Ratusan Tenaga Kontrak Kalbar Audensi ke Kantor Gubernur, Tuntut Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK 2024
Pontianak | Senin, 10 Maret 2025
Ratusan tenaga kontrak Kalbar melakukan audensi ke Kantor Gubernur menuntut Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK 2024. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Senin, 10 Maret 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pria di Pontianak, tega menendang anak kucing yang ingin bertedung saat hujan. Menurut informasi dari akun x @jujukyng, Minggu (21/4/2024), peristiwa ini terjadi di depan sebuah toko ponsel. Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat dengan jelas bagaimana pria tersebut menendang anak kucing yang telah basah kuyup karena hujan ebanyak 2 kali. Bahkan, tendangannya nyaris membuat anak kucing itu terpental ke jalan raya.Aksi kejam ini sontak memicu kemarahan luas di kalangaan warganet. Usai video tersebut viral, banyak warganet yang mencemaskan kondisi anak kucing tersebut. Beruntung anak kucing itu telah diselamatkan oleh Dea, salah satu pegawai toko ponsel tersebut. Melansir dari akun Instagram @auntylovers, saat ini kondisi anak kucing itu dalam keadaan baik dan sehat. Akun itu menyebutkan setelah kejadian itu, Dea, karyawan toko ponsel itu langsung membawa kucing itu pulang dan langsung dikeringkan. “Teman2, ini dedek kecil yang di tendang. Kondisinya baik dan sehat. Tadi malam langsung dibantu keringkan badannya sama mbak Dea yang pegawai toko ponsel juga. Dibawa pulang ke rumah. Di rawat mbak Dea. Terima kasih mbak Dea,” dikutip PIFA, Senin (22/4/2024). Akun itu juga menyebutkan, anak kucing itu diberi nama Bunga. Juga akan dibantu vaksin lengkap dan steril. “Akan kami usahakan untuk dedeknya bisa vaksin lengkap ya A. Nanti cukup usianya, akan kami bantu urus sterilnya. Dedeknya di kasih nama : BUNGA. Doakan bunga sehat2 dan panjang umurnya sampai nanti cukup usianya untuk kami bantu steril. Yang merawatnya juga sehat2 dan lancar rejekinya. Biaya steril sudah tanggung jawab Andri yang menendang Bunga. Untuk urusan steril nanti, tim kami yang akan mengurusnya,” tulis akun itu. (ly)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Kecelakaan maut antara truk versus pikap berisi 33 pelajar terjadi di Jalan Raya Dusun Runut, Desa Tonang, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kamis (25/8/2022) siang. Kasatlantas Polres Landak Iptu Teguh Supriyadi menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Saat itu, sebuah truk melaju dari Kota Pontianak menuju Kota Ngabang, Kabupaten Landak. Sedangkan pikap berisi 33 pelajar melaju dari arah sebaliknya. “Waktu di lokasi kejadian kondisi jalan lurus, namun setelah menikung secara tiba-tiba, truk keluar jalur sebelah kanan, sehingga menyerempet bagian kanan pikap berisi pelajar,” kata Teguh, Jumat (26/8/2022). Teguh mengatakan, dugaan sementara, dari serempetan tersebut mengakibatkan pikap tidak stabil dan terjatuh. “Setelah itu, besi rumah-rumah tambahan di pikap juga mengenai kaca depan kendaraan mobil lain,” ucap Teguh. Korban kecelakaan maut itu berjumlah tiga orang meninggal dunia. Sementara lima luka berat dan 25 luka ringan. “Jadi jumlah total korban 33 orang, hampir seluruhnya pelajar,” katanya. (ap)
Politik
PIFA, Politik – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, pada Senin (2/12) malam. Dalam operasi tersebut, penyidik menemukan uang sekitar Rp1 miliar."Sementara masih sekitar Rp1 miliar, mungkin ada lebih," ujar Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (3/12). Namun, ia menyatakan belum menerima laporan detail mengenai jumlah pasti uang yang diamankan. Penjelasan lengkap akan diberikan dalam ekspos kasus yang dijadwalkan digelar siang ini.Keprihatinan KPK atas Kasus Pj Kepala DaerahAlexander Marwata menyayangkan kasus ini, mengingat posisi penjabat kepala daerah seharusnya bebas dari tekanan politik maupun beban finansial. "Kami berharap para Pj itu bertanggung jawab dan bisa bekerja dengan baik, tanpa berpikir untuk mengembalikan modal atau menyetor ke pihak tertentu. Tapi faktanya tidak demikian," tuturnya.Saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terjaring OTT dan saksi-saksi terkait. Penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap lebih dalam mengenai kasus tersebut.Keterangan Lebih Lanjut Segera DiumumkanWakil Ketua KPK lainnya, Johanis Tanak, membenarkan penangkapan Risnandar Mahiwa. Namun, ia belum memberikan informasi lebih lanjut tentang pihak lain yang terlibat, karena proses penyidikan masih berlangsung. "Saya belum mendapat laporan selengkapnya," katanya.Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menambahkan, status hukum pihak-pihak yang terjaring OTT akan diumumkan dalam waktu 24 jam. "Tim KPK masih melakukan proses pemeriksaan selama 1x24 jam," jelas Ghufron.Operasi ini menambah daftar panjang kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, menunjukkan perlunya pengawasan ketat terhadap pejabat daerah, termasuk mereka yang ditunjuk tanpa melalui proses pemilihan langsung.