Banjir di salah satu gereja di Bengkayang. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Memasuki pekan kedua, banjir di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat masih terus meluas ke berbagai desa di lima kecamatan di kabupaten tersebut. Tak hanya itu, tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik.

Dari video amatir warga, tampak banjir tersebut mencapai dada orang dewasa, Minggu (5/3/2023). Genangan air menutupi akses jalur transportasi menuju antar kecamatan, hingga penghubung Kota Singkawang dan menuju Kota Pontianak.

Sejumlah kendaraan yang melintas tenggelam. Beberapa diantaranya diangkut menggunakan towing, agar bisa melintasi jalan, guna menghindari kerusakan akibat arus banjir yang cukup deras.

Bencana ini terjadi sejak 20 Februari 2023. Berdasarkan data BPBD Bengkayang, per tanggal 5 Maret, banjir sudah merendam 14 desa dari lima kecamatan yang terdampak yakni Seluas, Jagoi Babang, Sanggau Ledo, Ledo dan Siding.

Banjir tersebut berdampak pada 4.033 warga dari 1.133 kepala keluarga (KK). Sejumlah fasilitias publik, mulai dari tempat ibadah, sekolah bahkan bangunan kantor desa terendam banjir itu.

Berikut rinciannya: 

- Desa Rodaya, Kecamatan Ledo: 59 KK (145 jiwa) terdampak, merendam 3 unit rumah warga, 53 Ha lahan sawah, ladang dan kebun.

- Desa Gua, Kecamatan Sanggau Ledo: Pondasi jembatan gantung rusak berat.

- Dusun Sentangau Desa Sentangau Jaya Kecamatan Seluas: 42 KK (176 jiwa) terdampak, merendam 39 unit rumah warga, 1 bangunan gereja terendam, 1 unit box Culvart ambruk dan jalan terputus. 

- Dusun Take, Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang: Box jembatan roboh dan meruntuhkan separuh badan jalan sepanjang 3 meter.

- Dusun Risau, Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang: 1 KK (3 jiwa) terdampak, pagar sekolah roboh sepanjang 18 meter dan menimpa dinding rumah warga.

- Sungai Tanggi, Desa Danti, Kecamatan Sanggau Ledo: 299 KK terdampak, 2 Perahu terbalik dan 35 orang selamat, sementara 3 dinyatakan hilang.

- Dusun Sentabeng Desa Sekida Kecamatan Jagoi Babang: 33 KK (142 jiwa) terdampak, merendam 33 unit rumah warga dan pemukiman dengan ketinggian berkisar antara 100 - 150 cm.

- Dusun Peleng Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi Babang: 184 KK (589 jiwa) terdampak, merendam 143 unit rumah dengan ketinggian hingga 1 meter.

- Dusun Sebujit Desa Hli Buei Kecamatan Siding: 5 KK (21 jiwa) terdampak, merendam rumah warga, sekolah dan Kantor UPT Pertanian.

- Dusun Ledo, Desa Lesabela, Kecamatan Ledo: 114 KK (490 jiwa) terdampak dan menggenangi 114 unit rumah warga.

- Desa Bengkawan, Kecamatan Seluas: 75 KK (257 jiwa) terdampak dan merendam 75 unit rumah warga.

- Desa Kumba, Kecamatan Jagoi Babang: 373 KK (1.317 jiwa) terdampak, merendam 82 unit rumah warga, 1 bangunan mushola, 1 gedung PAUD, PUSKESDES dan Kantor Desa Kumba.

- Desa Kalon, Kecamatan Seluas: 23 KK (86 jiwa) terdampak dan merendam 86 unit rumah warga.

- Desa Seluas, Kecamatan Seluas: 195 KK (807 jiwa) terdampak dan merendam 195 unit rumah warga. 

Tak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi. Tepatnya di Jalan Raya Ledo-Sanggau Ledo. Kemudian di Dusun Jelatang Desa Jesape, Kecamatan Ledo yang menutupi separuh badan jalan sepanjang 10 meter.

Terbaru, tanah longsor terjadi di Kecamatan Sungai Betung, Minggu (5/3/2023) pagi. Akibat tanah runtuh dari perbukitan itu, akses jalan penghubung kabupaten terputus.

Kapolsek Sungai Betung, IPDA Priani melaporkan kejadian tanah longsor itu berada di simpang riam, Sungai Betung. Jalur tersebut sementara ditutup untuk proses evakuasi material longsor.

"Menutupi sebagian jalan raya yang menjadi akses penghubung Bengkayang menuju Kota Singkawang," ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi jalur itu menuju Singkawang atau sebaliknya, agar berhati-hati sehingga tidak menjadi korban. Dikhawatirkan longsor susulan bisa saja terjadi jika melihat kondisi cuaca buruk saat ini.

Sementara itu, Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis mengeluarkan SK Bupati Bengkayang tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Angin Puting Beliung, dan Tanah Longsor di wilayah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2023 dengar Nomor : 181/BPBD/Tahun 2023.

Status tanggap darurat bencana ini diberlakukan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 28 Februari sampai dengan 13 Maret 2023. 

Dia menyampaikan keprihatinan atas musibah banjir yg sedang melanda di beberapa wilayah di Kecamatan Jagoi Babang, Siding, Seluas, Sanggau Ledo dan Ledo. 

“Saya juga sudah memerintahkan jajaran untuk mengambil langkah-langkah kongkret untuk membantu dan mengatasi musibah ini dengan cepat dan tepat," katanya dalam keterangan tertulis

Kepala BPBD Bengkayang, Dwi Bertha mengutarakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, baik TNI dan Polri, maupun pihak-pihak lainnya, terkait dengan penanganan terhadap masyarakat jika harus mengungsi.

"Kami juga telah menyiapkan posko di sejumlah titik, agar memudahkan dalam penanganan bencana banjir terutama bagi masyarakat terdampak banjir jika diperlukan untuk mengungsi," katanya.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan, terutama mereka yang rumahnya terdampak banjir. 

Pihak pemerintah, katanya, juga telah terjun ke lokasi untuk menyalurkan bantuan logistik dan medis, terhadap masyarakat terdampak. (ap) 

PIFA, Lokal - Memasuki pekan kedua, banjir di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat masih terus meluas ke berbagai desa di lima kecamatan di kabupaten tersebut. Tak hanya itu, tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik.

Dari video amatir warga, tampak banjir tersebut mencapai dada orang dewasa, Minggu (5/3/2023). Genangan air menutupi akses jalur transportasi menuju antar kecamatan, hingga penghubung Kota Singkawang dan menuju Kota Pontianak.

Sejumlah kendaraan yang melintas tenggelam. Beberapa diantaranya diangkut menggunakan towing, agar bisa melintasi jalan, guna menghindari kerusakan akibat arus banjir yang cukup deras.

Bencana ini terjadi sejak 20 Februari 2023. Berdasarkan data BPBD Bengkayang, per tanggal 5 Maret, banjir sudah merendam 14 desa dari lima kecamatan yang terdampak yakni Seluas, Jagoi Babang, Sanggau Ledo, Ledo dan Siding.

Banjir tersebut berdampak pada 4.033 warga dari 1.133 kepala keluarga (KK). Sejumlah fasilitias publik, mulai dari tempat ibadah, sekolah bahkan bangunan kantor desa terendam banjir itu.

Berikut rinciannya: 

- Desa Rodaya, Kecamatan Ledo: 59 KK (145 jiwa) terdampak, merendam 3 unit rumah warga, 53 Ha lahan sawah, ladang dan kebun.

- Desa Gua, Kecamatan Sanggau Ledo: Pondasi jembatan gantung rusak berat.

- Dusun Sentangau Desa Sentangau Jaya Kecamatan Seluas: 42 KK (176 jiwa) terdampak, merendam 39 unit rumah warga, 1 bangunan gereja terendam, 1 unit box Culvart ambruk dan jalan terputus. 

- Dusun Take, Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang: Box jembatan roboh dan meruntuhkan separuh badan jalan sepanjang 3 meter.

- Dusun Risau, Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang: 1 KK (3 jiwa) terdampak, pagar sekolah roboh sepanjang 18 meter dan menimpa dinding rumah warga.

- Sungai Tanggi, Desa Danti, Kecamatan Sanggau Ledo: 299 KK terdampak, 2 Perahu terbalik dan 35 orang selamat, sementara 3 dinyatakan hilang.

- Dusun Sentabeng Desa Sekida Kecamatan Jagoi Babang: 33 KK (142 jiwa) terdampak, merendam 33 unit rumah warga dan pemukiman dengan ketinggian berkisar antara 100 - 150 cm.

- Dusun Peleng Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi Babang: 184 KK (589 jiwa) terdampak, merendam 143 unit rumah dengan ketinggian hingga 1 meter.

- Dusun Sebujit Desa Hli Buei Kecamatan Siding: 5 KK (21 jiwa) terdampak, merendam rumah warga, sekolah dan Kantor UPT Pertanian.

- Dusun Ledo, Desa Lesabela, Kecamatan Ledo: 114 KK (490 jiwa) terdampak dan menggenangi 114 unit rumah warga.

- Desa Bengkawan, Kecamatan Seluas: 75 KK (257 jiwa) terdampak dan merendam 75 unit rumah warga.

- Desa Kumba, Kecamatan Jagoi Babang: 373 KK (1.317 jiwa) terdampak, merendam 82 unit rumah warga, 1 bangunan mushola, 1 gedung PAUD, PUSKESDES dan Kantor Desa Kumba.

- Desa Kalon, Kecamatan Seluas: 23 KK (86 jiwa) terdampak dan merendam 86 unit rumah warga.

- Desa Seluas, Kecamatan Seluas: 195 KK (807 jiwa) terdampak dan merendam 195 unit rumah warga. 

Tak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi. Tepatnya di Jalan Raya Ledo-Sanggau Ledo. Kemudian di Dusun Jelatang Desa Jesape, Kecamatan Ledo yang menutupi separuh badan jalan sepanjang 10 meter.

Terbaru, tanah longsor terjadi di Kecamatan Sungai Betung, Minggu (5/3/2023) pagi. Akibat tanah runtuh dari perbukitan itu, akses jalan penghubung kabupaten terputus.

Kapolsek Sungai Betung, IPDA Priani melaporkan kejadian tanah longsor itu berada di simpang riam, Sungai Betung. Jalur tersebut sementara ditutup untuk proses evakuasi material longsor.

"Menutupi sebagian jalan raya yang menjadi akses penghubung Bengkayang menuju Kota Singkawang," ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi jalur itu menuju Singkawang atau sebaliknya, agar berhati-hati sehingga tidak menjadi korban. Dikhawatirkan longsor susulan bisa saja terjadi jika melihat kondisi cuaca buruk saat ini.

Sementara itu, Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis mengeluarkan SK Bupati Bengkayang tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Angin Puting Beliung, dan Tanah Longsor di wilayah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2023 dengar Nomor : 181/BPBD/Tahun 2023.

Status tanggap darurat bencana ini diberlakukan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 28 Februari sampai dengan 13 Maret 2023. 

Dia menyampaikan keprihatinan atas musibah banjir yg sedang melanda di beberapa wilayah di Kecamatan Jagoi Babang, Siding, Seluas, Sanggau Ledo dan Ledo. 

“Saya juga sudah memerintahkan jajaran untuk mengambil langkah-langkah kongkret untuk membantu dan mengatasi musibah ini dengan cepat dan tepat," katanya dalam keterangan tertulis

Kepala BPBD Bengkayang, Dwi Bertha mengutarakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, baik TNI dan Polri, maupun pihak-pihak lainnya, terkait dengan penanganan terhadap masyarakat jika harus mengungsi.

"Kami juga telah menyiapkan posko di sejumlah titik, agar memudahkan dalam penanganan bencana banjir terutama bagi masyarakat terdampak banjir jika diperlukan untuk mengungsi," katanya.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan, terutama mereka yang rumahnya terdampak banjir. 

Pihak pemerintah, katanya, juga telah terjun ke lokasi untuk menyalurkan bantuan logistik dan medis, terhadap masyarakat terdampak. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar