Ribuan Umat Katolik Ikuti Misa Natal di Gereja Santo Petrus dan Paulus Sekadau
Sekadau | Rabu, 25 Desember 2024
Umat yang bergiliran keluarga dari area gereja saat selesai misa Natal. SUARAKALBAR.CO.ID/Wulan
Sekadau | Rabu, 25 Desember 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan secara resmi meresmikan Gedung PKK Kabupaten Kubu Raya yang terletak di Kompleks Perkantoran Pemkab Kubu Raya di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, pada Rabu (10/1/2024). Meski diberi nama Gedung PKK, fasilitas ini juga menjadi rumah bagi Sekretariat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kubu Raya. Peresmian gedung yang strategis ini, yang bersebelahan dengan Gedung Diklat Kepung Bakul Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), ditandai dengan pemotongan pita bersama oleh Ketua TP PKK Rosalina Muda, Ketua GOW Atzebi Sujiwo, dan Ketua DWP Dyah Indah Yusran. Bupati Muda Mahendrawan, dalam keterangannya setelah peresmian, menyatakan harapannya bahwa dengan adanya Gedung PKK, penggunaan Gedung Diklat Kepung Bakul akan maksimal. Sebelumnya, lantai satu Gedung Kepung Bakul digunakan untuk Sekretariat PKK, dan sekarang lantai satu dan dua bisa digunakan secara optimal. "Kita berharap dengan adanya gedung PKK, maka Gedung Diklat Kepung Bakul juga akan bisa maksimal penggunaannya. Sebab sebelumnya lantai satu Gedung Kepung Bakul ini digunakan untuk Sekretariat PKK. Sehingga sekarang lantai satu dan dua Gedung Kepung Bakul bisa optimal digunakan," kata Bupati Muda Mahendrawan. Bupati juga menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat untuk menggunakan Gedung Diklat Kepung Bakul sangat tinggi, dengan berbagai jenis kegiatan seperti elemen desa, kesehatan, pendidikan, UMKM, keagamaan, dan pelatihan-pelatihan yang diadakan di gedung tersebut. "Ini luar biasa antrean (peminjaman gedung)nya. Seluruh dinas, jaringan masyarakat, hingga elemen-elemen desa banyak sekali menggunakan gedung ini. Nah, di sini tentu akan maksimal dengan telah diresmikannya Gedung PKK," ungkapnya. Bupati Muda Mahendrawan juga menekankan bahwa lokasi strategis Gedung PKK yang diresmikan akan memudahkan koordinasi dengan berbagai dinas, karena program-program PKK berkaitan erat dengan program-program pemerintah daerah. "Jadi kalau dekat dengan dinas-dinas akan gampang dan cepat urusannya. Apa-apa program dan rencana-rencana untuk menyatukan kegiatan dengan program itu, dengan PKK desa dan kecamatan serta semua elemen yang lain. Jadi efektif dan cepat. Intinya kepung bakul itu benar-benar kepung bakul," ucapnya. Ketua TP PKK Kubu Raya, Rosalina Muda, menyampaikan rasa syukurnya atas peresmian Gedung PKK. Setelah 17 tahun Kabupaten Kubu Raya eksis, PKK bersama GOW dan DWP akhirnya memiliki gedung sekretariat sendiri. “Nah, Alhamdulillah kita telah dibikinkan gedung oleh pemerintah daerah. Sehingga kita punya sekretariat bersama yang lokasinya Alhamdulillah di kompleks perkantoran. Di mana di sini terdiri dari berbagai dinas yang tentunya dinas-dinas ini kaitannya nanti dengan berbagai program yang ada di Kubu Raya. Jadi kita mudah untuk konsultasi dan bertemu apabila ada berbagai program yang harus dibicarakan bersama,” tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kubu Raya, Dyah Indah Yusran, juga menyampaikan rasa syukurnya dengan adanya Gedung PKK yang juga menjadi sekretariat GOW dan DWP. “Alhamdulillah semoga menjadi tempat di mana kita bisa berkegiatan lebih maksimal lagi,” ucapnya. “Yang pasti kawan-kawan akan senang sekali, bersemangat baru dalam berkegiatan. Mudah-mudahan lebih bermanfaat dan kita akan mengadakan kegiatan yang lebih baik lagi,” tambah Dyah. (ad)
Lokal
PIFA, Lokal - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak telah berhasil menciptakan inovasi produk kecantikan yang ramah lingkungan. Tim yang terdiri dari Niko Kevin (Jurusan Kimia), Bella Apriani (Pendidikan Geografi), Husin (Kehutanan), dan Chindy Patricia (Kimia), dengan bimbingan dosen Siti Puji Lestariningsih S.Si., M.Sc., mengembangkan sabun alami berbahan dasar biji Tengkawang, dengan merek "Lushorea". Lushorea tidak hanya menonjolkan potensi alami dari bahan bakunya, tetapi juga memanfaatkan potensi biji Tengkawang yang melimpah di Kalimantan Barat. Tengkawang adalah tanaman endemik yang tumbuh subur di hutan tropis, khususnya di daerah Kapuas Hulu, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Landak. Potensi ekonomi dari buah ini sangat signifikan, dengan produksi mencapai 350 ton di satu lokasi hutan adat. Kandungan senyawa fitokimia seperti tanin, saponin, flavonoid, alkaloid, dan fenol menjadikan Tengkawang bahan yang bernilai tinggi, baik untuk pangan maupun produk non-pangan. Sabun Lushorea dibuat dari minyak Tengkawang yang kaya akan lemak esensial, oleat, dan linoleat, yang memberikan kelembapan kulit serta bersifat antioksidan untuk melawan radikal bebas. Sabun ini juga diformulasikan dengan minyak zaitun untuk memberikan kelembapan ekstra, terutama pada kulit yang sangat kering. Selain itu, Lushorea menggunakan pewangi alami dari minyak serai yang memiliki manfaat mengurangi gatal-gatal dan melindungi kulit dari gigitan nyamuk. Keunggulan lain dari Lushorea adalah komitmennya terhadap lingkungan. Produk ini bebas dari SLS dan menggunakan kemasan ramah lingkungan tanpa plastik, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi konsumen yang peduli terhadap keberlanjutan. Dengan harga Rp15.000,00 per pcs, tim ini berharap Lushorea tidak hanya dikenal sebagai produk kecantikan lokal tetapi juga mampu memperluas jangkauan ke pasar internasional. Mereka juga memiliki visi untuk mengembangkan lebih banyak produk kecantikan berbasis Tengkawang di masa depan, serta berkontribusi pada pelestarian dan budidaya tanaman endemik ini. "Dengan membeli prodak lushorea , secara tidak langsung kalian telah memanfaatkan bahan alam dengan baik," kata Kevin. (ad)