Resmi Bercerai, Ini Alasan Ruben Onsu Pisah dengan Sarawendah
Jakarta | Kamis, 26 September 2024
Ruben Onsu dan Sarwendah. (Instagram)
Jakarta | Kamis, 26 September 2024
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin berharap proyek duplikasi Jembatan Kapuas I Kota Pontianak dapat selesai tepat waktu. Pasalnya, jembatan ini menjadi salah satu solusi pengurai kemacetan di kawasan tersebut. "Sudah lama menjadi dambaan masyarakat. Sebab, kehadirannya diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan di Pontianak Timur dan Selatan," katanya, kemarin. Dia juga berharap pengerjaan proyek ini tak menemui kendala. Namun di sisi lain, politisi asal Golkar ini menyoroti jalan penghubung di kaki Jembatan Kapuas I di wilayah Pontianak Timur. "Jalur turunan dari duplikasi Jembatan Kapuas I itu masih menggunakan jalan yang lama," katanya. Dia menjelaskan, pemerintah hanya membangun duplikasi jembatan dan tidak melakukan pembebasan lahan untuk jalan. "Jalan lama, jadi tak tambah jalan baru. Ke depan ini perlu dipikirkan," ujarnya. Heri menerangkan, kekhawatirannya bukan tak beralasan. Pasalnya, selama ini jalan di Tanjung Raya I dan Tanjung Hilir menjadi titik kemacetan parah di Kota Pontianak. "Saya khawatir untuk mengurai kemacetan di Pontim jadi tak betul-betul maksimal," jelasnya. Tak hanya itu saja, Heri juga mengkhawatirkan getaran akibat pengerjaan dapat mempercepat kerusakan jembatan. Sebab jembatan duplikasi berjarak dekat dengan jembatan Kapuas I. "Tetap mesti diingatkan meskipun sudah sudah dikaji sebelumnya," tandasnya. (ap)
Sports
PIFA, Sports - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll menyesali perkataannya yang menyebut Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong seperti seorang badut. Merasa perkataanya berlebihan, Thomas Doll pun langsung menyampaikan permohonan maaf kepada Shin Tae-yong, pada Minggu (12/2/2023). “Saya mau meminta maaf atas perkataan saya sebelumnya di mana saya menyebut dia seperti badut. Saya merasa ucapan saya berlebihan,” ujar pelatih asal Jerman itu, disadur PIFA dari okebola. Tak hanya kepada Coach Shin, Thomas Doll juga meminta maaf kepada pecinta sepak bola di Tanah Air. “Saya mengkritiknya secara personal dan ini tidak benar. Hal itu sesuatu yang tidak baik dan karenanya saya minta maaf. Baik kepada Coach Shin maupun masyarakat sepak bola Indonesia,” imbuhnya. Seperti diketahui sebelumnya, terjadi perseteruan antara Thomas Doll dengan Shin Tae-yong. Hal ini bermula dari kekecewaan Thomas Doll soal pemanggilan pemain Persija Jakarta ke Timnas Indonesia U-20. Thomas Doll kemudian mengkritik ketidakhadiran Shin Tae-yong saat Persija Jakarta menggelar pertemuan virtual dengan jajaran pelatih Timnas Indonesia pada Selasa (7/2) kemarin. Pada pertemuan tersebut Persija Jakarta diwakili Thomas Doll dan Wakil Presiden Persija Jakarta, Ganesha Putera. Sementara Timnas Indonesia hanya diwakili oleh asisten pelatih, Nova Arianto. Thomas Doll pun merasa Persija Jakarta tak dihargai oleh Shin lantaran ia tak hadir langsung. Padahal, menurut dia pertemuan penting tersebut sebenarnya menghasilkan solusi dari permasalahan pemanggilan pemain Persija Jakarta ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20. Cukup banyak personil Garuda Muda yang dipanggil dari Macan Kemayoran-julukan Persija Jakarta. Mereka dipanggil TC untuk persiapan Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023. Sadar, Coach Thomas Doll menyebut kritikannya dapat menimbulkan multi persepsi. Menurutnya, persepsi dalam konteks personal ini tidaklah baik. Ia pun kemudian langsung menyampaikan permohonan maaf. Thomas Doll juga menegaskan bahwa dirinya bersama Persija Jakarta berkomitmen total untuk Timnas Indonesia. Mereka pasti akan melepaskan personilnya yang dipanggil Shin Tae-yong. Mereka bakal memberikan mengizinkan para pemainnya untuk mentas di Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023. (yd)
Internasional
Berita Internasional, PIFA - WHO menetapkan monkeypox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia, pada Sabtu (23/7/2022). Melansir detikhealth, HEIC merupakan level kewaspadaan paling tinggi di bidang kesehatan, yang artinya dipandang memiliki ancaman signifikan bagi kesehatan global dan membutuhkan koordinasi respons internasional. Sebelumnya, pada sidang terakhir bulan lalu WHO sempat menolak penetapan kedaruratan global untuk cacar monyet. Namun imbas dari infeksi yang meningkat dalam beberapa pekan inj, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memutuskan cacar monyet naik level menjadi kedaruratan global atau PHEIC. Lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meluasnya wabah cacar monyet di lebih dari 70 negara merupakan situasi luar biasa yang sekarang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global. Status keadaan darurat kesehatan global ini dirilis WHO untuk membunyikan alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan. Melansir Associated Press (AP), Tedros membuat keputusan menjadikan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global di tengah kurangnya konsensus di antara para ahli yang bertugas di komite darurat badan kesehatan PBB. Disebutkan juga, ini adalah pertama kalinya kepala badan kesehatan PBB mengambil tindakan seperti itu. “Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru yang kami pahami terlalu sedikit dan yang memenuhi kriteria dalam peraturan kesehatan internasional,” kata Tedros, mengutip Kompascom. “Saya tahu ini bukan proses yang mudah atau langsung dan ada perbedaan pandangan di antara para anggota komite,” timpalnya. Menurut laporan WHO, pada 20 Juli lalu cacar monyet terkonfirmasi hampir 14 ribu kasus berasal dari 70 negara. Terdapat lima kematian yang semuanya terjadi di Afrika. Dikutip dari CNN Indonesia, WHO menyatakan bahwa saat ini hampir 16 ribu kasus sudah dilaporkan dari 72 negara. (yd)