Salah satu pasien operasi bibir sumbing. (Foto: Dok. PIFA)

Berita Lokal, PIFA - RSUD dr Soedarso menggelar bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit-langit, Jumat (2/12/2022). Bakti sosial itu merupakan rangkaian HUT ke-46 RSUD dr Soedarso.

"Yang datang sebanyak 23 orang. Kemudian setelah periksa lab dan rontgen serta dokter anak, yang akan dioperasi sebanyak 21 orang," kata dr Doni Setiawan, Sp BP RE.

Doni mengutarakan, harapan dari operasi ini agar penderita sehat, bisa beraktivitas dengan normal. Sebab, para penderita bibir sumbing dan celah langit-langit tidak mengalami keterbelakangan.

"Mereka itu tidak ada kendala dalam kecerdasannya. Bisa menjadi apa saja," katanya.

Operasi bibir sumbing tersebut, memang mesti dilakukan. Selain faktor estetika, hal ini akan mempengaruhi perkembangan masa pertumbuhan anak penderita.

"Mereka terganggu perkembangannya. Terutama asupan makanannya, kemudian juga dengan bicaranya," kata Doni.

Dia menjelaskan, persentase kelahiran dengan bibir sumbing yakni satu berbanding seribu. Jumlah tersebut di Kalbar cukup signifikan. 

"Operasi ini dilakukan untuk meringankan beban. Sehingga tak ada kendala bagi penderita yang berpikir operasi pasti mahal," katanya.

Pasca operasi, para pasien akan terus dikontrol dengan rentang waktu tertentu. Sampai akhirnya kondisi mereka benar-benar baik.

"Nanti kita ikuti perkembangannya mulai dari tiga bulan, sembilan bulan sampai sati tahun agar hasilnya maksimal," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu orang tua pasien, Suyenda berterima kasih atas kesempatan operasi yang diberikan pihak rumah sakit terhadap anaknya yang menderita bibir sumbing.

"Terima kasih RSUD Soedarso sudah memfasilitasi. Dan terima kasih dokter Doni yang mengoperasi anak saya," ujarnya.

Dia berharap ke depan, bakti sosial terkait bidang kesehatan ini terus dilakukan oleh RSUD dr Soedarso. ap

"Semoga rumah sakit ini semakin baik dan mengayomi masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan," pungkasnya. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - RSUD dr Soedarso menggelar bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit-langit, Jumat (2/12/2022). Bakti sosial itu merupakan rangkaian HUT ke-46 RSUD dr Soedarso.

"Yang datang sebanyak 23 orang. Kemudian setelah periksa lab dan rontgen serta dokter anak, yang akan dioperasi sebanyak 21 orang," kata dr Doni Setiawan, Sp BP RE.

Doni mengutarakan, harapan dari operasi ini agar penderita sehat, bisa beraktivitas dengan normal. Sebab, para penderita bibir sumbing dan celah langit-langit tidak mengalami keterbelakangan.

"Mereka itu tidak ada kendala dalam kecerdasannya. Bisa menjadi apa saja," katanya.

Operasi bibir sumbing tersebut, memang mesti dilakukan. Selain faktor estetika, hal ini akan mempengaruhi perkembangan masa pertumbuhan anak penderita.

"Mereka terganggu perkembangannya. Terutama asupan makanannya, kemudian juga dengan bicaranya," kata Doni.

Dia menjelaskan, persentase kelahiran dengan bibir sumbing yakni satu berbanding seribu. Jumlah tersebut di Kalbar cukup signifikan. 

"Operasi ini dilakukan untuk meringankan beban. Sehingga tak ada kendala bagi penderita yang berpikir operasi pasti mahal," katanya.

Pasca operasi, para pasien akan terus dikontrol dengan rentang waktu tertentu. Sampai akhirnya kondisi mereka benar-benar baik.

"Nanti kita ikuti perkembangannya mulai dari tiga bulan, sembilan bulan sampai sati tahun agar hasilnya maksimal," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu orang tua pasien, Suyenda berterima kasih atas kesempatan operasi yang diberikan pihak rumah sakit terhadap anaknya yang menderita bibir sumbing.

"Terima kasih RSUD Soedarso sudah memfasilitasi. Dan terima kasih dokter Doni yang mengoperasi anak saya," ujarnya.

Dia berharap ke depan, bakti sosial terkait bidang kesehatan ini terus dilakukan oleh RSUD dr Soedarso. ap

"Semoga rumah sakit ini semakin baik dan mengayomi masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan," pungkasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar