dua nama tersebut, masih ada opsi pemain lain yang bisa dieksplorasi."Kita fokus Ole (Romeny) dan Jairo (Riedewald) serta mencari opsi satu lagi," tulis Dito.Meski belum diungkap secara resmi, beberapa nama seperti Pascal Struijk, Emil Audero, dan Muliano Jonathans terus disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Jika PSSI berhasil menambah satu pemain lagi, ini akan menjadi tambahan kekuatan signifikan bagi Timnas Indonesia.Proses naturalisasi pemain keturunan menunjukkan bahwa PSSI terus mencari solusi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Meskipun ada kendala, peluang masih terbuka untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas yang dapat membantu tim mencapai target ambisius, yakni lolos ke Piala Dunia 2026. Dengan waktu yang tersisa, langkah strategis diperlukan untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang diharapkan.