sosialisasi Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting BKKBN Kalimantan Barat bersama mitra. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Komitmen BKKBN Kalbar dalam upaya menurunkan angka stunting di 14 persen pada 2024 di Kalbar, telah sampai ke ekor borneo. Rabu pagi, ratusan masyarakat Desa Temajok Kabupaten Sambas turut serta dalam kegiatan sosialisasi Bangga Kencana dan Percepatan penurunan stunting. Animo masyarakat yang tinggi, menggambarkan keoptimisan stunting turun di daerah itu.

Waktu baru menunjuk pukul tujuh pagi di Desa Temajuk Kabupaten Sambas. Namun rombongan masyarakat sudah memadati Resort Camar Bulan untuk ikut serta dalam sosialisasi Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat bersama mitra.

Warga Desa Temajuk yang juga sebagai masyarakat perbatasan dengan negara Malaysia itu betul-betul antusias untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Para ibu dengan membawa serta anak-anaknya menempati kursi paling depan. Begitu juga para pria, tak ketinggalan datang untuk mendengarkan berbagai program Bangga Kencana yang bakal disampaikan oleh para pemateri.

Salah satunya Tono (49) sejak acara belum dimulai ia datang ke lokasi acara tersebut. Rumahnya cukup jauh dari lokasi acara. Sekitaran berjarak lima kilo. Dibanding ke pusat kota, kediamannya justru lebih dekat dari tanah Malaysia. Kurang lebih satu kilo meter. Namun karena informasi tentang stunting dirasa penting, iapun tak menyia-nyiakan kegiatan tersebut. 

Bapak yang sudah memiliki cucu berumur dua tahun itu betul-betul ingin mendapatkan semua informasi tentang Bangga Kencana. Utamanya soal stunting.

"Sosialisasi tentang stunting ini sudah beberapa kali dilakukan di sini. Sebelumnya juga ada. Jadi secara garis besar saya tahu apa itu stunting," katanya.

Ia sendiri memiliki tiga anak. Satu anak sudah menikah. Iapun memiliki cucu yang berumur dua tahun. Dalam pemeriksaan oleh petugas kesehatan dulu, cucunya tak terpapar stunting. Meski demikian, sumber nutrisi masih menjadi perhatian. Kata dia asupan makanan bergizi penting untuk tumbuh kembang anak.

Hal senada dikatakan Suning (20). Menurutnya informasi ini penting bagi dirinya karena ke depan ia bakal menjadi pemimpin rumah tangga. Dengan adanya informasi tentang stunting iapun mengetahui cara mencegah terjadinya stunting dari hulu. "Seperti sejak istri hamil sampai usia anak dua tahun mesti benar-benar diperhatikan. Asupan nutrisi mesti diberikan dengan makanan yang bergizi," katanya.

Di tempat sama Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengungkap kegiatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra ini kegiatan strategis. Sebab pertemuan ini langsung dihadiri oleh ratusan masyarakat Desa Temajok.

Dikegiatan ini juga dihadiri Tim Pendamping Keluarga terdiri dari kader PKK, PLKB dan bidan. Dari ketiga personel ini mereka turun ke rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi tentang pemahaman Bangga Kencana termasuk pencegahan stunting pada warga batas Indonesia-Malaysia.

Pada kesempatan itu ia mengungkap bahwa angka stunting di Kalbar masih di 27,8 persen. Artinya dari 100 anak, 27 sampai 28 anak masih terpapar stunting. Pinta melanjutkan di tahun depan pemerintah pusat menarget angka stunting harus bisa turun di 14 persen.

Untuk menuju ke 14 persen, paling tidak setiap tahun Pemprov Kalbar meski menurunkan stunting sebanyak tujuh persen.

"Disosialisasi ini kita ingin memberikan ilmu pada masyarakat, sehingga paham tentang bahaya stunting," katanya.

Kehadiran masyarakat dikegiatan ini menjadi bukti dan komitmen masyarakat untuk bersama-sama menurunkan angka stunting khususnya di Desa Temajuk Kabupaten Sambas.

Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin turut  memberikan edukasi tentang program Bangga Kencana. Melalui penyampaian santai dan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat, jalannya edukasi berjalan santai dan mencair.

Ia juga menyertakan kuis dengan bahan pertanyaan seputaran program Bangga Kencana. Ketika pertanyaan-pertanyaan itu ia lontarkan, masyarakatpun antusias berlomba-lomba untuk menjawabnya. 

Kesemua pertanyaan yang dilontar pun benar. Menunjukkan bahwa sosialiasi dan edulasi tentang pemahaman program Bangga Kencana dapat diemengerti oleh masyarakat. (ap)

PIFA, Lokal - Komitmen BKKBN Kalbar dalam upaya menurunkan angka stunting di 14 persen pada 2024 di Kalbar, telah sampai ke ekor borneo. Rabu pagi, ratusan masyarakat Desa Temajok Kabupaten Sambas turut serta dalam kegiatan sosialisasi Bangga Kencana dan Percepatan penurunan stunting. Animo masyarakat yang tinggi, menggambarkan keoptimisan stunting turun di daerah itu.

Waktu baru menunjuk pukul tujuh pagi di Desa Temajuk Kabupaten Sambas. Namun rombongan masyarakat sudah memadati Resort Camar Bulan untuk ikut serta dalam sosialisasi Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat bersama mitra.

Warga Desa Temajuk yang juga sebagai masyarakat perbatasan dengan negara Malaysia itu betul-betul antusias untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Para ibu dengan membawa serta anak-anaknya menempati kursi paling depan. Begitu juga para pria, tak ketinggalan datang untuk mendengarkan berbagai program Bangga Kencana yang bakal disampaikan oleh para pemateri.

Salah satunya Tono (49) sejak acara belum dimulai ia datang ke lokasi acara tersebut. Rumahnya cukup jauh dari lokasi acara. Sekitaran berjarak lima kilo. Dibanding ke pusat kota, kediamannya justru lebih dekat dari tanah Malaysia. Kurang lebih satu kilo meter. Namun karena informasi tentang stunting dirasa penting, iapun tak menyia-nyiakan kegiatan tersebut. 

Bapak yang sudah memiliki cucu berumur dua tahun itu betul-betul ingin mendapatkan semua informasi tentang Bangga Kencana. Utamanya soal stunting.

"Sosialisasi tentang stunting ini sudah beberapa kali dilakukan di sini. Sebelumnya juga ada. Jadi secara garis besar saya tahu apa itu stunting," katanya.

Ia sendiri memiliki tiga anak. Satu anak sudah menikah. Iapun memiliki cucu yang berumur dua tahun. Dalam pemeriksaan oleh petugas kesehatan dulu, cucunya tak terpapar stunting. Meski demikian, sumber nutrisi masih menjadi perhatian. Kata dia asupan makanan bergizi penting untuk tumbuh kembang anak.

Hal senada dikatakan Suning (20). Menurutnya informasi ini penting bagi dirinya karena ke depan ia bakal menjadi pemimpin rumah tangga. Dengan adanya informasi tentang stunting iapun mengetahui cara mencegah terjadinya stunting dari hulu. "Seperti sejak istri hamil sampai usia anak dua tahun mesti benar-benar diperhatikan. Asupan nutrisi mesti diberikan dengan makanan yang bergizi," katanya.

Di tempat sama Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengungkap kegiatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra ini kegiatan strategis. Sebab pertemuan ini langsung dihadiri oleh ratusan masyarakat Desa Temajok.

Dikegiatan ini juga dihadiri Tim Pendamping Keluarga terdiri dari kader PKK, PLKB dan bidan. Dari ketiga personel ini mereka turun ke rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi tentang pemahaman Bangga Kencana termasuk pencegahan stunting pada warga batas Indonesia-Malaysia.

Pada kesempatan itu ia mengungkap bahwa angka stunting di Kalbar masih di 27,8 persen. Artinya dari 100 anak, 27 sampai 28 anak masih terpapar stunting. Pinta melanjutkan di tahun depan pemerintah pusat menarget angka stunting harus bisa turun di 14 persen.

Untuk menuju ke 14 persen, paling tidak setiap tahun Pemprov Kalbar meski menurunkan stunting sebanyak tujuh persen.

"Disosialisasi ini kita ingin memberikan ilmu pada masyarakat, sehingga paham tentang bahaya stunting," katanya.

Kehadiran masyarakat dikegiatan ini menjadi bukti dan komitmen masyarakat untuk bersama-sama menurunkan angka stunting khususnya di Desa Temajuk Kabupaten Sambas.

Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin turut  memberikan edukasi tentang program Bangga Kencana. Melalui penyampaian santai dan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat, jalannya edukasi berjalan santai dan mencair.

Ia juga menyertakan kuis dengan bahan pertanyaan seputaran program Bangga Kencana. Ketika pertanyaan-pertanyaan itu ia lontarkan, masyarakatpun antusias berlomba-lomba untuk menjawabnya. 

Kesemua pertanyaan yang dilontar pun benar. Menunjukkan bahwa sosialiasi dan edulasi tentang pemahaman program Bangga Kencana dapat diemengerti oleh masyarakat. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar