Resep Gohyong Enak dan Gurih, Cocok untuk Disantap Saat Weekend
Indonesia | Sabtu, 15 Februari 2025
Resep Gohyong yang enak dan gurih. (Finna Food)
Indonesia | Sabtu, 15 Februari 2025
Politik
PIFA, Politik - Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ais Shafiyah Asfar menanggapi kritikan yang disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI dari partai yang sama, Hasbiallah Ilyas, terkait operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasbiallah menyebut OTT sebagai kegiatan yang "kampungan", namun Ais menilai pernyataan tersebut keliru.Menurut Ais, OTT bukanlah indikator utama dalam mengukur penurunan praktik korupsi di Indonesia. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa OTT tetap merupakan salah satu instrumen yang penting dalam upaya pemberantasan korupsi. "Bagi saya OTT bukan kampungan, bukan juga pemborosan, melainkan OTT ini salah satu instrumen pemberantasan korupsi yang tetap perlu dilakukan," tegas Ais di Jakarta, Senin (25/11/2024).Lebih lanjut, Ais menjelaskan bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi seharusnya diukur dari penurunan jumlah kasus korupsi yang signifikan, meskipun itu tidak selalu berarti mengandalkan OTT."Prinsip utama dalam pemberantasan korupsi adalah pencegahan, yang lebih efektif ketimbang penindakan dalam jumlah masif," katanya.Ais juga mengemukakan bahwa penegak hukum sebaiknya fokus pada pencegahan korupsi di semua lini. Dalam hal ini, Ais mendorong pemerintah untuk lebih memperkuat dan memperketat sistem keuangan serta sistem politik yang lebih transparan. Dengan langkah tersebut, Ais yakin praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) bisa diminimalisasi bahkan dihentikan.Sebagai bagian dari upaya tersebut, Ais menyarankan penguatan sistem keuangan melalui e-planning, e-budgeting, dan e-procurement.Jika ini diterapkan dengan baik, dirinya yakin KKN bisa dihentikan, yang pada akhirnya akan mengurangi atau menghilangkan OTT.Ais juga menyoroti pentingnya reformasi sistem politik. Mengingat banyaknya kasus korupsi yang berakar dari praktik politik transaksional, ia menegaskan perlunya perubahan dalam sistem politik agar masalah korupsi dapat diselesaikan secara lebih efektif. (ad)
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Tim enggang Polisi Sektor (Polsek) Pontianak Barat mengamankan sebanyak 26 anak dibawah umur yang hendak melakukan tawuran, dua diantaranya perempuan. Mereka diamankan dijalan RE Martadinata Gg. Pala 2 pada Jum'at 17 Januari sekitar pukul 01.30 dini hari.Pengamanan ini berawal dari laporan masaysakat yang mendapati anak-anak sendang berkumpul serta membawa enam jenis senjata tajam yaitu Mandau, Gear Motor, Celurit pendek, Celurit panjang, Cudik dan Egrek.Salah satu anggota Tim Enggang Polsek Barat, Bripka Supriadi mengatakan, sebelum penangkapan dilakukan dirinya sedang berpatroli rutin seperti biasa namun mendapati laporan dari masyarakat terkait dugaan aksi tawuran yang akan dilakukan oleh sekelompok anak di Gg Pala 2."Kami sebelumnya melakukan rutinitas seperti biasanya berpatroli, namun kami saat melakukan patroli mendapatkan laporan dari masyarakat dan kami langsung meluncur ke lokasi yang dilaporkan," Kata Bripka Supriadi saat di Konfirmasi pada Jum'at (17/01/2025).Setelah dilakukan pengamanan terhadap Dua Puluh Enam ank tersebut, lanjut Bripka Supriadi, diketahui bahwa mereka sedang menunggu kelompok lainya yang dikabarkan akan melakukan penyerangan."Mereka ini sudah janjian sebelumnya melalui chat dimedia sosial Instagram, sehingga kelompok mereka sedang melakukan persiapan untuk tawuran bersama anak-anak yang berasal dari Pontianak Utara, berserta senjata tajam mereka," ujarnya.Kemudian, Bripkas Supriadi mengatakan bahwa, Dua Puluh Enam anak tersebut memiliki umur rata-rata dari 13 sampai dengan 17 tahun."Anak-anak yang diamankan tersebut berkisaran dari umur 13 tahun sampai dengan 17 tahun dan mereka terbagi dua kelompok," ungkapnya.Saat ini seluruh orang tua maupun keluarga dari Dua Puluh Enam Anak tersebut telah dilakukan pemanggilan untuk melakukan penjemputan, namun 5 diantaranya yang kedapatan membawa senjata tajam saat diamankan masih dalam pembinaan.
Lokal
PIFA, Lokal - Dalam rangka mengembangkan kerja sama antar institusi, Institut Shanti Bhuana kembali menjalin kerja sama dengan Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang (AKMEN-BS). Keduanya meneken Memorandum of Understanding (MoU) di Kampus Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang, pada Senin (13/2/2023). Penandatanganan MoU diteken langsung oleh Marianus Dinata Alnija, S.S., M.Hum selaku Rektor Institut Shanti Bhuana Bengkayang bersama Ketua Yayasan Santo Yohanes Salib Drs. Stephanus Hery Sucahyo, dengan didampingi Kepala Pusat Kelembagaan dan kerja sama Totok Victor Didik Saputro, M.Pd. dan Kepala Pusat Pengembangan Karir dan Alumni Yosua Damas Sadewo, S.Pd., M.Pd. Rektor Institut Shanti Bhuana turut menyampaikan ungkapan syukur dan berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak AKMEN-BS dalam momen penandatanganan MoU ini. Marianus Dinata Alnija menerangkan, kerja sama tersebut dapat menjadi bentuk nyata dari peningkatan kualitas mutu pendidikan masing-masing perguruan tinggi. Sebelumnya, sudah terjalin kerja sama dengan AKMEN-BS. Marianus Dinata Alnija menyebut hasilnya baik, sesuai dengan harapan kedua pihak. "Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja sama Institut Shanti Bhuana dengan AKMEN-BS menyatakan raport yang baik. Oleh karena itu, kami kembali menjalin kerja sama dengan AKMEN-BS untuk jangka waktu hingga 5 tahun yang akan datang khususnya dalam pengembanganan Tri Dharma Perguruan Tinggi," terangnya, seperti dikutip dari rilis yang diterima PIFA, Senin (13/2). Kepala Pusat Kelembagaan dan Kerjasama Totok Victor Didik Saputro, M.Pd. menambahkan, kehadiran Institut Shanti Bhuana yang memenuhi undangan penandatanganan oleh pihak AKMEN-BS menjadi bentuk perwujudan positif antara kedua institusi selama telah melakukan kerjasama pada periode sebelumnya. "Kedua institusi saling mendukung, mengembangkan, dan bekerjsama dalam melaksanakan program kerjasama, semua yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik," kata Totok Viktor. Turut hadir dalam penandatangan MoU, Direktur IMDIKOM, Direktur CV. Sinar Mentari, Ketua BEM Institut Shanti Bhuana, Ketua BEM IMDIKOM, Ketua BEM Akademi Manajemen Bumi Sebalo, dan perwakilan mahasiswa Akademik Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang. (yd)