Foto: Istimewa

Berita Kalbar, PIFA - Implementasi 5 Gerakan aksi nyata antara lain gerakan melayani, bersih, tertib, dan Mandiri serta Bersatu, sebagaimana perwujudan Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), menjadi bahan yang disampaikan dalam pelaksanaan Rapat Kerja Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Kalimantan Barat.
 
Hal ini ditegaskan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Barat Hermanus menegaskan disela-sela Raker GNRM Provinsi Kalbar Kamis (21/04/2022).
 
Hermanus mengatakan, di tahun 2021 lalu, pihaknya sudah membentuk gugus tugas daerah Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Kalimantan Barat, yang ditetapkan dengan berdasarkan keputusan gubernur.
 
“Untuk Provinsi Kalimantan Barat kita sudah melakukan itu, pada tahun 2021. Kemarin kita sudah membentuk gugus tugas daerah gerakan nasional revolusi mental Provinsi Kalimantan Barat, yang ditetapkan dengan keputusan gubernur,” ungkapnya.
 
Hermanus menuturkan, Gerkan Nasional Revolusi Mental ini, memiliki arti untuk lebih memberikan sebuah kesadaran kepada semua pihak terutama para perangkat daerah maupun instansi vertikal. Karena mereka yang tentunya memiliki peran yang sangat penting untuk bagaimana melaksanakan lima gerakan tadi.
 
Sementara itu, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalbar Dra. Linda Purnama, M.Si mengungkapkan, perlu diperluas kembali internalisasi revolusi mental dan ideologi Pancasila oleh penyelenggara negara, sejak dua tahun terpuruk akibat Pandemi Covid 19.
 
“Ada tiga hal yang harus kita lakukan,  bersinergi, bangun manajemen isu, penguatan kapasitas negara, dimulai dari perangkat daerah, biro, instansi vertical dan Lembaga non-pemerintah yang menjadi pelopor gerakan revolusi mental,”pintanya.
 
Lebih lanjut, Linda mengutarakan, baru-baru ini brand PNS ‘Berakhlak’ digaungkan oleh Presiden Joko Widodo, menjadi motto bagi para apara penyelenggara negara untuk dapat bekerja dengan orientasi melayani, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif, dalam membangun revolusi mental sebagaimana dibentuk sejak 1 tahun terakhir.
 
“Tentunya ini menjadi semangat yang akan dibangun di negeri ini, terutama apparat penyelenggara negara untuk membangun dan membangkitkan revolusi mental sebagaimana kita canangkan, “pungkasnya. (ja)

Berita Kalbar, PIFA - Implementasi 5 Gerakan aksi nyata antara lain gerakan melayani, bersih, tertib, dan Mandiri serta Bersatu, sebagaimana perwujudan Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), menjadi bahan yang disampaikan dalam pelaksanaan Rapat Kerja Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Kalimantan Barat.
 
Hal ini ditegaskan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Barat Hermanus menegaskan disela-sela Raker GNRM Provinsi Kalbar Kamis (21/04/2022).
 
Hermanus mengatakan, di tahun 2021 lalu, pihaknya sudah membentuk gugus tugas daerah Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Kalimantan Barat, yang ditetapkan dengan berdasarkan keputusan gubernur.
 
“Untuk Provinsi Kalimantan Barat kita sudah melakukan itu, pada tahun 2021. Kemarin kita sudah membentuk gugus tugas daerah gerakan nasional revolusi mental Provinsi Kalimantan Barat, yang ditetapkan dengan keputusan gubernur,” ungkapnya.
 
Hermanus menuturkan, Gerkan Nasional Revolusi Mental ini, memiliki arti untuk lebih memberikan sebuah kesadaran kepada semua pihak terutama para perangkat daerah maupun instansi vertikal. Karena mereka yang tentunya memiliki peran yang sangat penting untuk bagaimana melaksanakan lima gerakan tadi.
 
Sementara itu, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalbar Dra. Linda Purnama, M.Si mengungkapkan, perlu diperluas kembali internalisasi revolusi mental dan ideologi Pancasila oleh penyelenggara negara, sejak dua tahun terpuruk akibat Pandemi Covid 19.
 
“Ada tiga hal yang harus kita lakukan,  bersinergi, bangun manajemen isu, penguatan kapasitas negara, dimulai dari perangkat daerah, biro, instansi vertical dan Lembaga non-pemerintah yang menjadi pelopor gerakan revolusi mental,”pintanya.
 
Lebih lanjut, Linda mengutarakan, baru-baru ini brand PNS ‘Berakhlak’ digaungkan oleh Presiden Joko Widodo, menjadi motto bagi para apara penyelenggara negara untuk dapat bekerja dengan orientasi melayani, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif, dalam membangun revolusi mental sebagaimana dibentuk sejak 1 tahun terakhir.
 
“Tentunya ini menjadi semangat yang akan dibangun di negeri ini, terutama apparat penyelenggara negara untuk membangun dan membangkitkan revolusi mental sebagaimana kita canangkan, “pungkasnya. (ja)

0

0

You can share on :

0 Komentar