Petugas mendata warga terdampak banjir. (Dok. BPBD Ketapang)

PIFA, Lokal - Memasuki bulan Ramadan, petugas BPBD Kabupaten Ketapang masih harus bersiaga di lokasi banjir di sejumlah titik di kabupaten tersebut. 

Korlap Wilayah 1 Rawan Banjir BPBD Ketapang, Handika melaporkan petugas disiagakan di lima kecamatan rawan banjir. Diantaranya Kecamatan Simpang Hulu, Sungai Laur, Sandai, Nanga Tayap dan Muara Pawan.

Meskipun demikian, dari kelima kecamatan itu kondisi beberapa titik sudah mulai surut. Sementara debit air yang masih cukup tinggi berada di Desa Sempurna, Kecamatan Sungai Laur dan Desa Sungai Kelik yang berada di Kecamatan Nanga Tayap.

"Banjir di Ketapang kini telah terjadi lebih dari sepekan," katanya.

Di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, sebanyak 1.650 kepala keluarga atau 5.180 jiwa terdampak banjir. Selain itu, ada 871 rumah terendam.

"Ketinggian air mencapai 1,5 meter di halaman rumah warga. Sementara tak ada masyarakat yang mengungsi," katanya.

Sementara itu di Kecamatan Sungai Laur, banjir berdampak terhadap 323 kepala keluarga (KK) atau 718 jiwa. Banjir di sini sempat mencapai ketinggian hingga dua meter.

Banjir tersebut disebabkan karena meluapnya Sungai Pawan setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga merendam permukiman warga serta beberapa ruas jalan desa.

Akibatnya, akses jalan terputus. Warga mengandalkan sampan dan rakit sederhana untuk beraktivitas. Bahkan ada pula sebagian mereka yang terisolir.

Meminimalisir terjadi korban jiwa dan kerugian materil, BPBD Ketapang membentuk tim untuk melakukan mitigasi serta monitoring ke desa-desa yang 
terdampak banjir.

Tim tersebut, diinstruksikan agar segera melakukan monitoring di wilayah yang terdampak banjir serta membantu masyarakat untuk kegiatan evakuasi jika terjadi banjir susulan.

"Memantau debit air, jika makin meninggi diminta evakuasi warga ke tempat pengungsian," katanya. (ap)

PIFA, Lokal - Memasuki bulan Ramadan, petugas BPBD Kabupaten Ketapang masih harus bersiaga di lokasi banjir di sejumlah titik di kabupaten tersebut. 

Korlap Wilayah 1 Rawan Banjir BPBD Ketapang, Handika melaporkan petugas disiagakan di lima kecamatan rawan banjir. Diantaranya Kecamatan Simpang Hulu, Sungai Laur, Sandai, Nanga Tayap dan Muara Pawan.

Meskipun demikian, dari kelima kecamatan itu kondisi beberapa titik sudah mulai surut. Sementara debit air yang masih cukup tinggi berada di Desa Sempurna, Kecamatan Sungai Laur dan Desa Sungai Kelik yang berada di Kecamatan Nanga Tayap.

"Banjir di Ketapang kini telah terjadi lebih dari sepekan," katanya.

Di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, sebanyak 1.650 kepala keluarga atau 5.180 jiwa terdampak banjir. Selain itu, ada 871 rumah terendam.

"Ketinggian air mencapai 1,5 meter di halaman rumah warga. Sementara tak ada masyarakat yang mengungsi," katanya.

Sementara itu di Kecamatan Sungai Laur, banjir berdampak terhadap 323 kepala keluarga (KK) atau 718 jiwa. Banjir di sini sempat mencapai ketinggian hingga dua meter.

Banjir tersebut disebabkan karena meluapnya Sungai Pawan setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga merendam permukiman warga serta beberapa ruas jalan desa.

Akibatnya, akses jalan terputus. Warga mengandalkan sampan dan rakit sederhana untuk beraktivitas. Bahkan ada pula sebagian mereka yang terisolir.

Meminimalisir terjadi korban jiwa dan kerugian materil, BPBD Ketapang membentuk tim untuk melakukan mitigasi serta monitoring ke desa-desa yang 
terdampak banjir.

Tim tersebut, diinstruksikan agar segera melakukan monitoring di wilayah yang terdampak banjir serta membantu masyarakat untuk kegiatan evakuasi jika terjadi banjir susulan.

"Memantau debit air, jika makin meninggi diminta evakuasi warga ke tempat pengungsian," katanya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar