Ramai Isu soal Matahari Kembar, Prabowo Minta Menteri Kabinet Merah Putih Merapatkan Barisan
Indonesia | Selasa, 22 April 2025
Momen pertemuan Prabowo Subianto dan Jokowi. (Dok. BPMI Setpres)
Indonesia | Selasa, 22 April 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kejadian di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu, menjadi tragedi sepak bola terakhir di Indonesia. Presiden juga berharap agar sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus dijaga bersama. “Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Sebelumnya, Kepala Negara turut menyampaikan dukacita yang mendalam atas tragedi tersebut. Tragedi yang terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu menewaskan lebih dari 180 orang, pada Sabtu (1/10), di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. “Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” ungkap Presiden. Presiden mengatakan dirinya sudah menginstruksikan jajaran terkait untuk memberikan pelayanan medis terbaik kepada para korban yang tengah dirawat. “Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit, agar mendapatkan pelayanan terbaik," katanya/ “Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” imbuhnya. (yd)
Politik
PIFA, Politik - Dua bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, menyampaikan kritik mereka terhadap program pendidikan yang tengah berjalan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kritik tersebut diutarakan usai keduanya mengikuti acara Belajarraya 2023 di Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/7). Anies Baswedan menyoroti kurangnya keterlibatan masyarakat dalam bidang pendidikan selama pemerintahan Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menganggap bahwa Jokowi lebih fokus pada pembayaran pajak publik daripada melibatkan masyarakat dalam program-program pemerintahan, termasuk pendidikan. Anies menekankan pentingnya menjadikan pendidikan sebagai gerakan, bukan sekadar program, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. "Saya waktu itu ketika memulai indonesia mengajar, kami eksplisit menyampaikan pendidikan bukan sebagai program, pendidikan sebagai gerakan. Lalu ingat pemberantasan buta huruf? Itu nanti teman-teman boleh Google. Kalau ada foto Soekarno di papan tulis menulis A, I, U, E, O tahun 47 atau 48. Lalu banner di atasnya itu tulisannya menarik sekali. Kalau pemerintah biasanya bikin acara 'Dengan semangat ini ini'. Ini enggak, 'Bantu Kami Berantas Buta Huruf'," kata Anies dikutip Pifa dari detiknews.com (30/7). Senada dengan hal itu, Prabowo Subianto juga memberikan kritik serupa terhadap bidang pendidikan yang berlangsung selama pemerintahan Jokowi. Prabowo menyoroti perlu adanya peningkatan mutu para guru sebagai tonggak pendidikan bagi generasi muda bangsa. Menurutnya, mutu guru masih terbilang terbelakang dalam sejumlah program pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi. "Pendidikan adalah kunci dari kebangkitan kita sebagai bangsa, jadi saya kira itu kita terus harus investasi di bidang pendidikan, kita harus perbaiki, kita harus bantu guru-guru untuk jadi lebih hebat," kata Prabowo. Prabowo menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan untuk mengangkat kemampuan guru-guru agar lebih hebat dalam mendidik generasi penerus. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa perbaikan pada bidang pendidikan harus seimbang dengan peningkatan ekonomi serta kualitas kesehatan anak-anak dan ibu yang menjadi elemen penting dalam menutupi kekurangan pendidikan. (hs)
Lokal
PIFA, Lokal - Ratusan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pontianak menggelar aksi unjuk rasa di kantor KPU dan Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Rabu 28 Februari 2024 siang. Pada aksi itu, ratusan mahasiswa datang dengan beragam spanduk yang berisi ucapan terima kasih kepada penyelenggara Pemilu 2024. "Jangan abaikan KPPS dan PPK, Mereka Telah Banyak Berkorban Nyawa", "KPPS dan PPK, Pahlawan Bagi Masa Depan Indonesia,", "Terima Kasih Pahlawan Demokrasi, KPPS, PPK," adalah sebagian spanduk yang dibawa oleh peserta aksi. Aris Saputra, Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalbar menyampaikan aksi damai ini merupakan dukungan moril mahasiswa kepanya para penyelenggara pemilu. "Aksi damai ini juga sekaligus aksi penobatan penyelenggara Pemilu seperti KPPS dan PPK sebagai pahlawan Demokrasi, dimana mereka berjuang dari bawah untuk mempertahankan Demokrasi ini," ujarnya. Ia mengatakan, pekerjaan penyelenggara pemilu merupakan tugas yang berat dan menguras tenaga, bahkan ada diantara mereka yang meninggal dunia. Terkait aksi tersebut, Ketua KPU Kalbar Muhammad Syarifuddin Budi mengapresiasi atas aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut. Terkait aksi tersebut, Ketua KPU Kalbar Muhammad Syarifuddin Budi mengapresiasi atas aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut. Ia menilai aksi tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa dalam rangka memastikan Demokrasi berjalan baik di Kalbar. Pada Pemilu 2024 ini, ia mengatakan sebanyak 123 ribu petugas dari KPU berjibaku pada pelaksanaan pemilu. Saat ini ia mengatakan proses rekapitulasi di Kecamatan sebagian besar sudah selesai, dan bahkan ada Kabupaten yang sudah mulai merekapitulasi, ia memastikan sebelum 5 maret 2023 proses rekapitulasi di Kabupaten selesai seluruhnya. "Silahkan para pihak bila ingin hadir di KPU Kabupaten / kota, karana rapat rekapitulasi terbuka, tidak hanya saksi partai politik, pengawas Pemilu, tidak hanya petugas, tetapi masyarakat juga dapat menyaksikan rapat tersebut secara langsung," ujarnya. (ap)