Ria Ricis Putuskan Vakum Nge-Vlog, Ini Alasannya
Jakarta | Kamis, 24 Oktober 2024
Ria Ricis memutuskan untuk vakum nge-vlog mulai 22 Oktober 2024. (Instagram @riaricis1795)
Jakarta | Kamis, 24 Oktober 2024
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Menjelang tahun baru Imlek, sejumlah vihara di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), mulai memandikan patung-patung dewa. Salah satunya di Vihara Paticca Samuppada Pontianak. Salah seorang pengurus di Vihara Paticca Samuppada Pontianak, Aha (64), mengatakan, puluhan patung dewa berbagai ukuran diturunkan untuk dimandikan hingga bersih sejak sepekan terakhir."Pencucian ini harus selesai dalam waktu tiga hari, karena Senin kan udah harus dipakai kan" ujar Aha, 64 tahun. Aha mengatakan bahwa, pencucian ini dilakukan agar patung-patung dewa yang ada di Vihara bersih, karena setelah satu tahun tentu banyak debu dan kotoran menempel di patung-patung tersebut."Tiap tahun di cuci soalnya kan ada kenak dia punya minyak, debu, kotoran, kalau tidak di cuci kan dia kotor, hitam sekali, tiap tahun sekali menjelang Imlek kita cuci" ujar Aha.Selain mencuci, patung-patung yang warnanya mulai pudar juga akan di cat atau warnai kembali. Salah satunya adalah patung dewa langit yang usianya sudah ratusan tahun yang berasal dari Tiongkok. Patung tersebut diwarnai kembali agar tetap bertahan lama."Kalau patung ini diwarnai kembali karena warnanya sudah pudar, ini usianya udah lama ini dia yang paling tua di Vihara ini, ibaratnya pemimpinya lah di Vihara ini" tambah Aha.Jumlah patung di Vihara ini lebih dari 30 patung dewa, yang besar sendiri berjumlah sekitar 11 patung, semua patung-patung ini dianggap membawa keberuntungan bagi umat yang datang ke Vihara.Sebelum proses pencucian patung-patung ini tentu saja ada doa atau mantra yang di ucapkan agar proses cuci patung dewa ini berjalan lancar."Iya ada mantranya, kan kalau satu minggu sebelum Imlek semua pintu itu di tutup, dewa nanti naik ke langit, jadi yang bersihkan itu tetap ada doa-doanya" jelas Aha.Proses pencucian ini dimulai dari mencuci patung kemudian mengeringkannya dengan cara di lap setelah itu melakukan proses pewarnaan ulang jika di perlukan. Proses pencucian ini juga dilakukan dengan daun dan bunga, daun ini dianggap dapat menghilangkan sial atau malapetaka."Iya pertama dicuci dulu, di cucinya juga dengan daun yaitu daun dewa, daun menghilangkan sial dan juga bunga, kalau bunga kan udah biasa kan seperti mandi kembang" hal ini dijelaskan oleh Ajan, 63 tahun, Anggota Vihara Paticca Samuppada yang juga mengikuti ritual cuci patung dewa.Cuci patung dewa ini diharapkan dapat membersihkan segala bala atau musibah yang ada di Vihara, selain itu tahun baru ini diharapkan dapat membawakan segala keburuntungan dan kesehatan bagi seluruh umat.
Nasional
PIFA, Nasional – Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dijatuhkan hukuman mati oleh hakim dalam sidang vonis kasus pembunuhan Yosua Hutabaratn alias Brigadir J. Vonis tersebut dibacakan ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). “Menjatuhkan hukuman terdakwa dengan pidana mati,” katanya saat membacakan amar putusan. Ferdy Sambo juga dinilai terbukti melakukan obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir J. Ada sejumlah hal yang menjadi pertimbang majelis hakim dalam putusannya, yakni sejumlah keadaan yang memberatkan dan meringankan untuk Sambo. Hal memberatkan Sambo di antaranya telah mencoreng institusi Polri di mata Indonesia dan dunia. Majelis hakim juga menilai Sambo telah berbelit-belit dan tak mau mengakui perbuatannya. Untuk itu, hakim pun memutuskan tak ada satu pun hal yang meringankan bagi Sambo. Ia dinilai terbukti melanggar Pasal 340 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 49 jo Pasal 33 UU ITE jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Seperti diketahui, putusan tersebut jauh lebih berat daripada tuntutan jaksa penuntut umum yang menginginkan Sambo dihukum dengan pidana penjara seumur hidup. Pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi pada Jumat, (8/7/2022) lalu. Tragedi yang awalnya disebut Sambo karena aksi pelecehan terhadap istrinya ini terjadi di rumah dinas Sambo nomor 46 di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. (yd)
Lokal
Berita Mempawah, PIFA - Tak henti-hentinya Program Vaksinasi di gencarkan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalbar kepada masyarakat di Kabupaten dan Kota wilayah Kalimantan Barat. Kali ini, pelaksanaan Vaksinasi diikuti ratusan masyarakat dan santri di Kecamatan Mempawah Hilir dan Sui Pinyuh, Kabupaten Mempawah selama tiga hari sejak Tanggal 7-9 Desember 2021. Kabag Ops BINDA Kalbar, Letkol Kav Dodi Syamsurizal mengatakan, vaksinasi di masyarakat terus digalakan untuk mencapai target terbentuknya herd immunity di Kabupaten Mempawah khususnya dan Kalbar umumnya. “Karenanya, BINDA Kalbar berkomitmen penuh untuk mendukung program percepatan vaksinasi di Kabupaten Mempawah khususnya dan Kalbar umumnya,” ujar Dodi. Dodi menegaskan, vaksinasi di Kabupaten Mempawah melibatkan seluruh stakeholder mulai dari pemerintah daerah setempat, satgas kabupaten, kecamatan, TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat. “Dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, kami optimis dapat meraih hasil yang optimal dalam kegiatan vaksinasi. Di Kabupaten Mempawah, kita targetkan vaksinasi sebanyak 2.500 orang,” tegasnya. Selain masyarakat umum, lanjut Dodi, vaksinasi di Kabupaten Mempawah menyasar lingkungan pondok pesantren. Tujuannya, untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) keagamaan di pondok pesantren. “Saat ini kegiatan PTM terbatas sudah mulai dibuka di Kabupaten Mempawah. Karena itu, kita membantu mempercepat proses vaksinasi dikalangan santri agar PTM bisa berjalan lancar,” katanya. Lebih jauh, Dodi memaparkan capai vaksinasi di Kalbar per 9 Desember 2021 sebesar 55,10 persen, sedangkan di Kabupaten Mempawah capaiannya 50,39 persen suntikan pertama dan 31,51 persen suntikan kedua. “Mudah-mudahan kegiatan vaksinasi ini semakin mendorong program percepatan vaksinasi di Kabupaten Mempawah. Sehingga tercapai herd immunity di masyarakat,” harapnya. “Menjelang momentum Nataru, kami pun menghimbau masyarakat agar menahan diri dan tidak bepergian. Kita mengantisipasi terjadinya lonjakan penularan kasus Covid-19. Dan terpenting selalu disiplin menerapkan prokes,” pungkasnya.